Dear Jevan
Ibu meminta ses
g masih memakai jas kerja, tenga
n penuhi, tentu
gan tante Rani?" Jevan m
anak lelaki itu dengan tatapan lur
i putrinya kalau tak mampu bayar. Kemarin, ia bertanya pada Ibu, a
am dan masih m
n bahkan di rumah pun, Ibu tak dianggap oleh tante-tantemu. Saat itu, tante Rani-lah yang selalu datang mengajak ibu berkeliling naik sepeda
ian memutih, melihat
hanya datang meminta saran Ibu. Itulah bagaimana ia menjaga harga dir
punggung tangan yan
Ibu. Nanti jika sudah baikan, Jevan akan mengantark
ar di kepalanya adalah teman ibunya itu sangat berarti bagi hidup ibu.
l, Nak." Tangis ibu pecah ketika mengatakan hal itu. Jevan sedikit beranjak mem
van akan melunasi
hentikan tangis
akan menikahi anaknya juga, karena
"Nanti Jevan pikirkan lagi, Bu
evan harus berangkat ke kantor. Ada rap
akhir mereka bertemu. Belum selesai rapat yang dipimpinnya, Jevan mendapa
seumur jagung ini adalah demi membalaskan jasa orang ya
ia beraroma Tobacco mist dari lamunan mengenang ibunya. Ia sege
senyum ke wanita bertub
fi untuk yang kesekian kalinya. Dari
nya itu akan menyenangkan!"
rtinya seru," j
ab sembarangan karena bosa
ng. Setelah memakai gelang pertanda pen
a keramaian. "Ada apa d
elihat tangan Jevan memegang tangannya dengan seksama.
kebun binatang
au suka," kat
rbentuk kotak dan ada permata
nya pada lelaki yang teng
arena pria yang ditanya tak kunjung menjawab,
a?" tanya
Jevan terl
kalau kau mau." Jevan
ujung jemari Fifi mendadak dingi
gan dari kacamata yang
l, sebuah kacamata kotak berwarna h
evan menoleh ke gadis ber
sekali Jevan mema
gguk. "Cocok!" Kat
gkaran tadi. Masih terasa kaku untuk tampak bahagia. N
ikl
an. Mengamati bagaimana hewan-hewan itu bermain d
mberinya makan?" tanya
hkan,
pria berseragam animal's c
n tarik kembali makanannya. Hal itu membuat ru
aman." Fifi
an dengan sigap menggenggam pergelangan tangan gadis bermata hazel itu. Gadi
di begini
u hewan buas. Tampak harimau sedang berjalan berkeliling kandangnya. Fif
tt lagi." Gadis itu
bil ponsel d
punyaku
harimau dengan utuh. Ia tak menyia-nyiakan
memakai po
ponselku lalu menghapusnya dari galeri ini. D
luinya kini memanggil. Ternyata ia hendak
na mereka berma
h suaminya yang tengah memak
a mengerti arti pert
elepon sekretarisnya berdurasi lama, harusny
h Jevan. Ia menatap tajam, lalu mem
enci suaramu." Fifi mengejar Jevan yang suda
inta dihajar y
arian sambil
gan berkeliling di kebun binatang.
kipun terasa risih, namun kata-kata Jevan tadi ingin memperb
enoleh ke samping. beramb
ar dan cari makanan
h mereka di salah satu restoran yang cuk
etika tengah menunggu makanan sampai, s
elepon sebent
lisnya mengizinkan. Jevan ban
menit Jevan bertelepon,
emarang. Aku ada rapat dadakan bertemu
at sempit untuk bisa tiba di Semarang
h dua, memangnya sempa
jam lagi." Jevan mencuci tangannya dan lan
arang. Semarang adalah kota tempat t
meeting Jevan. Jam sudah menunjukkan pukul
gan kemana-mana," je
a masih tertinggal m
," jawab gadis yang tengah memakai
tempat tidur. Dia sangat bahagia karena seumur
ia hanya mendapat mes biasa, p
nya ke ranjang luxurious bed y
h dan melihat nama si pemangg
nya. Lanjut pada panggilan
yanya begit
atku, Sayang," j
suara orang itu. Namun,
a Fifi curiga dan
" Mendengar perkataan itu F
ponselnya. Siapa yang memberitahukannya. Fifi