La Tahzan Jihan!
. Ada rasa nyeri bak duri yang menghujam di dadanya saat membayangkan bahwa seben
Pastinya kedua orangtuanya itu merasa sedih dengan nasib anak perempuan kes
a-kata penuh kekuatan pada bayi di dalam kandungannya.
ah ini kehidupan kita tak lagi mudah. Teruslah temani Bunda ya nak. Jadil
angat rindu belaian lembut tangan Emak yang menemaninya saat tidur. Jihan juga san
masih melekat di tangan kanannya. Lalu dipijakkan kakinya di lantai dan mencoba untuk berdiri. Meskip
rjalan lurus hingga ke koridor rumah sakit. Lantaran semua biaya perawatan suda
ri untuk mencari angkot. Tapi sepertinya dari tadi belum ada angkot yang
ojek di depan gang sana. Dengan lang
jar Jihan pada tukang ojek yang seped
Neng. Awas hati-hati
-pelan aja ya Bang jalannya," pesan Jihan
ak Rahmat yang sedang duduk santai di teras terkejut melihat kedatangan putr
ojeknya. Jihan nggak bawa uang
seratus ribu rupiah dan diberi
g pas Pak? 50ribu a
anak saya," balas Rahmat. Dengan wajah sumringah, tukang ojek
uk." Rahmat menuntun Ji
aran heran tak melihat sosok wanit
dekat masjid. Besok anak Bu Yati mau sunat, jadi Emak dimint
am-malam begini. Memangnya Nak Wahyu kemana
h makanya nekat pergi sendiri. Eh lantaran terburu-buru, malah lupa bawa u
pucat Nduk?
ma mungkin karena bawaan hamil aj
sehat-sehat terus ya," ujar Rahmat
tar lagi Emak pasti pulang, nanti sekalian Abah lewat, Abah suruh Emak pulang," lanjut
Dan Jihan hanya bisa pasrah menerima semua ini. Tak mungkin dirinya bisa menceritakan semua ini kepada orangtu
smi datang dan langsung memeluk putr
Masjid. Abah bilang Jihan datang. Ya langsung aja Em
Emak dan Abah. Pengen makan masakan Emak. Makanya malam-malam d
ak pertama, masa Wahyu biarin kamu pergi
gganan, jadi terpercaya," ujar Jihan berbohong. Ia mengusap cepat titik bening yang jatuh tak diundang dari kedua matanya. Janga
a Bu Yati bawa kue dan makanan ini. Kebetulan kamu datang. Besok Bu Yati mau pesta
sehat kan?" ta
k itu selalu terbayang-bayang wajah kamu. Pernah juga Emak bermimpi m
a bisa bermimpi seperti itu, apakah karena Emak memil
sehat aja kan, malah sebentar lagi Emak mau pu
an sama kamu, nggak pernah nyaki
n Jihan banget. Apa yang Jihan mau pasti diturutin," ucap Jihan lag
ak bisa tenang sekarang. Ka
a Emak," rengek Jihan lalu melet
mu itu sudah mau punya anak kok masih k
lagi," ucap Jihan seraya memeluk Emaknya dengan erat. Dirinya berusaha menyembunyikan rin