icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
RUMAH LIMA LANGKAH

RUMAH LIMA LANGKAH

Penulis: kapus040474
icon

Bab 1 1. Pasien Misterius

Jumlah Kata:1051    |    Dirilis Pada: 13/02/2023

memeriksakan diri ke dokter. Batuk pi

sekarang memasuki hari ke empat dan juga mungkin ha

lewati mulai menerangi ruas jalan. Demikian juga hampir semua lampu di rumah penduduk ya

bih cepat lagi. Dari kejauhan ruang tunggu itu tampak sepi, tak ada tanda-tanda antrian

dari sepeda motor setelah memarkirkan di tempat gelap. Lampu di beberapa ru

kakek tanpa wujud mengejutkan kami. Nyaris kami berdua ber

a memberikan secarik kertas. Gegas ku ambil kartu tanda parkir itu tanpa keluar sepatah katapun. Kami pun sege

a si sulung memasuki ruangan untuk diperiksa. Tak perlu lama kamipun be

mang membuat tangan kami saling memegang era

lam hari satu tablet diminum sesudah makan, dan yang terakhir ini satu tablet dimakan sebelum sarapan!" s

pak diruang tunggu itu ada seorang pasien wanita par

uang pengambilan obat itu," kata salah satu dari kami memberitahukan

asien terakhir," timpalnya seraya mengerutkan dah

siapa?" tanya s

aya serasa ada yang men

kir tak jauh dari kami. Namun tiba-tiba mataku terpaku pada seorang lelaki yang

dalam tubuh ini hingga membuatku mengigil. Di tengah-tengah ketakutan tiba-tiba tera

arik lenganku setelah beberapa lama kami tak be

ku mencoba melirik kebelakang dan lagi-lagi kami hampir terjatuh. Apalagi tampak dari k

us melaju di bawah kendali anakku. Sosok lelaki di lapangan golf itu sanggup m

ini. Namun rasa nyeri tak dihiraukan, dan berusaha ban

menunggu diatas motor yang baru saja terj

nya anakku mengangkat tubuh ini agar kembali duduk di kendaraa

tok...

pintu dibuk

pulang?" tanya suami menyambut kami d

tamu beralaskan busa tipis tempat biasa kami rebahan sambil nonton t

pai kotor dan robek-robek gi

kata Ibu sehingga saya melajukan sepeda motor dengan ce

ana-mana jangan waktu magrib, ga baik kat

, ingin rasanya mata ini terpejam r

lemah tak berdaya sepulang dari dokter. Luka lembam dan goresan seras

k kenal lelah merawatku selama beberapa hari ini. Dibasuhnya sebagi

s kening. Besok paginya terasa agak

mencari-cari obat di dalam bungkus plastik warna putih

ja, enggak enak sama suamimu yang tinggal sendirian d

ir setiap hari bekerja di sawah. Mungkin tak tega rasa

*

Mi

ibu jatuh sakit, pekerjaan rumah dan yang lainnya aku kerjakan semuan

waktu lembaran saja. Terkadang juga jarang pul

rgi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ruang tengah merupak

uk orang dari luar. Aku segera menghampirinya, namun setibanya di amb

" tanyaku ragu. Suasan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka