PAPA Mertua Memintaku Bekerja
u, jangan bisanya hanya menengadahkan tangan saja." P
Eri melanjutkan kata-katany
las seperti Dia." Papa mengacungkan jari telunjuk kearahku. Setelah itu Papa Sodikin yang tid
g hampir saja meluap, karena baru saja tiga hari aku tingga disini,
gan Putra kesayangannya Eri Kurniawan ini, Akulah yang menanggung biaya hidupnya. "Sabar." Fitri bicara sendiri dala
duduk di seberangnya, mengusap lembut tangan Fitri setelah ia duduk disebelahnya, mencob
rumah orang tuamu bukan titik." Kulepas tangan suamiku ini, menahan sesak kar
mah kita." Dengan wajah tak berdosa Eri mengatakan pada Fitri istrin
untuk membayar sewa rumah." Fitri sangat emosi mendengar pengakuan Eri. Bagai
dikku dan juga mama papa kemarin malam." Lagi-lagi Eri bicara tanpa merasa berdosa sedangkan Fitri sudah benar-benar emosi mendengar
kita?" Wajah Fitri sudah merah padam menahan emosi bahkan Tangannya sudah
bukankah kita lebih baik tinggal di sini." Fitri mengusap dadanya yang bergemu
ta tetap tinggal di sini?" Fitri
mendengar apa yang dikatakan oleh Eri barusan Fitri bangkit dan men
l baru saja dua minggu yang lalu ia melahirkan seorang putri dengan proses operasi caesar. Fitri berpikir keras Bukankah seharusnya
enuju ke sebelah ranjang, ada sebuah tempat tidur khusus untuk bayi dan di sanalah putrinya yang baru dua minggu lalu ia lahirkan sedang t
k ingin memikirkan banyak hal, pasca melahirkan walaupun tadi Bahkan ia Hampir tak mampu menahan
iandalkan, tidak bisa diajak kerjasama, Iya Malah pergi begitu saja di saat aku belum selesai bicara. Sepertinya aku harus merayunya, perempuan itu pasti luluh bisa sudah kekeluarkan rayuan maut ku. Hahah
pintu kamar Er
o
o
o
membukakan pintu untuknya. Sehingga dengan terpaksa Eri kembali
gal mertua Fitri saat ini, di saat yang sama putrinya Aliya pun menangis Yang seper
nya ke segala arah tapi tak menemukan keberadaan Eri suamin
kl
bisa masuk ke kamar ini tapi kenapa dia tidak mengetuk pintu?
ng keluarga di mana tadi malam ia dan E
ri beralih ke arah dapur karena ia akan segera membuat sarapan.
an Di mana keberadaan Eri
ukan? Bahkan kamu baru keluar kamar, benar-benar menantu tidak tahu diri, menyesal aku mengizinkan kamu menikah dengan Putraku satu
arena takut tapi berusaha untuk tidak berdebat dengan yang lebih tu
apan harus sudah tersedia di meja. Kalau tidak kamu akan tahu sendiri akibatnya, dasar menantu ti
sam