Perjodohan Adiratna
ngan rumah mewah milik Zaidan Birmantara. Mobil
erakan dari dalam mobil. Hingga kem
alam mobil. Gadis itu membuka kacamata hitamn
a dari dalam mobil dan mas
etelah masuk ke dalam rumah tanp
gopoh-gopoh. "Iya
Bi Sumi sebentar
ang siapa ya Non? Di sini ngg
ra, abangku Zaidan Birmantara, yang punya rumah ini. Mana dia? Sudah aku
r suara cempreng dari gadis di depan
ma
wab, tetapi sebuah s
ggi
untuk melihat siapakah t
dan melihat Adiratna dari atas sa
lahan ia memutari tubuh Adiratna, memin
ungan kamu sama Abang
mpilan dirinya sendiri. "Memangnya ke
seperti rakyat jelata yang n
ih. Ia hendak memprotes, namun sebelum ia bisa membuka m
legan, masa perempuan pakai pakaian biasa aja se
etika Trisna hendak membuka pintu, Adiratna lang
gurat bingung, alisnya terangka
masuk ke kamarnya," b
k mengizinkan istrinya masuk k
jawab Adi
di mana letak kamar Adiratna. Adiratna
embuka lemari pakaian Adiratn
cak dong, capek
an berusaha mengatur nafas. "Kamu nggak punya baju ya
ak sanggup melanj
dah aku bakar semua,"
with you girl? Why?!
•
a yang terparkir di depan rumah. Saat ia masuk k
kas dan duduk di sofa ruang tamu. Mungkin
kita harus beli ba
hat Trisna dan Adiratna
elpon berkali-kali tidak dijawab. Urusan kantor masih banyak yang harus diselesaikan, kamu kira
isna, pria itu melirik sekilas Ad
kan pertemuan-pertemuan itu, ta
kemarin, jika yang ini dibatalkan lagi, bisa jadi mere
a itu selalu saja bertindak sesuka hati. Tetapi, yang mengherankan nya perusa
dan menyerahkannya kepada Zaidan. "ini laporan yang kamu minta,
angguk. "Te
rahkan flashdisk itu kepada abangnya. Jadi sekarang dia tidak punya alasa
pnya, yang hanya dibal
h menatap Adiratna. "Kamu harus beli baju yang banyak, janga
gantar Trisna sampai depan. Hingga gadis itu benar-benar sudah tak t
amu. Ia bimbang apakah ia harus menghampiri Zaidan atau
? Zaidan baru pulang jogging, mungk
pi
tidak akan ma
bikin
tung. Kali ini apa lagi yang akan dilakukan oleh wanita it
enak Zaidan. Itu pertama kalinya mereka dalam posisi sedekat itu. Wajah Adir
nghilangkan semua pikiran tentang Adiratna di kepala
Suami
Adiratna. Ia menatap Adiratna yang entah
aku enak loh," ucap Adiratna. "Pak
bibirnya dan melir
ersikap normal. "Hehe, maaf ya Tuan Zaidan,
ria itu mengambil flashdisk yang tadi di
Tuan! Bi Sumi akan masak makanan
iratna hingga ia benar-bena
laman belakang mendadak merasakan gatal di teli
•
yang identik nya datang bersama bulan
an kering yang berguguran. Gorden dari jendela y
yik menulis di atas kertas. Earphone menempel di teli
SMA. Sudah banyak karyanya yang terbit dan ia cukup terk
Ia yakin semua penulis juga memiliki alasan tersendiri mengapa mereka bisa sangat suka menulis. Entah itu untu
Adiratna
dari kisahnya sendiri. Tentang perjodohannya dengan pria y
rasanya dicintai oleh
hone dari telinganya. Ia berjalan menuju jend
keluar kamar, ia ingin pergi ke
ntuk malam yang dingin. Adiratna ingin meng
kerja Zaidan yang masih terbuka. Karena penasaran, ia mendekati ruangan itu
p-endap ke ruang kerja Zaidan, yang ada di
n itu, tepatnya di atas meja kerja Zaidan. Adiratna bisa melihat Zaidan yang tenga
n tubuhnya untuk melihat wa
itu ter
sedekat ini. Selama ia menjadi istri Zaidan, ia tidak pernah bisa melihat wa
epert
Adir
u, mengusapnya lembut dan merasakan halus
hanya akan menjadi anga
Adiratna terkesiap, wanit
s lega. Wanita itu merasakan cuacanya semakin dingin, ia m
idan secara perlahan. Ia juga
ri ruang kerja Zaidan dan berjalan menuju
kembali menuli
wajah tidur Zaidan untuk pertama kalinya. Rasanya ini
banyak ide yang terus meng
harap lebih? Bahwa ia ingin