Mengintip Kamar Pengantin
Mas...a
anggung nih,
engantin yang di depannya dipenuhi dengan hiasan
jadi di dalam kamar sana yang terdapat pasutri yang baru saja mel
pintu yang dihias dengan bunga sedap m
nnya terhadap apa yang dilakukan Angga, pria yang di
enikahi Delindra putri kandungnya atau Dahlia sepupu Delindra yang dia
hlia saat pertama kalinya
ja, namun apa bisa dikata, ci
tu, ia sedikit membungkukkan badannya, agar bisa
at Delindra nekad melakuka
bayangan pasutri yang tengah berade
edang ap
ya, dan segera menoleh ke arah sumber suara, detak jantung Delind
urus bisnisnya, dan sudah dua hari ini menginap di r
mpleks tersebut memberi bantuan un
ku seperti mende
Angga keluar, dengan hanya
indra dan Aditya
Delindra me
k memastikannya aku ngintip, takutnya gigit Mbak Dahlia nantinya" Delindra dengan cepat mem
i tatapan itu. Yang pasti perasaan Delindra saat ini tak karuan, malu dan takut
r" celetuk Aditya tampak bingung, d
nya keluar dari rumah kami!" setelah berucap dengan ketusnya, Del
*
iri dari Angga, Aditya, Dahlia dan Delindra, terakh
akan keluar dari rumah ini Pak"
obilnya Nak Adit?
sore juga saya akan pulan
elah memberikan tumpangan pada saya!" sambung Aditya
mar pengantin, ia malu untuk berbicara. Lebih-lebih ke An
*
n pernikahan itu kata orang dulu pamali, akan meni
giang di pikiran Delindra, n
amitan pada Pak Hendra untuk berangkat mengajar di Taman K
angsung berangkat setelah salim. Entah darimana Delindra tidak tahu Aya
dra menyalahkan Aditya, sebab ketahuan pria
*
ulang, melainkan mampir ke danau biasa ia satai
Delindra, apalagi pergi ke danau yang sudah biasa ia kunjungi berpikir, daripada pulang ke rumah dan melihat pria yang dicin
ikmati angin sore yang menerpa wajahnya
!" ucap Aditya yang tiba-tiba
kesini?" tanya
sih ya atas tumpangannya, walau
atap Aditya
a kamu sadar"
a ber
mu di mogok-mogokin biar dikasih tumpangan geratis, secara tinggal di penginapan
bayar biaya tinggal dan makanku selama dua hari ini di rumahm
mau kasih ke Mbak Dahlia, dia lagi keluar sama suaminya, yauda
ketus Delindra, lalu melangkah
Delindra menyenggol bahu Aditya, hingga
" Aditya
a menatapnya
ditya dengan tangan yang berg
a berenang!" ucap Aditya
ar aku nolongin kamu gitu,
ya, namun baru selangkah ia berhenti saat mendengar Aditya
riusan gak bisa berenan
suara Adit mulai tak j
dra terdengar getir, ia menoleh ke sana kemari mencari seseorang
ilang. Karena khawatir dengan keadaan Aditya, bagaim
n lain segera menceburkan diri
elam dan tak bisa berenang tertawa saat me
inggalkan Delindra yang tengah terengap-enga
u kamu mau bales aku kan?" ucap Aditya ya
a nyendat-nyendat, sebab susah bernafas
emah, hingga akhirnya gadis
gil Delindra, masih mau memastik
, Aditya segera mencemplungkan diri ke danau, dan menangkap tubuh De
ik, sambil menepuk-nepuk pelan pipi Deli
bopong tubuh Delindra berteduh di sebuah pond
bing, Aditya membaringkan tubuh De
an-nekan dada Delindr
membuka bajunya dan menjadi
ipikirannya untuk memberi nafas buatan. T
6ibir Delindra dan me
dua kalinya, juga gagal. Hampir menyerah...namun
terbatuk-batuk bersamaan dengan
a senang refleks
" ucap Aditya girang. Namun be
ng yang telah berbuat
kedatangan segerombolan orang-o
me!" tanya Delindra y
onoh di tempat ini, jadi kalian akan mendapatkan s
i hanya salah paham!" Ad
jelas-jelas sudah terbukti
akai baju, terus kita li
ukan lagi, kur
tarkan masing-ma
ang kita se
kesalah pahaman ini, namun para warga mana peduli, malah menyeret Delindra dan Aditya,
ahu apa kata Ayahnya nanti, mendadak ia teringat a
etaka dari perbuatannya semalam.
un sudah t
*
, beri cara lain untuk menebus kesalahan mereka!" pinta Pak Hendra
ngat malu untuk mengangkat wajahnya, bagaimana seorang guru
aimana kita nikahkan saja m
, ia tak tahu, ini petaka atau anuger
___