icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Takdir Cinta Sejati

Bab 8 Rindu

Jumlah Kata:1045    |    Dirilis Pada: 20/12/2022

amu sebagai obat atas rind

🕊

degup jantung dua insan yang tengah terp

sandaran sofa sembari matanya menatap lurus plafon putihnya di

antai granit putih polos di bawahnya. Menunggu jawaban atas pertanyaa

Lagi helaan napas itu terdeng

sama, apa kamu juga akan menjawabny

wab. Pria itu kembali mengalihkan

ak merindukan orang yang mer

da yang salah mereka berhak merindu

t tidur sang anak. Mengecup lama keningnya. Kemudian berbali

celana lalu berkata, "tidurlah, sudah larut."

endekati ranjang Hafsyah. Airah tidur berl

imut yang membungkus tubuh Hafsyah sebelum beranjak menuju masjid rumah sakit g

apa-apa ibu tinggal?"

Ibu pulang, aja, istirahat biar Airah di sini ber

sudah, ibu balik dulu. InsyaAllah,

nggung Rita yang kini sudah

erbuka menampilkan sosok pria dengan balutan s

endekat ke arah meja, menyimpan sesuatu

angguk, ia fokus

arapan dulu. Biar

gkat wajahnya, memand

ukaanmu, " imbuh Adnan lagi. M

uk. "Aku akan sarapan ber

apa membuat perih

a bertahan dari perasaan aneh y

pi

areng dengan Hafsyah." Dia berb

"Baiklah. Tapi kalau Hafsyah bangunya lama, sebaik

nan lantas beranjak dari ruangan itu meninggalkan

tidurnya, perlahan mata belo itu terbuka, mengerjap berul

sontak membuat wanita yang tengah membaca

ri, Airah beranjak mend

gelus sayang rambut legam Hafsyah ser

senyum lebar. "Se

ban

Airah membantu Hafsyah unt

dengan senyum mengembang, menatap sang a

syah nggak mau selapan lumah sakit l

ubit lembut hidun

bis itu minum obat biar cepat sembuh

anan lumah sakit unda." Dia m

bunda tergelak. "Terus anak bund

lunjuknya di dagu, berfikir. Kemud

makan bakpao

ncess. Tapi, kita harus

a di meja, mengirim pesan pada Adnan. Sekitar tiga pu

as yang tidak teratur. Menatap Airah dan Hafsyah

"Hafsyah belum sarapan, Mas. Katanya, dia m

unduk menatap wajah anaknya–y

mau maka

enatap sang ayah

ak membuat Adnan men

yuman, tangannya terulur mengelus pipi puti

ika sendu, mata bel

unda jadi s

ggak mau u

ya ke sisi tempat tidur, kedua ta

n makanan enak buat Hafsyah, setelah itu bunda balik lagi ke sini." Ibu jarinya dengan lemb

syah mengangkat j

a menautkan jari kelingkingny

mnya melihat interaksi dua per

*

anya begitu mereka sudah di luar kamar inap sang anak. Ha

rat perjanjian den

Aku balik dulu. InsyaAllah, habi

engangguk. "H

ari sana dengan tatapan sendu Adn

ntu, wanita itu sudah tak dapat menggerakkan tubuhnya. Mulut dan matanya membeliak, tangannya bergetar, tubuhnya seakan tak bertul

ag

ang-orang yang memanggilnya sebelum ke

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka