MENIKAHI BOCAH TENGIL
gga
kaget mendengar
nap
janji dihadapan Allah. Dan ketika kau mengucapkan: Saya Terima nikahnya, itu artinya kamu menerima s
iap lahir batin Syma. Kalian nggak perlu khawatir." Hariz berucap s
a?" Syma menatap Aina lembut. Bagaimana pun
yang langsung mendapatka
ak nanya
kan kata penolakkan dan sumpah serapah. Namun tawaran serta ancaman Hariz
pasrah. Namun sayangnya Ersad meny
enarnya Aina. Jangan takut!" Ersad memper
ernikahan itu. Dia akan merasa terlindungi. Hariz tidak mu
uh dari mereka? Apakah Ain
benarny
Ers
k jadi melanjutkan ucapannya. Mereka kini beralih
ihat wanita itu. Dia adalah receptio
ai Er
a keluarga disini? B
Kini wanita yang bernama Erika itu me
kan ada yang salah. Kenapa tidak
tempat kerja. Bukan disini. Lagi pula ini ac
ah Syma mendengar hal itu. Sementara E
k. Bagaimana jika mereka membatalkan kerja
usanmu. Tugasmu dibagian Receptionis. Kau ha
pi
nggak mau. Kami lagi ada acara keluarga.
yang gencar mencari perhatian Kakak iparnya. Padahal su
i biasa, dia akan selalu menjauhkan wanit
ut campur!" Wanita itu
da yang berani mengganggu kel
beraninya kamu sama saya? Mau saya
akut? Badan udah kayak Jailangkung git
menggeram marah d
TIKA
an menghancurkan acara kami." Ersad memberik
ika butuh sesuatu hubungi saja." Erika sengaja berucap dengan nada
cewek
a mencoba memp
di Hariz tersenyum licik. Dia mendapatkan ide
terkesan serampangan. Kalau dia menikah sama saya, saya a
lagi mahkluk nggak waras dimuka bumi ini. Astaga... ' karena jarak mereka dekat, Hariz bisa
lah jalan terbaik untuk menghindari zina dan menyempurnakan separuh agama. Saling menutupi ke
berkata apapun. Dia hanya pasrah menerima semuanya. Meski memang ada ras
ng benar-benar mencintainya. Dan hal it
adil." Aina tertawa kecil melihat tingkah lucu Gokhan. Sosok mungil yang baru
sa. Sedangkan anak kecil hanya
u yang ada walnanya
ak b
Ze juga tidak berwa
lempuan tidak boleh belwalna.
ak udah kayak detek
i-lagi menyalakan api permusuhan diantara mereka. P
ud Bapak A
ilang, ya." Hariz
Tanya Syma yang memperha
miliki dua orang anak. Kayaknya bahagia banget. Gimana kalau nanti kita mengikuti program b
n. Apalagi melihat senyuman pe
ang cocok untuk bayi kembar kita nanti?" tanya H
j- Mak
rr.
Ersad tersedak dan menye
enahan tawanya, hin
berucap sembari mengulum senyum.
yang b
s..
Aina. Awas aja lo, bocah tengil!' g
*
rsad pulang duluan. Kini Aina harus merasakan aura yang mencekam. Hariz
terasa sulit me
indari pria itu, adalah tujuan utamannya saat ini. Dia harus menyel
menarik jilbab Aina, hingga gad
matanya sejenak
lah ak