icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Enough Me

Enough Me

Penulis: diksi puisi
icon

Bab 1 Perkenalan

Jumlah Kata:1087    |    Dirilis Pada: 02/06/2023

anak teman ayah juga sekolah

ak p

u punya t

cari sen

nta Pak Niko penasaran dan ingin menden

cari teman

itu, yang te

ir apa dia salah bicara sampai-sampai a

senyum Pak Niko kala mendeng

i motor klasik Honda kalong, sedangkan Fian melangkah tergesa-gesa memasukk

dis. Setelah keputusan pengadilan juga dengan hak asuh yang dia emban, kini Pa

di kota biasanya Fian berangkat dengan angkot atau minibus, tapi kali ini menjadi pengalaman baru juga pertama kalinya dia sekolah diantar ayah. Apalagi

lebih lama berdekatan dengan Fian, tentu saja ke

a lalu tiba-tiba pindah ke desa. Hal itu pastinya membuat Fian merasa asing, bahkan untuk hidup di desa saja waktu itu Pak Niko sempat ragu Fian bisa

mm

n seperti itu saja Pa

u ingin seora

eorang wanita menyapanya. "Nik, mampir!" Sembari memegangi

i dengan ayahnya sampai-sampai meminta untuk mampir. Pakaian das

-kapan

panggil 'Ning' oleh ayah tadi. Terlihat dari spion motor, Pak Ni

ng tadi, yang benar saja ayah sudah mulai berencana mendatangkan ibu baru untuk Fian. Seorang laki-laki menghampirinya, kemudian d

, Fi

ah. Udah ayo, keb

alan dan tetap mengendara motor dengan kecepatan yang sama. Motor tua tidak bisa aja

usimnya ditanami padi. Semilir angin yang menerbangkan anak rambut Fian membuat perasaannya merasa tenan

raan dan bunyi klakson, kini terasa lebih tentram. Fian merasa inilah ke

nenek ada sepe

memberi pertanyaan ulang, karena h

a-apa, ta

naikinya." Pak Niko menebak Fian akan me

epeda, hal kecil seperti makan

gatakan hal itu, bisa saja Fian tersinggung. Dia merutuki ucapannya sendiri, padahal baru tadi dia merasa dekat dengan sang putri. Dia berjanji pa

*

n nyaman tersendiri. Tidak jauh dari tempat Fian duduk, gerobolan siswa dan siswi sedang mengobrol, sesekali mereka j

segerombolan. Dia hanya menunduk dan sangat fokus dengan sebuah buku di tangannya. Terlihat ti

an Banjar dari keluarga Pasar, sekaligus anak dari juragan desa. Selain terkenal dingin,

uk mengobrol, akan tetapi dia lebih memilih untuk menjadi

kan oleh teman-temannya dan merasa iba. Sebab, dulu dia juga pernah merasakan hal itu. Namu

dari mana Fian berkata seperti itu, dia merasa tidak ingin oran

kaian tambahan jas yang berlalu lalang. Fian pikir itu adalah OSIS yang akan mendampingi masa orientasi merek

dua dicoba.

u. Sedangkan, anak-anak lainnya mereka masih sibuk mengobrol dan terlihat acuh menurut Fian. Padahal sebenarnya, mem

at Fian melihat wajahnya, dia melihat sebuah coklat dengan kertas kecil dan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka