icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Restu yang Kusesali

Bab 4 Dia Bukan Wanita Biasa

Jumlah Kata:1057    |    Dirilis Pada: 29/05/2023

ti setiap sentuhan dan cumbuannya. Dia merasa menang padahal ini baru hari pertama mereka menika

ustru Sam yang kini kewalahan. Tak sia-sia Puspita mengikuti saran sepupunya itu untuk mengonsum

erhitungkan semuanya. Karena sejak awal tujuan dia adalah uang dan memang itu yang ditawarkan dalam kesepakatan, Puspita tak mau

ungan ranjang. Sebagai gantinya dia meminta bagian. Mereka pikir, tak ada salahnya semua ini dilakukan, toh ini halal. Apalagi yan

Vio benar-benar sudah termasuk pengkhianatan, Sam tak mau itu terjadi. Dia segera memungut pakaiannya yang ber

, di tempatnya Puspita hanya tersenyum. Dia merasa bangga d

*

n, jika Sam boleh menyamakan, Puspita dan Vio sama-sama berhasil memuaskan. Setelah kurang lebih tujuh bulan Sam tak mera

ah biasanya. Dia lebih banyak diam dan pasrah menerima semua perlakuan Sam, dan Sam yang harus bekerja keras demi memuaskan i

pita yang lihai mengapa rasanya seperti sudah terbiasa? Tapi, semalam Sam

a di kamar Puspita, itu hanya membuatnya semakin heran dan perlahan rasa kagum bisa saja muncul di hati

cukup lam

ya Vio berada di dalam entah sejak kapan. Den

i jalan-jalan?" ta

it, membalikkan tubuhnya ke arah jendela.

pan kepalanya itu di bahu kanan Vio. "Aku i

n suaminya perlahan lantas beranjak me

enyisir dan mengisi sedikit alisnya, membaurkan eyeshadow tipis tak lupa juga dengan eyeliner serta mascara di m

. "Tunggu sebentar, aku mandi dulu," sambungnya kemudian.

inya itu sampai lupa jika ada kunjungan ke dok

g dibiarkannya tergerai. Selesai merias wajah dan menata

ss khusus ibu hamil. Wanita itu segera membuka lemarinya, mencari-cari keberadaan dress yang hendak dipakainya. Namun, V

ngah, Vio bertemu Puspita yang tengah duduk santai di sofa dengan segelas jus berwarna hijau yang Vio teka

engan nada bicara santai yang

ya!" pinta Vio seray

asih terdengar olehnya.

ikapnya, cara bicaranya, dan kejadian tadi benar-benar mengganggu hati juga pikiran ibu hamil it

u dan menghilang di balik dinding. Sebetulnya itu hanya untuk bersembunyi. Diperhatikannya

luan disusul oleh Puspita. Hingga pintu

masuk ke dalam kamar, menempelkan telinga pada dinding pemisah antara kamar mereka, mempertajam p

lirih itu kecuali di depannya. Namun, kali ini di depan Pusp

yan

di ruang binatu. Dia bergegas mencari pakaian yang hendak dipakainya saat itu

a. Vio berjalan cepat

ke mana. Ayo, a

ntar. Aku tinggal

ya rapat, Puspita mendekat. Dia peluk Sam dengan erat. Pria itu mencoba menepis tapi bayang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka