Hubungan Kontrak Dengan CEO Dingin
ngarnya memperkenalkan diri. "Ah ... rasanya saya seperti pernah mendengar nama Anda di suatu tempat, tapi sayangnya saya tid
elah mendengar namanya, ia tetap merasa bahwa itu adalah hal yang wajar. "Kau tidak perlu berusaha mengingatnya sampai seperti itu. Ngomong-ngomong ... apa
saya baru saja selesai mengakhiri hubungan dengan seorang pria yang telah menjalin hubungan dengan saya selama kurang lebih dua tahun. Saya berniat untuk menjernihkan pikiran di tepi sungai, tapi ent
a mau membagikan kesedihannya seperti sekarang. "Tidak apa-apa. Tapi jika boleh tau .... kenapa kau memutuskan hubungan dengan pria tersebut?" Ucap Derick yang m
alian bercerita demi bisa membuat hatinya terasa lega. "Ibu dari pria tersebut menentang hubunganku
asih Lucia tersebut. "Ah .... begitu rupanya. Ngomong-ngomong, setelah ini ... aku harus belok kemana?" Tutur Derick yang mengal
angat dekat dengan kediamannya. "Kita sudah hampir sampai, kau bisa menurunkanku di sini." Ujar Lucia yang memutuskan untuk berjalan sampai ke rumahnya,
an mobilnya tanpa menanyakan apapun terlebih dahulu. "Baiklah. Tapi sebelum pergi .... aku harap kau mau menerima ini. Kau bisa
engar Derick yang sampai memelas kepadanya, membuat Lucia pun tidak memiliki pilihan lain selain menerimanya dengan tulus. "Meskipun sepertinya tidak akan terj
k pun merasa senang. "Sama-sama. Aku akan sangat menantikan panggilan yang berasal dari
*
dengan selamat. Selama perjalanan, Lucia tentunya merasa bersyukur karena ia bertemu dengan pria baik
rantakan sekarang ini. "Kakak .... kakak habis dari mana? Dan kenapa pakaian bawahmu basah seperti itu? Bukankah biasa
ck untuk mengantarkannya sampai di rumah. "Christian ... aku hanya bermain air sebentar tadi. Lalu karena kebetulan semua pekerjaanku sudah selesai, aku jadi bisa pulang lebi
saja aku merasa senang. Tapi .... ini, pakailah handuk ini untuk mengeringkan bagian kakimu yang basah. Lalu .... Kak, apakah kakak s
lelah karena ada banyak hal yang terjadi hari ini. "Terimakasih atas perhatianmu, Christian. Aku sebenarnya sedikit lelah. Tapi ... bukankah kau juga tau bahwa ra
masalah pendidikannya setelah ini. "I-itu ... sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan dengan kakak. Tapi, jika kakak sedang lelah s
anya untuk bercerita. "Bukankah aku sudah bilang bahwa aku tidak lelah, Christian? Kau bisa membahas masalah apapun denganku
lulus sekolah, aku berniat untuk langsung bekerja saja tanpa lanjut kuliah terlebih dahulu karena aku bosan belajar." Ucap Christian yang sebenarnya merasa kas