Samudera Bintang
iang dokte
aru saja kembali dari makan siang dan akan memeriksa beberapa pasiennya. Begitu meli
tra. Sudah seles
ng, tadi tiba-tiba ada panggilan dari UGD waktu lo udah pergi istirahat."
asien
kendaraan motor. Katanya sih karena mengebu
"Ada-ada saja, hobi kok uj
ng lo mau ke mana
dulu aja, jangan sampai lo ikut di
a sudah gue
i-ha
sakit cukup ramai, tidak hanya pasien namun juga keluarga pasien. Entah yang menunggu atau yang berk
Bintang dengan nada lembutnya pada salah seor
tai senyuman, "apa saya sudah bisa pul
, ibu udah bisa pulang. Setelah ini diatur ya bu pola makannya, jangan sembar
tersenyum. "Kalau dokte
e... bel
er cantik segera
in
ikah semua, kalau ngga, tadinya ma
ng dan terhibur setiap bertemu pasien seperti ibu yang sedang dipe
bawah penanganannya sudah diperiksa semuanya. Bintang selalu memeriksa kembali agar ti
nnya yang lain. Saat sedang fokus, pintu ruangannya diketuk dari luar. Bintang segera menatap ke arah
iang dokte
er Rian,
unjung sejenak, t
k masalah. Tapi jangan terlalu santai, ada banyak pekerjaan y
di hadapan Bintang. "Kam
bicara seperti
egitu bencinya kamu padaku Bintang? Kita ini rek
n tatapan dingin, "aku tidak bisa seakrab itu denganmu." Tatapan Bintang ke
ntang. "Maafkan aku Bintang, aku tida
gar apa yang ta
aku akan mencoba mendapatkan maafmu lain waktu." Rian
u pintu sudah ditutup dari luar. "Mengg
a dia masih terus meminta maaf ke lo?" tanya Citra saat t
b Bintang usai mengun
ari masalah tapi masih aja
juga enggak terla
an kan tidak harus menjadi dekat lagi. Lo maafkan d
sering egois demi dirinya sendiri, itu kenap
mpat kerja yang sama." Citra menopang dagunya dengan satu ta
peduli. Yang penting kita bekerja dengan baik di sini, jangan
kilas. "Baiklah. Ji
arate gue. Itu kan
engiran. "Lo uda
gga akan biarkan dia berani macam-macam sama gue. Lagipula dia kan sudah ta
knya jangan kasi
habiskan makan malam lo. Setelah
ia
barulah pulang. Bintang segera keluar daru gedung rumah sakit dan berjalan ke ruang parkir khus
ukup membuat tubuhnya lebih nyaman setelah seharian bekerja. Biasanya setelah berenda
r kota. Sejak kuliah hingga saat ini, Bintang sudah merantau dan tinggal jauh dar
dah atas ajakan Citra sahabatnya. Tidak lama setelah kepindahan Bintang, Rian pun masuk juga bekerja di sana dan berkenalan dengan Bintan