Undercover Prince
ibu kota Wisteria Kingdom, Lady Amelia Stormside membuka jendela depan kereta yang ad
aku tak punya banyak uang untuk disumbangkan," ujar Amelia dengan t
5 tahunan yang diadakan kerajaan Wisteria dan Drakenville sebentar lagi? Hadiahnya tot
nar-binar. Dia pun berkata, "Apa pesertanya harus mendaftar terle
Miss Amy. Aku suka semangatmu! Sepertinya pendaftarannya di gedung markas prajurit kerajaan, kuharap belum tutup karena senj
rhenti di halaman depan gedung markas prajurit kerajaan Wisteria. Lady Amelia bergegas turun da
erah maroon menyapa mereka berdua, "Sela
jukan untuk peserta pria sebenarnya dan dia lupa memberi tahukan hal itu kepada Amelia tadi. "Tua
laki-laki, tidak untuk perempuan apalagi yang lemah! Turnamen ini melibatkan adu
rah sapi betina sore ini, jadi saya yang ikut dengan Jeff untuk memastikan namanya terdafta
a pasti menang di turnamen ketangkasan kali ini!"
sebanyak 2 lembar untuk diisi oleh Jeffrey dan Lady Amelia. "Berharap boleh-boleh saja. Nah ... ini, isi formulir
njat tali dengan cepat, memanah, berkuda, adu lembing, dan gulat lumpur, semuanya bisa dia lakukan. Segera saja gadis itu mengisi data diri p
enyodorkan kertas formulirny
ennya akan diadakan besok lusa mulai pukul 09.00 pagi. Jangan terlambat!" pesan prajurit itu sera
ahut Amelia membungkukkan badannya lalu menarik
n dimarahi oleh ibundanya karena pulang terlalu petang. Namun, sepertinya kali ini dia tak akan lolo
lalu bertemu pandang dengan ibundanya. "Hai Mama, sedang apa di t
ekali?! Kau belum mandi dan berdandan, sedangkan para puteri bangsawan lainnya mungkin telah naik kereta untuk berangkat
aja karena ini yang mengundang adalah baginda raja sendiri, kesannya menjadi istimewa. Konon kabarnya pangeran
menjadi kesempatan untuk mendapat jodoh yang luar biasa bukan?" celoteh Lady Zemira sembari menung
ingin bebas bersekolah dan juga bermain bersama teman-temannya. Ibundanya agak
inya!" seru Lady Zemira bersed
danku. Bisakah Osilda membantuku berpakaian di sini?" jaw
ian. "Osilda, lakukan dengan cepat. Jarum jam terus berputar dan kita kehabisan wak
ya dengan kagum. "Puteriku begitu memesona, kurasa pangeran tak akan melewatkanmu, Sayang!" pujinya sembari menarik tangan Amelia untuk d
lentikan bulu matanya. Bibir ranum itu dipulas dengan lipstick berwarna merah jambu hingga tampak penuh menggoda set
a pangeran tentunya. Mama yakin dia akan jatuh cinta ketika menatap wajahmu, Kesa
am cermin dan tersenyum. Sekalipun Amelia belum pernah bertemu dengan Pang