RUMAH LIMA LANGKAH
memeriksakan diri ke dokter. Batuk pi
sekarang memasuki hari ke empat dan juga mungkin ha
lewati mulai menerangi ruas jalan. Demikian juga hampir semua lampu di rumah penduduk ya
bih cepat lagi. Dari kejauhan ruang tunggu itu tampak sepi, tak ada tanda-tanda antrian
dari sepeda motor setelah memarkirkan di tempat gelap. Lampu di beberapa ru
kakek tanpa wujud mengejutkan kami. Nyaris kami berdua ber
a memberikan secarik kertas. Gegas ku ambil kartu tanda parkir itu tanpa keluar sepatah katapun. Kami pun sege
a si sulung memasuki ruangan untuk diperiksa. Tak perlu lama kamipun be
mang membuat tangan kami saling memegang era
lam hari satu tablet diminum sesudah makan, dan yang terakhir ini satu tablet dimakan sebelum sarapan!" s
pak diruang tunggu itu ada seorang pasien wanita par
uang pengambilan obat itu," kata salah satu dari kami memberitahukan
asien terakhir," timpalnya seraya mengerutkan dah
siapa?" tanya s
aya serasa ada yang men
kir tak jauh dari kami. Namun tiba-tiba mataku terpaku pada seorang lelaki yang
dalam tubuh ini hingga membuatku mengigil. Di tengah-tengah ketakutan tiba-tiba tera
arik lenganku setelah beberapa lama kami tak be
ku mencoba melirik kebelakang dan lagi-lagi kami hampir terjatuh. Apalagi tampak dari k
us melaju di bawah kendali anakku. Sosok lelaki di lapangan golf itu sanggup m
ini. Namun rasa nyeri tak dihiraukan, dan berusaha ban
menunggu diatas motor yang baru saja terj
nya anakku mengangkat tubuh ini agar kembali duduk di kendaraa
tok...
pintu dibuk
pulang?" tanya suami menyambut kami d
tamu beralaskan busa tipis tempat biasa kami rebahan sambil nonton t
pai kotor dan robek-robek gi
kata Ibu sehingga saya melajukan sepeda motor dengan ce
ana-mana jangan waktu magrib, ga baik kat
, ingin rasanya mata ini terpejam r
lemah tak berdaya sepulang dari dokter. Luka lembam dan goresan seras
k kenal lelah merawatku selama beberapa hari ini. Dibasuhnya sebagi
s kening. Besok paginya terasa agak
mencari-cari obat di dalam bungkus plastik warna putih
ja, enggak enak sama suamimu yang tinggal sendirian d
ir setiap hari bekerja di sawah. Mungkin tak tega rasa
*
Mi
ibu jatuh sakit, pekerjaan rumah dan yang lainnya aku kerjakan semuan
waktu lembaran saja. Terkadang juga jarang pul
rgi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ruang tengah merupak
uk orang dari luar. Aku segera menghampirinya, namun setibanya di amb
" tanyaku ragu. Suasan