icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjebak di rumah pesugihan

Bab 7 Menggadaikan Tivi

Jumlah Kata:1485    |    Dirilis Pada: 17/12/2022

anyak orang-orang yang kekurangan makanan, seperti yang pernah aku dan keluarga ku alami. Makanan sisa yang buat kalian itu tidak berharga, di luar sana banyak orang yang kelaparan, bu

m itu, setelah itu kami pun tidur, tapi beberapa jam kemudian aku mendengar suara teriakan Kakak ku Eli. Aku langsung terbangun, dan keluar kamar menghampiri asal suara, ketika membuka kan

menangis?"

atir Mamah mengha

memegang pinggang nya, lalu Mamah menyingkapkan kaos yang di pakai Teh Eli untuk melihat pinggang Teh Eli, Mamah te

nton TV langsung tidur gak

idur harus berwudhu dulu, karena keadaan kami yang selalu di ganggu mahluk gaib, berwudhu

lihat kemarahan di wajah nya, lalu

, kamu tertawa melihat keadaan kami, kamu senang yaa... tidak akan ku biarkan ka

an untuk makhluk itu, lalu Mamah te

r lagi ya..."

an permintaan Mamah, lalu Mam

ni kita tidur bareng ya, kita tem

uara Mamah. Mamah yang sepertinya sedang mengigau berbicara sambil marah-marah berteriak. Kami bertiga langsung terduduk di tempat tidur, menautkan kedua alis mata kami saling menoleh satu sama

masih mengigau seperti sedang bertengkar, lalu kami membangun kan Mamah, Mamah tidak langsung bangun, sampai adik ku yang

" tanya kami serentak, denga

ukan pesugihan untuk menghentikan kesusahan kita," jawab Mamah, menceritakan mimpinya.

ung ku sambil menggelengkan kepalanya , Ma

kita. Mamah punya kalian anak-anak Mamah, yang kuat, pe

udhu Mamah pergi ke dapur untuk mengambil garam, di masukan nya garam itu ke dalam mangkok. Lalu Mamah mengambil air di masukan nya ke dalam botol, sperti yang Kakek

ami duduk lalu membaca istighfar, syahadat, mengikuti Mamah membaca surat-surat pendek al quran, al fatihah, al Ikhlas, al palaq, an

seperti yang pernah Kakek lakukan. Setelah itu kami melakukan rutinitas pagi itu seperti biasanya. Mamah hari ini akan berangkat ke pegadain untuk menggadai kan tivi, setelah selesai beres-beres di

h, sampai akhirnya Mamah datang dengan delman yang sama. Mamah datang Membawa sekarung beas, dan sembako sebagai pengganti tivi, aku lihat Mamah membawa beras, te

keperluan lain nya , tapi hanya bertahan dua minggu dengan empat orang anak nya. Biaya sehari-hari walaupun sudah mengirit, tapi tetap

k akan membiarkan kita sendiri.Tiba-tiba pintu ruang tamu ada yang mengetuk, dan terdengar suara Kakek mengucapkan salam, bergegas kami berha

ku...," s

tu persatu di depan pintu, ter

a kan...? kalian terl

nya makan seadanya. Mamah tidak memperhatikan soal gizi, yang penting kami tidak merasa lapar, makan sead

." liri

menangis, sudah tidak tahan lag

ogor..." p

dak bisa menolak

pun hanya bisa mengangguk dan menyet

Bapak ke sini maaf kalau Bapak lama, kesibukan pekerjaan Bapak di Bogor tidak bisa d tinggalkan, tapi

ruang keluarga sudah tidak ada, mungkin Kakek sudah tau

tidak bisa bayar tagihan telpon, telpon nya di

ertuliskan rumah ini di kontrakan, dan k

sebuah rental mobil, untuk menyewa mobil untuk berangkat ke Bogor membawa kami dari rumah ini. Kami di rumah memberes-beres kan baju kami, Kakek tidak ingin menunggu besok. Kakek ingin kami pe

Bogor, kami hanya bisa berharap Papah akan datang menyusul kami ke Bogor. Suatu saat nanti Papah akan menjemput kami, dan kami akan

samb

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka