Massimo Love Story
arik selimut, ada rasa kasihan kepada tuannya bahkan sekarang ia memanggil nama sang istri, Laura.
nggal Massimo. Rumahnya ada di samping dengan bangunan yang terpisah. Saat ini jam dua pagi subuh, Massimo t
at Audrey tidur dengan tenang, ia melihat Audrey sebagai istrinya.
erasa ada sesuatu yang menggelitik di punggungnya maka ia membuka mata perlahan. Ia langsung tersadar d
ang ingin ia lakukan. Audrey memukul Massimo dengan kedua tangannya, dan Massimo segera menga
simo segera melakukannya, ia melakukan bagaimana ia dengan istrinya dulu. Tanpa berpikir jika itu ada
bagai gaya, tapi itu tidak membuat Audrey merasa melayang. Audrey hanya bisa menangis dan berteriak untuk mengata
ke kamar Massimo. Ia mendapati foto-foto istri dari Massimo, ia tahu sebab kabar perceraian kedua man
aspornya. Tidak mungkin Massimo membawanya kemari tanpa paspornya. Ia mencari di dalam lemar
ey membuka tasnya dan barang di dalamnya masih lengkap, ada kamera,
di negara ini maka ia butuh ponsel itu. Secara perlahan ia menuruni tangga karena hari sudah malam beberapa lampu d
hat kunci-kunci di sana, ia mencari kunci motor, karena Audrey tidak b
ari tempat itu, sampai di pintu depan dengan rasa gugup Audrey membuat kode agar pintu depan di buka karena selalu ada penjaga di
, sekitar satu jam dan penerbangan Audrey tinggal satu jam dua puluh menit lagi. Sebelum pergi ia sempat memesan
h masuk ia pergi ke bagian registrasi dan segera di proses kemudian Audrey memberikan uang pembayaran tiket. Tinggal sepuluh menit lagi s
tu kita dalam masalah seperti ini. Tidak sia-sia Audrey belajar jurnalistik dan komputer den
. Ia mencengkeram pahanya dengan kuat, jika tidak maka ia tidak akan bi
ey. Kemudian saat pesawat sudah meng
" tanyanya dengan bahasa Ingg
kan obat mereda nye
m" ucapnya lalu mengambil kotak o
lalu kemudian ia mengambil tisu lalu membasahinya sedikit agar ia bisa members
i tempat masing-masing. Audrey duduk dan mencoba untuk tertidur namun tidak bisa apalagi hari sudah menunjukkan puk
Italia, dan ia tukar di bandara Seoul. Masih banyak untuk bisa ia pakai, Audrey memesan t
n Audrey. Dari dulu sampai sekarang ia hidupnya di penuhi penderitaan. Dulu ia adalah anak dari keluarga yang
back
ekerja membuka toko eletronik sendiri. Semua berawal di hari itu, di mana Audrey yang saat itu mas
eraikan ayahnya tanpa sebab yang jelas. Ayahnya menangis memohon agar istri
hkan ikut bekerja paruh waktu agar bisa membantu ayahnya. Audrey juga berl
pa pun itu" ucap ayahnya di saat Audrey
ucap ayahnya yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit akibat diabetes. Ia tidak tahu selama i
mbuh " ucap Audrey. Tapi kemudi
Audrey sambil menggoyang tubuh ay
ack of
mbung
inya. Akan lebih tepatnya Massimo tidak ingin jatuh cinta lagi, ia terlalu t
lengkapnya, di Mas
uga Media
@hana
hana
@hana_a
baca dan Te