Konselor Pernikahan
*
id
i-kali mematahkan setiap ragu dari pemilik handycam yang kini merekam per
in, Denial!!!" Meski kamera terus mengarah padanya-ia tetap
id
yang masih terpejam seraya menggenggam erat telempap kiri sang suami yang selalu menyapa kala pag
masih pagi? Kam
m aktivitas pagi mereka sebelum turun dari ranjang. "Coba buka mata, terus say hi
id
an itu terus saja mengomel meski sibuk memotong cabai merah besar pada talenan di permukaan panel, ia tak peduli pada kamera yang terus merekamn
dek Denial sebelum tertawa lebar tatkala Karenina menoleh
id
ngan kanannya mengetuk pintu sebelum benda bercat cokelat vertikal di depannya terbuka perlahan-lantas memperlihatkan seseorang yang
pulang? Aku
id
i halaman rumah saat keponakannya justru terkekeh tanpa peduli rasa lelah yang hinggap saat sang tante baru p
alah sama Tante
*
nya di sisi laki-laki yang bersila seraya memangku laptop, Denial menonton untuk kesekian kalinya beragam video yang sempat ia rekam beberapa
kentang goreng tanpa mencelupkannya pada saus ya
i kado kok. Besok ti
a ikut, besok pagi udah harus pergi
ya sampaikan salam dari
gunakan tangan kiri sebelum mengecup sisi kepala perempuannya. "Kalau aja kamu mau dengerin aku buat cari ART, kamu ngga
ang meninggalkan Denial di ruang televisi, meski baru pukul delapan Karenina sudah bersiap mengistirahatkan isi kepala serta raganya sebab lelah juga harus segera lesap. Denial t
ck yang hampir dua tahun belakangan beroperasi. Pekerjaan rumah, belanja kebutuhan bulanan atau bahan makanan untuk menu f
Karenina langsung, entah dari beberapa potong kue yang tersisa di kulkas atau nastar di toples kecil yang sengaja disediakan untuk tamu di rumah. Kare
ya hal-hal kecil yang bisa ia lakukan untuk mengurangi beban sang istri. Perempuan itu selalu menolak jika Denial me
a, kapan si
iba di depan pintu yang belum tertutup rapat. Ia membukanya lebih lebar seraya menatap perempuannya justru belum terl
tidur, ta
aruk kepala seraya berdecak
ki itu duduk di sisi Karenina sebelum memeluk lengannya seraya menyandarkan kepal
Salma-saya bisa langsung belanja, kan? Jangan buang-bua
ada quality time karena
m melepaskan tangan Denial yang masih menggelayut manja di lengann
orongnya hingga tubuh laki-laki tersungkur di permadani, ia buru-buru menarik sel
eraya menyentuh pantat yang terasa sakit, ia seringkali diperlakukan sesuka hati Karenina enta
pi ranjang, ekor matanya memperhatikan gerak-gerik perempuan dalam dekapan selimut yang tak
mata dia?" Karenina terpancing keluar dari selim
i kamu, ya. Jadi, kalau dia tahu t
tak terkekeh menanggapi kekesalan Karenina hanya karena Ciara, gadis cilik itu selalu ef
luarkan ponsel dari saku celana pendeknya seraya tersenyum miring menatap sang istri yang justru t
nder Woman, tapi juga Tarzan yang tiba-tiba bergelantungan di pohon dalam hutan, hanya saja yang satu ini bergelantun
kamu lakukan
rintih Denial sebelum melempar ponselnya ke permadani, ia s
ng Denial dengan posisi lebih tinggi sebab berada di permukaan ranjang. Karenina menarik napas panjang sekadar melepaskan kekesalannya aga
dari ranjang dan duduk di sana, tangannya meraba gelas berisi air mineral di dekat note pada permukaan nakas sebelu
a terjun menyentuh lantai. Karenina mendelik kebingungan, tapi Denial sudah bosan berma
eda yang membuat Karenina frustrasi dan menyiksa laki-lakinya lagi saat sepasang tangan sibuk mencengkram mahkota pendek Denial. Lantas, lusuh di sega
, tapi malah