icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

WIBU VS KPOPER

Bab 7 WIBU VS KPOPER BAB 7

Jumlah Kata:996    |    Dirilis Pada: 22/12/2022

dengan mudah di atas pundak. Membawa masalah dari rumah juga bukan opsi baik, sebab siapa, sih, yang mau berurusan dengan manusia banyak masalah

Ternyata novel-novel picisan soal move on itu benar adanya, bahwa peralihan semacam ini kadang masih menyisakan sesuatu di hati. Seumpama penyakit yan

Bukan hal menyenangkan, tentu. Jadi, di halte bus pagi itu, menyusul kendaraan besar

ranye kesukaannya. Beberapa orang mulai ikut memadati halte yang dia tempati, sampai seseorang duduk di sampingnya dan setengah mengusik, bahu mereka menempel dan Nara tidak senang dengan sent

wajahnya tampak kikuk kala menelurkan sebuah tanya, "W

sama, berpegangan tangan, persahabatan yang tampak hangat; lalu ada sebagian orang pekerja seperti dirinya yang sedikit-sedikit cemas melihat jam tangan, barangkali takut terlambat, serta sisanya adalah segelint

h dengan dasi necis itu, Nara sampai melepas headset yang terpasang di telinga kirinya untuk mende

aa

ih-alih segera merespons, yang Nara lakukan adalah meneliti orang ini terlebih dahulu. Tentu saja seseorang yang asing, entah dari mana

un lalu sejak dia bekerja di kantor tempatnya menyambung hidup sampai sekarang. Nara juga bukan selebritis terkenal yan

lah berdiri, cenderung lari, sebelum diikuti oleh yang bersangkutan bak anak anjing riang mengekor sang majikan. Satu menit berikutnya

skan dengan awalan; "Kamu bel

setengah malas menanggapi saat tangan si gadis segera memasukkan m

gan senyum yang tak pernah lepa

erkemeja biru laut itu menandaskan, "Saya tid

melanjutkan dengan nada yang masih sama, terdengar tak percaya, "tapi kita baru saja bicara beber

rang bernama Alan sebelumnya jadi jelas kita bukan kenalan lama." Kali ini, sempurna mengalihkan atensi, Nara langsung bertany

, satu embusan napas terdengar bersama dengan wajah penuh kele

rnama Alan tadi tampak sedikit kehilangan. Nara bahkan tidak berbalik menatapnya saat Alan mene

mkan," tukas

pir memelas kali ini. "Padahal respons alami orang biasanya langsung penasaran, la

n terganggu, Nara akhirnya kembali bertukar tatap dengan pria menyebalkan yang membuat rasa kopi di gelas plastiknya jadi kurang ma

kali, lho, hati

engan lagak sama tenangnya. Tapi, selama sisa perjalanan, pria di sampingnya hanya terdiam memperhatikan dengan teliti, seperti enggan ketinggalan sesuatu. Nara enggan berasumsi

Aneh s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka