MAFIA Berdarah Emas
ada pada p
g. Buat apa kamu menunggu t
tuk peluru ber
*
ndang, ban
elah dibangunkan. Dia begitu terkejut dan dima
dup. Sekarang kamu harus pijat badan kita semua, ayo cepat
Iy
buah keberanian, dan ketika pijatan yang semula cukup perlahan namun disaat te
a tahun y
Br
tubuh besar dan kekar melihat ada serakkan kertas baik di meja maupun juga dilantai, o
ga diantaranya merobek-robek kertas tersebut menjadi beberapa bagian. Orang d
pa-apaan sih
amu itu sekolah harusnya belajar dan bukan malah koleksi-kole
Aku ini hanya menja
kamu? Dasar bodoh, sekar
terpaksa membuka sandi laptopnya. Dia hanya terdiam menyaksikan jika tampil
ukup marah besar. Ketika ditinggal dia menggigit tangan hingg
k perlu kamu sesali de
ekadar main-main saja. Tapi, kenapa papa
amu harus tahu jika kamu masih SMA dan seharus
n semuanya akan mudah didapat, dan yang ada hanya mama. Kalau mama begini, bagaimana nas
arkan mama yang membersihkan ini semuanya. Ayo, mama sama
r. Dia berusaha menyusun ulang bagaikan puzzle, hasil usaha memang tidak sempurna
an sambil bermain ponsel. Dia memperhatikan gerak-gerik dan bahkan
emakin menguatkan pada isi hati, tetapi aksi tersebut jelas-jelas memb
mi membuat Keanu langsung mengambil tas
muak dengan orang munafik. Awas saja jika semuanya terbongkar habis kamu,
menuju ke ATM dan menarik uang hasil kerja bulanan secara diam-diam, n
ebut terjatuh. Hatinya bergerak untuk
amu baik-b
aki itu bingung akan dibawa kemana, sedangkan dia sangat tahu harus ke sekolah
erasa risih dan mencoba dilepas namun justru berulang-ulang kali
ngan kiri mengambil genggaman lalu membisik pelan. "Kamu boleh peluk aku dari belakang
oncengnya. Dirinya pun mencoba membawa menuju ke sebuah tempat
i aku sangat berharap jika kamu bi
an sebuah perhatian kepada perempuan tersebut. Dia menuju
i laki-laki itu bergejolak sangat marah bahkan dia ingin menampa
at tenang. Dalam pikirnya orang yang bersamanya sudah cukup remuk,
bawa kamu ke kantor polisi. Ya sudah sekarang aku buatkan teh hangat lagi bua
ngar cukup keras jika perempuan di ruang tamu telah berteriak. I
mau kamu semakin terluka. Duduk, duduk di sini da
rian. Orang di depannya telah bertambah menangis, tetapi i
kenapa? Ayolah kamu harus menjawab pertanyaanku, kamu jangan berdiam begini dong. Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana denga
. Dia cukup panik karena arus segera berangkat, tetapi tiba-tiba sa
t sebuah hasil jauh lebih buruk dari penghapusan program maupun juga pukulan keras
dia hanya bisa memukul angin. Karena merasa tidak tahu
amu kawan. Astaga, kenapa malah justru ditolak begini sih? Huhhh, ini gimana nasibny
endak menghubungi sahabat dekatnya namun malah justru sekarang melihat dengan
bulkan ketakutan lain pada diri perempuan di samping, sementara apabila
yang ada malah se