icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kamu Adalah Keajaibanku

Bab 3 Hinaan - Bertemu

Jumlah Kata:1017    |    Dirilis Pada: 08/06/2023

ada sebagian yang tidak peduli dengan apa yang terjadi, dan sebagian pula mereka masih terus mencaci dan meng

Kalau aku jadi dirinya pasti sudah malu," sindir

ikkan!" ketus salah satunya lagi. Setelah meng

a dirinya berjalan ada lagi yang mencibirnya. Dia buru-buru masuk ke dalam kel

areng? Ya nggak, Bro." Baru juga dua wanita tadi pergi, sekar

ampus beberapa hari yang lalu. Mereka mengolok-olok Dara dengan ca

...." Mereka tertawa puas dengan apa yang mereka lakukan. Sudah terasa panas teli

ahnya. Bahkan tidak banyak juga mereka mencibir dara atau mengghibahi Dara. Meski pun Dara mendeng

epertinya? Aku sangat tidak sudi!" ketus salah sat

a lakukan. Kalau aku pasti sangat malu dan tidak ber

irinya!" Masih banyak lagi semua cibiran dan hinaan yang di layangkan pada Dara. Dara ha

ekali jika hati Kia juga tidak sakit mendengarnya, Kia juga ikut menahan sakit m

ng duduk di kursi masing-masing agar pelajaran segera di mulai. Dosen

k bisa mengikuti pelajaran Bapak. Kamu bisa

pi

dengan cepat." Belum juga Dara melanjutkan ucap

beberapa hari yang lalu, Dara sangat sadar, ia menganggap jika ini adalah hukuman yang layak untuknya. Dengan berat hati Dara keluar dar

njang. Dara tidak tahu harus ke mana saat ini, maka

*~*

jauh. Lagi-lagi Dara kembali menarik napas panjangnya di sana. Bahkan

tin. Ternyata Martin tidak sebaik yang dia kira, kini penyesalan tinggal penyesalan. Terkadang D

ih baik dia pulang dan berdiam diri di kamarnya. Di tengah-tengah perjalanannya,

e arah siapa yang tengah ia tabrak, ia sudah menyiapkan telinga da

Dara salah, orang itu tidak marah sedikit pun padanya. Dara mendongakkan kepal

boleh tahu, siapa namamu, Nona?" Rupa-rupanya or

di universitas yang sama dengan Dara. Baru kali ini Dara di sambut baik oleh seseorang, biasa

it berubah sedikit cuek. Entah apa yang membuatnya tiba-tiba memasang

idak apa, Nona." Langit menarik tangannya kembali

aimana Dara mendapat hinaan dan cacian dari banyaknya mahasiswa. Mungkin karena itu Dara tidak mau menyebutkan na

a-tiba bersikap cuek pada Langit, mungkin itu karena pengaruh dari hubungan terak

eninggalkannya seorang diri. Kebetulan saat ini masih dalam jam perkuliahan

langkah kakinya. Sudah cukup dia beruusan dengan laki-la

encari tahu siapa dirimu sebenarnya, Nona." Langit kembali tersenyum di sana. Te

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka