Mendadak Jodoh
ki tua di hadapannya itu. Tiba-tiba saja memintanya unt
andaan untuk menggodanya. Lagi pula Zia
Itu ditanya sama Ayah." Fai
i cuma bercanda. Lagian Zia juga ga
Neng. Kan bis
la Zia merasa masih terlalu kecil untuk hidup berumah tangga. Masih
ai kata wisuda. Kalau boleh memilih Zia ingin menikah sete
cuma ngambil sendal. Kenapa malah ngerumpi di sini," celetuk seoran
epan ingin mengambil sendal. Soalnya mau dipake. Eh, malah bertemu F
z ikan mas gak?" tanya Queri
las wanita itu antusias, "Astagfirullah.
i--istri Queri adalah sahabat dari istrinya
ih cantik aja ternyata," puji Faiz den
antik lihat-lihat dulu dong. Di sini ada paw
ura atuh ya," celetuk Fa
aranya mau di mulai. Pak ustadnya juga udah datang," timbrung A
iz. Wajahnya sangat mirip dengan Zianti sahabatnya. D
Zianti. Tapi kok kalem gini, ya?" Ariyani membo
g mirip sang ibu. Ribuan orang. Bahkan mereka b
pa hidung bagirnya itu sumbangan dar
tuh tente meni pangling pisan," ucap Ariyani, "udah deh nanti ya
ara Faiz dan Queri berjalan bersama d
*
Sebenarnya tak banyak yang dilakukan Zia di tempat itu. Namun, rasanya
aksa harus turut dalam menjaga prasmanan. Di sana pun Zia lebih
hati. Sungguh dia tidak nyaman dengan situasinya sa
alu banyak orang. Namun, Zia tetap bertahan demi aba
dengan perut yang sedikit membuncit. Kalau tidak s
gak kok, Teh. Zia masih sanggup. Lagian tamuny
ahal sudah diamanati untuk jaga prasmanan. Namun, ternyata ad
u capek udahan aja. Lagian kan tamu
kaki. Badan Zia pun terlihat goyang-goyang. Sebenarnya dari tadi dia mer
masih memperhatikan tingkah dar
waktu mereka sekeluarga masih tinggal di Bogor dan hidup bert
yfay. Panggilan sayang mereka pada Zia waktu gadis itu m
cicit Zia pelan den
lurus, terus belok kiri. Ada di samping
lenggang ke arah dapur. Buru-buru Zia masuk
Zia mengus
uu
ir kali makan sebelum mencuci dan itu pun hanya makan gor
n?" Zia membenarkan letak kacamatanya.
pi ketika hendak membuka pintu tak sengaja dia malah melihat pemandangan yang sungguh sur
da seorang lelaki yang hanya mengenakan handuk sebata
angsung menutup matanya de
ri takut ada orang lewat. Dia berniat membekap mulut gadis yang berteria
nya ketika tubuhnya tak sei
kh
br
ngan denyut jantung yang berdetak sangat kencang. Bibir pun saling menyatu. Untuk beberapa saat
yang kamu
*
sam