icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Faith, Hope, and, Love

Bab 4 Rencana yang Terancam Gagal

Jumlah Kata:1197    |    Dirilis Pada: 17/12/2022

bertanya saat ibunya berdiri di depan pint

mbil mendekati putranya yang tengah berba

hone yang menyumpal telinganya lalu

i wajahnya, sepertinya ibunya ingin membicarakan sesuatu yang penting, dan apalagi dia sudah me

emberitahu topik besarnya. Atan cuma diam. Irana mene

gangguk, dia mendesah pelan lalu bangkit berdiri. Ketika meliha

saat kembali, dia muncul dengan membawa handuk kecil yang dibungkus es batu. Atan dimintanya

di ponselnya, dan pada saat dia hendak membalas sebuah pesan masuk dari

n tentang kabar bagus itu, sehingga dia melupakan pon

ta lagi!" Irana memberitahukann

rjap tak perc

isimpulkan bahwa ibunya itu benar-benar antusias menanti kedatangan anak perempuannya. Atan tidak tahu ha

uinya, tapi itulah permasalahannya. Atan lupa kapan terakhir kali mereka bertemu secara langsung, yang pasti it

a dengan senyumnya yang sudah hilang s

lah satunya adalah tempat tinggal. "Jika dia memang akan tinggal bersama kita, apa tidak sempit? Untuk ber

ur bersamaku,"

ang sempit? Ayah kan kaya, dia past

al bersama tantenya," jelas Irana

anyanya terperangah. Dia tidak tahu apa-apa soal kab

g. Ibu juga baru tahu dari adikmu,"

k usah dipikirkan. Aku juga tidak lagi peduli dengannya," katanya dengan eksp

dari obrolan yang menyangkut mantan suaminya itu pada Atan, karena selalu menyebabkan suasana yang t

embalikkan topik obrolan di awal. "Maksudmu,

ngganggu

upnya tetap enak. Tante Melinda bahkan punya klinik sendiri. Tara hidupnya makmur jik

a itu ada benarnya. Dan saat memikirkan itu, kebahagiannya langsung sirna, tapi masih ada sedikit harapan dari

ggikan suara pada ibunya yang kini menun

ng sudah hidup enak bersama keluarga yang telah merawatnya selama ini untuk dise

, kan? Tara kandidat paling tepat untuk itu. Jika kau membawanya ke

runtuh tak bersisa. Tapi ucapannya itu masuk akal, sehingga Irana jadi

i ujung ruangan yang sudah usang, bahkan tidak muat lagi untuk memuat pakaian putranya. Dia mengh

bisa

ya," ucap Irana sambil beranjak kelua

menekan beberapa angka di ponselnya. Situasi di lantai bawah sunyi s

dering ketiga, suara lembut menyapa telinganya, dan rasanya dia ingin menang

" tanya Tara dari

k, tapi hanya mendengar suaranya saja sudah membuat Irana ingin sekali memeluknya. Sehingga bukannya mem

, apakah kau sungguh tidak masala

u bisa tidur di mana saja asalkan bisa bersamamu lagi. Tinggal bersama ke

agu untuk membawa putrinya tinggal bersama mereka. Irana tidak tahu sampai kapan dia bisa hidup di dunia ini, sehingga sel

anya Tara ketika tidak mend

ia lelah karena habis bekerja seharian, tapi saat bicara dengan putrinya yang bera

rak. Apa kau sak

rena mereka tidak sedang melakukan panggilan video. "Ibu baik-baik saja," ucap Irana, lalu dia berkata cep

abar untuk bertemu denganmu, rasa

begitu," sahut Ir

nelepon dengan durasi lebih dari satu jam. Atan bahkan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka