UNPERFECT MARRIED
rsenyum tipis saat dia melihat ibu mertuanya masuk ke dapur dan duduk disampingnya lalu
idak ada makanan untuk saya dan suam
" jawab Kala kesal dan memakan sepotong besar roti tawarnya tanpa nutela. "Lagi pula, ibu sud
ga menge
nny bangun dan minta dia buatkan makanan un
masak dan ngurus suami, mandul pula! Hebat kamu bikin anak sa
, bu. Camkan itu!
isa punya anak? Sama aja, kan?"
menegur ibunya. "Bu, tolong bicara bai
m lembut keningnya, adegan itu berh
perempuan yang tidak mau punya anak. Pertama, perempua
ndengus kesal, dia meraih nutela dari depan ibu mertuanya, meny
malah memilih untuk membuka kulkas mengambil daun
asi goreng
osi dari mertuanya. Tapi kali ini dia tidak berceloteh meng
us juta untuk modal bisnisnya, Sun. Dia mau
a dulu Sunny juga sudah kirim uang untuk untuk bikin usaha? Mau b
uang dari adiknya, bukan kamu. Jadi ja
ng terdengar tidak menyenangkan. Hal itu rupanya terlihat jelas oleh Sunny, karenanya lelaki itu langsung menyentuh tangan Kaira untuk mencoba menenangkannya, tapi
ama biaya lahiran pacarnya. Jadi kira-kira ibu butuh uang satu milyar lebih sedikit
mah yang mereka tinggali saat ini, juga bisnis-bisnis mereka. Sunny sama sekali tidak berkontribusi baik memberikan ide maupun tenaga. Kerjanya hanya menulis
adik-adiknya. Mereka memiliki bisnis karena usaha sendiri tanpa campur tangannya dan sekarang orang asing yang tidak
isa uang, otakku capek memikirkan hal terbaik supaya perusahaan terus berkembang dan aku butuh waktu berap
ng l
h mendapatkan uang sebanyak itu
udah.
lebih! Seenaknya ibu kamu ngomong. Dipiki
i kamu sudah benar-
menolak permintaan tidak masuk akal dari ibunya. Tapi rupanya keinginan Kaira rup
irim uangnya bu,
amu!" desis
Kaira tidak ada
mengatur keuangan kal
a,
haka, Kaira! Apa begini car
Karenanya kembali buka
ke ibumu kalau royalti menulis kamu aja ngga akan cukup untuk beli tem
anyak bisnis, uang untuk buka bisnis itu p
sebenarnya terjadi. Supaya dia ngga merongrong kamu terus menerus. Supaya dia tahu, apa yang sudah aku lakukan
a. Kaira membelalak, dia menat
berh
ta! Kemari kamu!" ujarnya meraih tangan Kaira dengan kasar. "K
rti ini!" bentak Sunny sambil melepaskan pe
rus segera pergi dari tempat i
uan keuangan lagi dari saya!" ujar Kaira lalu meninggalkan roti dan kopinya yang masih bersisa. Setelah sampai di dek