Obsesi CEO Mesum
Rp.23.513.
selesai mentotal bel
tebal itu melongo. Tak percaya jika ia harus mengeluarkan
liknya. Dalam hatinya membatin. Tabungan yang sel
M nya. Wanita itu juga berpikir ibu mertuanya tak akan mungkin memberikannya uang bulanan denga
anyak jug
eumur-umur, ini adalah hal pertama yang ia lakukan. Rasanya sangat memalukan jika sam
p Aluna dengan nada meremehkan. Dasar lemah, baru membantu mem
lu? Biar aku yang traktir," sahut Desta kembali memasang wajah so cool nya. Berharap kakak
mau Mama marah jika kita telat," ujar Aluna masih memasang wajah ke
supir?" Desta merasa tak senang kar
. Cepat jalan kalau gak
adanya. Mencoba sabar dengan sikap ketus sang kakak ipar. Ia harus menahan e
iam. Hanya suara musik dari radi
temuinya itu. Pria asing itu entah mengapa sangat familiar. Namun beberapa saat kemudian ia menggeleng cepat. Tak mungkin mengenal pria
nkan belanjaan. Desta merebut kantong belanjaan yang A
bak!" ujarnya tanpa melep
parnya ini menyentuhnya kembali. Wanita itu mendelik tanpa menguca
alkan. Dan yang terpenting, uang Mama aman,
anyak saudara jauh akan datang. Jangan kelua
dang sibuk di dapur. Ini adalah acara untuk mendoakan suaminya, tapi ia malah t
pu seluruh sudut ruangan kamar yang sudah sangat
langit-langit kamar. Ini seperti mimpi. Sampai saat ini ia belum percaya jika
mai. Semua keluarga besar akan datang untu
mata lagi yang tumpah. Kedatangan Ardhan di mimpinya malam itu membuat Aluna yakin
i
Desta. Aluna mencebik kesal,
tuk Mbak Aluna
sebut. Malas rasanya meladeni ad
i
mau bangkit, berjalan menuju pintu saat
akan berbuat onar dan Mbak
erinya pelajaran!" Pekik Aluna s
a...
a pada pria yang ia pikir seda
seorang pun yang melintas. Bahkan Desta yang
k menutup pintu kembali. Ia merasa t
p sesuatu yang teronggok di lantai dekat pintu ka
Mengapa ada di depan kamar
masuk paper bag tersebut l
n sprei berwarna putih, warna favorit sang suami ya
erkerut mendapati sebuah cokel
tersebut. Sepucuk surat yang dari tulisann
tu. Maafkan aku yang berkata buruk tentangmu pagi tadi. Cokelat ini sebaga
ebut dengan kuat lalu mem
aaf namun dengan menggombal pula. Dasar tak punya sopan san
akan hari ulang tahunnya. Ia merengut sepanjang malam hingga tak disangka, pria itu memberikan kejutan besar untuknya. Tepat jam
t, lalu kejutan lain pun ia dapatkan. Tepat saat menggigit cokel
yang sampai sekarang Aluna pakai. Cokelat dan cincin, adalah
a Desta menuliskan sesuatu yang persi
ini, sema