icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Nikah, Yuk!

Bab 2 Chapter 2

Jumlah Kata:2042    |    Dirilis Pada: 22/01/2023

an dari halte bus ke arah gang ru

ri beberapa pusat yang

n tersampir aman di kepala, menutupi se

a, ponsel yang ada di saku sweater mengalun indah m

lurus yang sepi dan becek akibat hujan beberapa

ti, bayangan dari belakang m

dua sisi tasnya yang digendong. Kemudian

sepatu puti

yang ia rasa tengah ada yang meng

berjalan menuju toserba

mudian berlarian kecil ketika bebe

p dengan cepat mulut nya dan mata nya

amaan dengan ponsel nya yan

gan seseorang yang membawa

yang membuat nya tak sadarkan

melewati motor yang ditumpangi

a rasa curiga jika yang ada di dalam sa

ja hingga dia sampai

tersebut. Dia disambut langsung oleh Aruna yang duduk di t

m, Sa

t jadi bisa saling komunikasi

da kenyal milik nya sekilas untuk mengecup bi

ih?" tawar nya menggoda Sam deng

an Aruna untuk mengikuti dirinya ke sebuah tempa

dekat ke sudut tembok, mengunci

mbawa tengkuk Aruna dalam genggaman tangan kiri n

tik semua m

umbuan mesra yang diba

di rumah

enunggu sang putri pula

rbuka. Bahkan ponsel Tata berdering berkali-kali saat dihubungi namun

ngga akhirnya Papa Rio memutuskan untuk menem

h gagang pintu. Sebuah telepon masuk

erpampang j

adi, tadi Leon coba telepon Tata untuk memastikan sesuatu.

Mungkin Sam lagi sama Tata di luar. Soalnya dia belum pulang sejak sore. Harus

rpustakaan di dekat kafe Mici. Jadi, pas Leon suruh bareng dia nggak mau," u

n ya. Barangkali dia lagi main di s

. Semoga Tata emang lagi m

panggilan mer

a pintu rumah dan melan

bih dulu, dia menan

e sini. Silakan masuk dulu, Om!" tit

ah tidak saling berhubungan. Apa Tata ada di dalam? Dia

a. Bahkan dia nggak ada di sini Om sekarang. Benta

tergeletak di sofa ruang tengah. Kar

memanggil Tata berkali-kali. Hasilnya

deringan saja tanpa

sebenarn

kat Om." Sam

dak bisa dibohongi jika dia merasakan s

sekarang juga!" Keputusan

Sam bantu

yang membantu maka akan cepa

ukan pencarian. Sedangkan Sam memakai motor nya begit

berpencar mencar

kan dia meminta bantuan seseorang untuk melacak keberadaan Tata sekarang ini

berada. Ia sudah yakin sekarang

ekolah sudah pasti menja

ukai Tata jika bukan seseorang yang sudah mem

gan patahin tulang leher Lo s

begitu kencang. Menembus jal

khawatir membuat h

habisi. Tak peduli sesuatu yang selam

enjelajahi tiap titik yang mer

rcaya membantu nya untuk menemukan titik keberadaan T

t sebuah pesan alamat yang menampilkan bahwa Tata ada di sebua

lan yang cukup sempit agar d

awa dirinya pada gang dan menembus tem

an sosok yang dicari, namun melihat den

n cowok itu mengangkat bobotny

daan Tata. Kedua mata Leon berkelana ke sana-ke

etik itu juga bunyi dering ponsel yang

menemukan sebuah benda yang menyala t

ilik Tata yang menampil

nya. Rahang yang semakin kencang menarik urat waj

ia genggam ju

rani mace

erak cepat menghubungi seseorang

wa motor nya men

temu di tengah jalan. Mereka mulai kewalahan

pulang dan nggak ngabarin Om apalagi nomornya aktif,"

s lapor polisi,

sekarang Om."

u kantor polisi terdekat unt

, tidak ada jawaban dari ponsel Tata

ntor

etugas kepolisian yang te

beberapa petugas yang tugas malam

an dud

" Sam dan Papa Rio

an ke sini pasti untuk melapor

bahkan ponsel nya dihubungi tidak direspon. Nomor dia aktif dan berdering tapi anehnya tidak ada jawaban sama sekali. Teman-temannya pun ditanya apakah dia menginap atau bermain, mereka semua menjawab tidak. Putri saya selalu mengh

polisi tersebut sudah menyiapka

ini tidak beres. Tapi kasus kehilangan diatasi setelah

asi, karena darurat!" poton

antor polisi, dan mereka berti

" bati

Papa Rio berdiri dari duduknya

eon nemuin di dekat tong sampah toserba dekat rumah O

tat apa yang dituturkan L

segera." Polisi tersebut mendekat k

a pintu itu dan

terpaksa pasrah, mereka saling li

si tersebut menunduk ho

ang saat ini melapor kasus kehilangan. Walaupun belum d

g tampak serius itu. "Kenap

tri bapak Rio yang tengah dalam bahay

arangkali dia sedang di luar." Koma

nya, ketika gadis itu sedang jalan pulang, seseorang menghadang dan menculiknya. Kemudian ponsel yang ia bawa terja

tugas itu dan bawa anak itu sampai selamat

nakan! Terima kasih

kan tugas itu. Perm

yang tersenyum bahagia melihat sosok Rama yang semakin ia yaki

sebuah bingkai foto yang terdapat dua orang laki-l

seluruh atensi harap-harap pada Rama

ah Papa Rio dan yan

i kursinya dan meng

karang, regu 3!" serunya menatap

nang itu berteriak girang. "Yeay, Ra

dan Leon pun

ntuk pulang ke rumah saja

akan ikut serta namun polisi

ketiga orang ter

ka masing-masing. Berbeda dengan Leon

ergerak ke

pa Rio pulang. Kini Leon tidak bisa d

kumpul d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka