Cinderella Tanpa Sepatu Kaca
n dengan santai. Bahkan di sudut bibirnya te
PA
s itu. Wajahnya mendadak pucat pasi. Bahkan ekspre
rubah!' (ucap J
rikan waktu hanya satu jam saja." Ia panik, gadis yang memiliki rambut ikal tersebut meremas kedua tangan
amu harus melakukan salah satunya," Julia
paksa lancang ingin mengetahui, berapa rupiah yang har
jas yang baru?" tanya Julian sambil mengel
u berdiri menunggu sebuah jawaban, rasanya melebih
surkan sebuah tag merk bar
Berulang kali ia membaca deretan angka nol yang tertera di atas tag. Bibirnya ikutta, Pak?" kelopa
ebelah tangannya berpegangan pada sandaran kursi. Tiba-tiba sa
p?" Julian mengetukkan jari te
ang," kedua bola matanya m
jadi berhutang sama, Bapak?" Misha yang pada dasarnya keras kepala menco
us mengerjakan pilihan selanjutnya," ucap Ju
atanya terbuka lebar, sementara jari telunjuk
ngkat dengan senyu
a memanfaatkan situasi,'
," ia merengek layaknya seorang bocah. Kedua telapak tang
kat dan menepuk pelan bahu, Misha. Gadis yang masih berdiri terpaku itu, jantungnya
m .
berapa detik kemudian ia baru tersadar, ketika
Misha yang benar-benar melupakan mantan teman
*
s perlahan untuk mengeluarkan rasa kesal di dalam dada. Belum usai masalah perjodohan yang terbilang aneh, ia kembali di
atanganmu] suara di balik telepon g
nutup telepon genggam itu secara sepihak. Ia tidak bisa berpik
dangan dari keluarga, Leonardo. Kali ini, Misha
melelahkan,' (uca
(Misha meyakinkan
lexander dan Catherine, sehingga ia tidak dapat bergerak dengan bebas. Wajahnya terlihat tegang ket
abar Anda, Tuan Alexander?" tanya seorang p
ik, Tuan Leonardo. Hampir 25 tahun yang lalu saat Kita terakhir bertemu. Ya,
uh baya yang masih terlihat cantik itu menambahkan. Senyumnya yang selalu menghias, m
adis yang sangat cantik," puji Emily
il. Kedua pipi Misha bersemu kemerahan, ia tersipu malu. Gadis
Kalian berkunjung ke kediaman Kami," sambung Leona
aja," Alexander m
k mendiang kakek, Jacob. Pria paruh baya itu pun m
ut dengan hati-hati menyatukan kedua sisinya. Tak lama setelah itu, Leonardo bisa
al dan waktunya," ujar Leon
pun menghembuskan napas dengan penuh kelegaan. Ia menggenggam tangan putrinya
t. Saya ...." Kalimat yang diucap
at kedatangan pria tak diundang. Seorang
selebar daun kelor. Bukan begitu, Tuan Alexander?" Leonardo melihat A
waktu untuk berdua." Emily mengajak kelu
encegah agar Catherine tida
ngan Misha dengan perlahan, ia menepuk lembut pu
ang tuanya yang berlalu di balik tembok. Sebelum benar-benar menghilang, Catherine menengok ke belakang. Pe
is yang dijodohkan den
bah b
sul dengan kedua tangannya yang membekap mulutnya sendir