Me And Mafia : Revenge
engaja melintas di sana. Mereka segera menyelamatkan dirinya. Mereka berlari ketakutan. Semua gedung-gedung tinggi tertutup rapat. Bahkan para penjual pi
Dia berusaha melawan mereka dan hanya untuk melindungi kekasihnya. Meski dirinya tidak membawa
coba menarik tangan Adella. Menyuruhnya bersembunyi di belaka
akin mencengkam. Kita harus p
gan Adella sangat erat. Seolah dia tidak mau Adella pergi dari sisinya. Pandangan mata l
encana sendiri tanpa persetujuan darinya. Dengan penuh rasa amarah, dia menembak bebera
mengenai seorang pengawal di depannya
rapa orang yang menghalangi jalannya. Hingga sebagian terjatuh
ncul beberapa agen intelijen yang bersembunyi di balik gedung bertingkat. Te
di lantai ke tiga. Mereka mengintai musuhnya, seorang ketua yang membuat rusuh di kota. Dia hanya mel
an akan segera diluncurkan dari
sengaja dia terpeleset menabrak Amera yang sudah bersiap
Namun, sasaran itu bukanlah orang yang di incar. Tetapi, seorang wanita yang sudah
h. Dan, ternyata bena
n," kesal Amera. Dia mem
tak berhenti men
yang tak berdosa?" kesal Amera. Dia bangkit dari duduknya. Seketika tubuhnya gemetar ketakutan. Jemari tangadalah komplotan yang meresahkan. Tetapi k
ella panik. Menarik tangan Amera yang dari tadi tubuhnya hanya diam. Tubuhnya tak berheella, aku takut," ucap Amera. Menar
Amera, kesalahan fatal yang membuat wanita itu tegang. Amera bahkan belum pernah melakukan kesalahan seperti in
a, Bella." Amera menat
ktu lagi. Semua sudah menuju kesini. Lebih b
," ucap A
idup kamu di sini," tegas Bella meninggikan suaranya. Dia sengaja berbicara dengan nada keras agar Amera sada
a untuk segera pergi. Mereka melompat dari gedung sa
lai menyamar sebagai karyawan di salah satu g
*
kesalahannya. Ia mengira jika itu juga sal
. Sembari menahan rasa sakit tembakan yang menembus dadanya. Cairan merah yang sudah meulai mengental itu melumuri tangannya. Adela yang meringis, mencoba untuk tersenyum, sem
itu derasnya dari perut Adella. Dion mengangkat tan
jadi korban. Jangan sampai kamu jadi korban lagi." Adela mengangkat tangannya yang sudah dipenuhi dengan darah segar. Ia mencoba memegan
luar dari bola kat
u harus bertahan, aku yakin, kamu pasti selamat. Jangan putus asa, kamu harus bertahan." Di
a sudah di ujung tanduk. Ia sudah berat untuk berkata lebih
memejamkan matanya, tangannya yang semula memegang pip
ahian mereka. Dan menatap ke arah Dion. Para musuh seketika berlari berhamburan. Hanya
tajam tepat ke arah gedung di mana tembakan itu meluncur sempurna ke arah keka
mu bisa lari dariku. Entah kamu wanita atau laki-
gat keras. Sedangkan seseorang di dalam gedung itu masih bersembunyi. Ia takut jika
erikan kalian uang. Berapapun kalian minta," lanjut Dion
seorang pelayan membuat dia terkejut. Ia m
a kalian tidak membuat kehebohan di kota semua tidak akan seperti ini," bentak Dion. Membuat semu
eramaian kota." Dion tidak berhenti memberikan bentakan penuh dengan kemaraha
k dengan musuh kalian masing-masing," lanjutny
an bisa tinggal diam? Apa kalian rela?" tanya Dion, melep
ucap salah satu peng
likan nyawa Adella," pekik Dion. Suara kerasnya semakin
alangnya. Maka aku akan membunuh kalian semuanya," Umpat Dion. Dengan sigap dia penuh dengan air mata. Meng
embunuhmu," ucap Dion. Memeluk tubuh Adela. Ia menangis
Adella ...
an tatapan mata kosong. Pikira
ia yang saat ini bermusuhan dengan ayahku? Jika memang agen, aku yakin ada motif lain. Tidak mungkin ini kesengajaan.