Nikah, Yuk!
an dari halte bus ke arah gang ru
ri beberapa pusat yang
n tersampir aman di kepala, menutupi se
a, ponsel yang ada di saku sweater mengalun indah m
lurus yang sepi dan becek akibat hujan beberapa
ti, bayangan dari belakang m
dua sisi tasnya yang digendong. Kemudian
sepatu puti
yang ia rasa tengah ada yang meng
mudian berlarian kecil ketika bebe
p dengan cepat mulut nya dan mata nya
amaan dengan ponsel nya yan
gan seseorang yang membawa
yang membuat nya tak sadarkan
melewati motor yang ditumpangi
a rasa curiga jika yang ada di dalam sa
ja hingga dia sampai
tersebut. Dia disambut langsung oleh Aruna yang duduk di t
m, Sa
t jadi bisa saling komunikasi
da kenyal milik nya sekilas untuk mengecup bi
ih?" tawar nya menggoda Sam deng
an Aruna untuk mengikuti dirinya ke sebuah tempa
dekat ke sudut tembok, mengunci
mbawa tengkuk Aruna dalam genggaman tangan kiri n
tik semua m
umbuan mesra yang diba
di rumah
enunggu sang putri pula
rbuka. Bahkan ponsel Tata berdering berkali-kali saat dihubungi namun
ngga akhirnya Papa Rio memutuskan untuk menem
h gagang pintu. Sebuah telepon masuk
erpampang j
adi, tadi Leon coba telepon Tata untuk memastikan sesuatu.
Mungkin Sam lagi sama Tata di luar. Soalnya dia belum pulang sejak sore. Harus
rpustakaan di dekat kafe Mici. Jadi, pas Leon suruh bareng dia nggak mau," u
n ya. Barangkali dia lagi main di s
. Semoga Tata emang lagi m
panggilan mer
a pintu rumah dan melan
bih dulu, dia menan
e sini. Silakan masuk dulu, Om!" tit
ah tidak saling berhubungan. Apa Tata ada di dalam? Dia
a. Bahkan dia nggak ada di sini Om sekarang. Benta
tergeletak di sofa ruang tengah. Kar
memanggil Tata berkali-kali. Hasilnya
deringan saja tanpa
sebenarn
kat Om." Sam
dak bisa dibohongi jika dia merasakan s
sekarang juga!" Keputusan
Sam bantu
yang membantu maka akan cepa
ukan pencarian. Sedangkan Sam memakai motor nya begit
berpencar mencar
kan dia meminta bantuan seseorang untuk melacak keberadaan Tata sekarang ini
berada. Ia sudah yakin sekarang
ekolah sudah pasti menja
ukai Tata jika bukan seseorang yang sudah mem
gan patahin tulang leher Lo s
begitu kencang. Menembus jal
khawatir membuat h
habisi. Tak peduli sesuatu yang selam
enjelajahi tiap titik yang mer
rcaya membantu nya untuk menemukan titik keberadaan T
t sebuah pesan alamat yang menampilkan bahwa Tata ada di sebua
lan yang cukup sempit agar d
awa dirinya pada gang dan menembus tem
an sosok yang dicari, namun melihat den
n cowok itu mengangkat bobotny
daan Tata. Kedua mata Leon berkelana ke sana-ke
etik itu juga bunyi dering ponsel yang
menemukan sebuah benda yang menyala t
ilik Tata yang menampil
nya. Rahang yang semakin kencang menarik urat waj
ia genggam ju
rani mace
erak cepat menghubungi seseorang
wa motor nya men
temu di tengah jalan. Mereka mulai kewalahan
pulang dan nggak ngabarin Om apalagi nomornya aktif,"
s lapor polisi,
sekarang Om."
u kantor polisi terdekat unt
, tidak ada jawaban dari ponsel Tata
ntor
etugas kepolisian yang te
beberapa petugas yang tugas malam
an dud
" Sam dan Papa Rio
an ke sini pasti untuk melapor
bahkan ponsel nya dihubungi tidak direspon. Nomor dia aktif dan berdering tapi anehnya tidak ada jawaban sama sekali. Teman-temannya pun ditanya apakah dia menginap atau bermain, mereka semua menjawab tidak. Putri saya selalu mengh
polisi tersebut sudah menyiapka
ini tidak beres. Tapi kasus kehilangan diatasi setelah
asi, karena darurat!" poton
antor polisi, dan mereka berti
" bati
Papa Rio berdiri dari duduknya
eon nemuin di dekat tong sampah toserba dekat rumah O
tat apa yang dituturkan L
segera." Polisi tersebut mendekat k
a pintu itu dan
terpaksa pasrah, mereka saling li
si tersebut menunduk ho
ang saat ini melapor kasus kehilangan. Walaupun belum d
g tampak serius itu. "Kenap
tri bapak Rio yang tengah dalam bahay
arangkali dia sedang di luar." Koma
nya, ketika gadis itu sedang jalan pulang, seseorang menghadang dan menculiknya. Kemudian ponsel yang ia bawa terja
tugas itu dan bawa anak itu sampai selamat
nakan! Terima kasih
kan tugas itu. Perm
yang tersenyum bahagia melihat sosok Rama yang semakin ia yaki
sebuah bingkai foto yang terdapat dua orang laki-l
seluruh atensi harap-harap pada Rama
ah Papa Rio dan yan
i kursinya dan meng
karang, regu 3!" serunya menatap
nang itu berteriak girang. "Yeay, Ra
dan Leon pun
ntuk pulang ke rumah saja
akan ikut serta namun polisi
ketiga orang ter
ka masing-masing. Berbeda dengan Leon
ergerak ke
pa Rio pulang. Kini Leon tidak bisa d
kumpul d