icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

La Tahzan Jihan!

Bab 2 Pingsan

Jumlah Kata:1148    |    Dirilis Pada: 16/07/2023

mertuanya membuat Jihan tersentak bangun dari tidurnya. Lelah menangis lantaran perbuatan Wahy

depan pintu kamarnya yang sudah terbuka. Mengenakan gamis berwarna putih senada deng

ersenyum melihat kemunculan mertuanya. Ia lalu ba

alasan untuk bermalas-malasan. Kamu itu terlalu ma

ah begitu?" lanjut Wati seraya me

i sore...eeee." Jihan menghentikan ucapannya. Ia

udah membuat Wahyu emosi terus dia menampar kamu kan?" teb

sukanya membantah. Wahyu itu anak yang baik, dia tidak akan menyakit

na, Jihan lagi mengandung Umi, apa kalian tidak kasihan?" ujar Jihan berharap wanita yang telah melahirkan suaminya ke dunia itu terketuk

hi Alina. Bukan malah menentangnya. Wahyu itu menika

hyu kini terdengar seolah-olah menjadi pahlawan, padahal dialah

ain? Jihan masih sehat Umi, masih sanggup melayani dan memberikan semua

aban menantunya itu. Masih bocah

l dia itu cantik, berpendidikan, anak orang berada, tapi dia punya

tiba-tiba perutnya terasa sakit sekali. Kedua kakinya terasa lunglai, pandangan

amar di telinga Jihan. Hingga akhirnya rasa sakit

*

mengaji. Ah, betapa sejuknya hati melihat Mas Wahyu sedang mengaji seperti itu, batin Jihan. Tapi sayangnya, suaminya itu kerap berubah menjadi pr

menyudahi bacaan mengajinya. Ia merasa lebih baik berpura

sedang mengandung buah cinta pertama mereka. Ada setitik rasa bersalah di hati Wahyu, lanta

amu. Tapi kamu juga harus tahu, aku orangnya

a. Apalagi kamu sedang mengandung buah hati kita. Aku yakin kalian berdua bisa rukun na

rgegas masuk ke dalam masjid, sepertinya ia takut terlambat mengikuti pengajian yang akan seger

erasa heran karena selama ini tak pernah melihat dan mengenal Jihan. Merasa penasaran d

Mereka pindahan dari kampung. Pantas saja dari dulu Wahyu tak pernah melihatnya. Namun Ilham ju

eruntungnya kedua orangtua Jihan merestui dan menerima Wahyu me

ik-baik saja kan?" suara lembut Jiha

us Umi langsung telpon Mas di toko. Lalu k

agaimana dengan kandunganku

engalami kontraksi ringan terus kata dokter kamu juga kurang

lagi terkesan dengan perlakuan lembut suaminya. Di pikirannya malah ia membay

a Dokter kamu nggak boleh stres, nanti berpengaruh sa

an lain. Aku harus berbagi suami, aku akan dimadu. Aku bukan patu

i malam selepas Maghrib, kami sekeluarga akan pergi ke rumah Alina untuk melangsungkan akad nikah. Kamu baik-baik disini karena Dokter bilang kamu masih harus d

as, aku mohon ceraikan saja aku. Aku tak sang

perceraian. Jangan memancing emosiku lagi Jihan atau...."

u segera pulang. Iya...Iya. Waalaikumsalam." Selepas berbica

sti akan kembali kesini untuk menemanimu. Assalamu'alaikum." Wahyu mengecup lembut dahi Jihan, lalu melangkah keluar ruangan.

as Jihan lirih seraya me

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka