Teacher and Her Rental Lover
o. Jaga kesehatan." Rumini yang berbicara melalui telepo
Ia bergelung ke kanan menc
itan, Airin mematikan panggilannya. Ia meletakkan ponsel
rkan setelah menyelamatkan perasaannya di depan Leon kemarin. Sungguh, sepertinya dia ha
ke sekolah. Apakah Dewa akan selalu datang seperti pahlawan dengan
ya sedang melanglang buana samp
bermonolog sendiri. Ia bahkan bers
ja. Barangkali ada mie instan yang tak sengaja ia jatuhkan. Namun, sayangnya ia tidak menemukan
n, mamakai sandal un
a kakinya berhenti. Sampai akhirnya ia menemukan minimarket
mbil satu cup dan membukanya. Ia berjalan ke arah ja
ntu mini market berbunyi tanda seseorang telah masuk. Airin tidak memedulikan siapa mereka, ia menggeser cup mienya, mulai meng
itu nikmat, seolah Airin
ebelahnya, reflek Airin menoleh dan terkejut saat
a yang seolah tidak mengenalinya hanya menole
saya?" tanya Ai
a menjawab sambil m
Airin masih tak percaya apa yang ia lihat. Karena Dewa mala
irin berkata lebih
kemudian menggeser cup mienya yang su
kalau lagi makan nggak boleh ngomong.
malah menunduk dan mengambil cup mienya lagi, mula
akan mengatakannya. "Saya ke sini karena pengin makan. Saya setiap Sabtu dan Minggu bekerja di depan sana." Dewa menunjuk restoran bebek terk
u. Ia benar-benar kehil
irin setelah menelan m
alkan tempat duduknya. Sebelum Dewa benar-benar me
langkahnya. Anak laki-laki
H
nggak ngerti apa yang
mbil ponselnya. Saat menemukan ponselnya terkunci, anak laki-laki itu meraih tangan Airin dan menempelkannya ujung jarinya
nyum ke arah Airin, kemudian meletakkan ponsel yang tadi ia ambil dan ber
h pada dirinya, Airin menepuk-tepuk pipinya. Ia harus sadar bahwa yang barusan ada di sebelahnya adalah seoran
panjang, kemudian memutuskan untuk membeli satu cup mie lagi. Namun, kali ini ia tak memakannya di
sana. Ia mencoba menembus ke sana, barangkali melihat Dewa di sana, tetapi usahanya
ngedumel sendiri. Ia merasa an
tunya. Namun, dalam hatinya sungguh ia berterima kasih karen
yang sudah sering sakit membuatnya was-was. Yang ibunya tahu, Leon adalah anak yang baik dan sopan, pun dengan orang tuanya Leon. Mereka semua berteman. Ayahnya Leon adalah teman bapak saat
rtama menyalahi hubungan ini bukan
ponselnya bergetar. Satu nama nuncul di layar depan. Jantungnya mul
e
ah tahu, kalau kamu
menerimanya lagi. Entah apa yang akan dilakukan manusia ini, yang