icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Faith, Hope, and, Love

Bab 6 Keluarga Kecil yang Kembali Bersatu

Jumlah Kata:1092    |    Dirilis Pada: 17/12/2022

ar

enemukan wanita berambut pirang kecokelatan ya

k bersua membuat mereka agak kikuk hingga akhirnya Irana memecah k

ndekatinya dan memeluknya erat sambil ti

ma tidak dia dapatkan itu dan tersenyum le

eluapkan kerinduan masing-masing dalam pelukan panjang. "Terima kasih untuk tidak membenciku, Nak," gumam Irana

i itu dari jauh. Dia tidak menyangka akan berkumpul la

ni yang amat dirindukannya. Dan tidak, dia tidak membenci ibunya yang pastinya dulu tidak

akhir. Wajahnya amat ceria saat dia berkata. "Ayo kita ke lantai atas dan mel

saja," j

engajaknya naik ke lantai dua yang mesk

rong yang bertuliskan toilet. "Ini kamarku, tapi akan menjadi kamar kita

ini pun aku tidak masalah," ucapnya dengan penuh perhatian sebelum

ja tiba di anak tangga teratas sambil

bawakan barang bawaannya yang sangat banyak. Ini pun sebenarnya belum semuanya. Tara cuma membawa ba

" Irana bertanya di sela-selanya mem

akaiannya dari dalam tas ke lemari kayu

janji dengan salah satu pelanggan untuk merias wa

Seperti ini saja pun dia sudah senang. Dia menghargai usaha ibuny

saudara laki-lakinya. Meski sebenarnya hanya kenangan masa kecil yang b

tapi sebenarnya dia berhati lembut. Dan dibalik sikap Atan ya

ekerja di klinik

dan berkata. "Masih, dia bahkan berniat

ggut, lalu segera menatap putrinya setelah

t perutnya sedari tadi minta diisi. "Belum.

beringsut bangun. "Tunggu sebentar, akan kusiapkan mak

a kasih," s

masam. "Apa? Aku bahkan baru menyalakan rokok," ujar Atan sewot karena sepertinya dipaksa membant

a dia yakin sekali Tara tahu bahwa di minimarket tadi dia membeli rokok

k menyebalkan," gerutu Atan, tapi

rnya, dan menunjukkan pada Atan seragam sekolahnya ya

ndesah pelan. "Untuk yang seragam abu-abu, kurasa ma

h dan rok abu-abunya di lemari, lalu berpaling pada pakaiannya yang

uali ingin menemani Pak Sekuriti. Senin baru kau masuk. Gugup, ya?

pada hari pertama? Kau past

ak k

ar bola ma

pertamaku sekolah," ujarnya den

tawa. "Tidak percay

meraih tas kanvas di pinggir kasur yang berisi ma

ebar lagi dan menemukan oleh-oleh berupa aneka keripik buah, sari apel,

em. "Oleh-oleh

cukup peduli juga. Di mataku,

kan alis. "

mau berap

goda saudara laki-lakinya yang p

n membawa semua oleh-olehnya keluar kamar. Ji

masukkannya ke lemari tanpa mempedulikan apakah lipatannya ada yang terbuka ata

uangan belakang, dan menemukan ibunya sedang menata meja makan. Di sana juga sudah ada Atan yang selalu nomor satu jik

roncongan tidak bisa menahannya," ujar

ingkat. "Kalau b

rkata. "Untuk perempuan bertubuh kurus sepe

ya. "Itu karena aku

u karena k

erbeda

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka