Penjara Masa Lalu
villa pada seorang pemuda. "Jangan sungkan untuk mengh
u." Sembari mengambil
sih dan memasak untuk Tuan Ardan selama di sini. Kalau beg
k ke dalam villa yang cukup besar tersebut sembari menga
erti dulu saat terakhir kali aku
kkan
an angin yang menambah asri sekitar villa kala itu. Pemuda berkaos putih oblong dan cel
ni sedang menikmati libur kuliahnya da
... kru
ehnya sambil memegangi perutnya yang berdenda
mar dan menuju lantai satu untuk melihat siapa yang datang. Dia
Pak Danu untuk bersih-bersih dan memasak sela
alnya saya harus berbelanj
-apa. Masuklah
buatkan sarapan
angan lupa susu pi
mana ya?" tanya Rahmi bingung karen
, nanti bakalan kete
pun segera pergi ke dapur untu
r, matanya tidak sengaja melihat sosok gadis dari kejauhan sedang duduk di sebuah batu berukuran cukup besar dengan pena dan buku di tangannya. Entahlah apa yang
Rahmi yang tengah menc
n pun mengurungkan niat menemui gadi
aja? Saya mencari kemana-m
alan di sekitar vi
a sudah siap." Rahmi pun berjalan
n memulai sarapannya
isang yang Tuan minta." Mem
an ucapannya karena dia lupa nama
ahmi, Tuan,"
a lain ya? Setahu aku dulu di sini hanya ad
hanya villa yang Tuan huni ini saja. Mem
apa-apa,
gitu, saya kembal
siapa gadis misterius itu
rang yang bekerja untuk keluarganya. Danuarto adalah orang kepercayaan keluarganya sejak ayahnya masih hidup. Joonian Daviez ayah Ardan meninggal karena penyakit yang ia derita sejak lama, Danu–lah yang mengurusi perkebunan sehingga masih berkembang
*
lakukannya. Hanya jalan-jalan menikmati udara sejuk di sekitar villa, sesekali
mun tidak tahu siapa sosok gadis misterius itu. Dengan rasa penasaran yang selalu dia rasakan ketika melihat gadis
mpat ini?" Tanpa basa-basi pemuda itu langs
menoleh ke arah sumber suara tersebut, menatap lekat sosok pemuda di depannya. Hingga kedua mata mereka bertemu, entah mengapa jantung Arini berdeg
datang dan mengejutkanku saj
anya seperti itu ke kamu?" b
pergi, Ardan pun juga berniat untuk pergi meninggalkan tempat itu. Tapi saat langkah kaki Ardan melangkah, dia melih
t ada waktu senggang, Arini memang sering ke area dekat villa mewah itu. Selain pemandangannya
g!" Seraya membu
nya kambuh lagi," ujar keponakk
ebentar," jawab Arini seraya
us ibunya yang semakin hari semakin kurus, dengan sek
mua rasanya, sebenarnya tidak mudah untuk melaku
capean aja," jawab sang ibu de
atir padanya, dengan keadaan sakit begin
ang ada di atas. Ibu lupa, tadi Pak Danu menitipkan ba
memang ada penghuninya B
pa, kemarin lusa yang ba
ambil membula
ang tadi sore bertemu dirinya di
kan Arini tinggal?" tanya Arini memastikan
Rahmi menenangkan. "Ya udah, kamu cepat be
a,
n ibunya dengan peras
menaiki sepeda kesayangannya menuju villa Danu. Di perjalanan menuju villa, tiba-tiba hujan
gadis itu dengan bahagia tetap melanjutkan perjalanannya tanpa berhenti untuk berteduh. Ardan yang sedang mengendarai mobil pun memperlambat laju mobilnya agar dia bisa melihat dengan jelas siapa gadis itu. Dan ternyata gadis berkuncir kuda itu adalah gadis yang di