Dalam cengkraman sang Badai
ng R
iran
uran besar yang terlihat seolah-olah tanpa penghuni, pagar besi dengan ukiran megah terbuka
aat ini, buru-buru sang security menutup kembali pagar besi yang ada di sana, dimana ketik
g yang ada di hadapan nya untuk beberapa waktu, dia
ri nya, menundukkan kepala merek
di lihat bagaimana cara Badai menatap ke arah depan dangan tatapan tajam nya, membiarkan kakinya melangkah masuk kedalam s
kepala mereka, seolah-olah sudah tahu ini adalah jadwal tetap laki-la
erapa tahun ini, tidak berubah sedikit pun
i sejenak disana dimana seorang laki-laki menundukkan kepalanya kearah
ua
a, tidak menatap kearah Badai dan menunggu sa
gabaikan sambutan juga mengabaikan semua orang begitu saja, bagi nya dia tidak harus bersikap ramah dengan siapapun, karena dia sama sekali tidak membutu
ermasuk harga diri seseorang dengan pundi-pundi kekayaan nya, tapi saat Badai b
njadi sifat
las meng
rgerak perlahan mengubah setiap angka-angka nya dengan sendiri nya, dia membiarkan pandangan tajam dan d
a lantai dimana dia memang seharusnya berada, laki-laki tersebut secara perl
utih menundukkan kepala mereka, membiarkan sang penguasa bergerak ke sisi kanan
menuju kearah satu pintu di ujung sana, dimana terda
r, besar dan tinggi dengan otot-otot yang menghiasi tubu
a nya membuka pintu ruangan
tak
shh
kkk
h ruangan tersebut terlihat satu ranjang yang berdiri kokoh dengan berbagai macam peralatan disisi kiri dan kanan, satu tubuh terlihat berbaring di atas nya dalam ke tidak berdayaan, me
sudah
a sekali, seorang laki-laki berusia sekitar 45 tahunan d
hat lebih baik
er terseb
hingga akhirnya dokter tersebut bergerak menjauhi badai dan membiarkan bada
ok perempuan yang tidak berdaya tersebut secara perlahan, dia duduk di satu kursi yang memang seja
ersebut, membiarkan punggung tangan nya
a, di mana laki-laki tidak banyak bicara tersebut mencoba u
erindukan k
ia memejamkan bola mata nya untuk beberapa waktu, membiarkan pu
nmu, suara mu, senyum
Badai
ak kembali melanjutkan kata-katanya, memilih untuk men
a akhirnya Badai kemb
bahkan kini laki-laki tersebut ikut terlelap seperti kamu, dal
tu datar dan dingin, tatapan bola mata nya terl
u secara perlahan di sisi kasur mendominasi berwarna putih, laki-laki tersebut berdiri, me
ma persis seperti dia membuat kamu mengh
bergerak menegakkan dirinya, berbalik seca
satu gerakan tangan dar
ger
gera
ger
secara
r Badai sang kakak nya membuat soso