SENYUM MARISSA
masih agak pusing, pelan-pelan kubuka mataku. S
ing. Beruntung ada orang baik hati yang membawa Ibu ke klinik kam
nya, lebih baik, Ibu tanyakan saja langsung sama
atku terbaring kemudian menjelaskan apa
ampir terbuka lebar tanpa sadar. Rasanya hampir saja aku berteriak s
Ibu?" tanya dokter itu. Refleks, aku menggelengk
ura, kalau suamiku se
ihan klinik. Buru-buru aku
gan dokter dan perawat
ku kemudian bergegas berjalan meninggalkan klinik,
okter memastikan jika aku
tuki keb
n mengetik laporan sejak tadi siang,rupanya aku
terlambat makan siang, bukan hanya aku yang akan kelaparan, tapi yang ada di dalam perutku pun akan merasak
h
rik napa
tanya-tanya. Apa ini nyata? Benarkah ada calon bayi di dalam perut ku? Jangan-jangan dokter salah dan aku mengu
ucap lirih. Tak terasa air m
lah hadir untuk kami. Terima kasih Tuhan, aku terseny
⚜️
o
ADI N
hasil kudapatkan. Karir yang cemerlang, serta memiliki Istri yang cantik dan baik hati. Marissa hadir seolah mata air yang m
enganku. Marissa bilang, jika itu hanya perasaan ku s
an Marissa. Sayangnya tidak berhasil. Ada beb
rena latar belakang keluargaku yang
agi kalau bukan karena aku dan Mariss
ak pada kami berdua. Bahkan beliau sudah biasa menyindir mas
sanya beliau juga akan menca
h apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Marissa. Aku tidak enak jika mesti bertanya padany
bersedih. Sebisa mungkin aku tak mau membuat Marissa m
ku baru menginjak lima tahun. Yang kuingat, setelah resmi ber
ak menjadi anak yang cengeng, belajar untuk tidak bergantung pada siapa pun. Baik Ayah atau Ibu ku. Meski tinggal bersama den
gan perpisahan itu. Mungkin, dengan sibuk be
seperti mati rasa, lupa bagaimana rasanya disayangi dan
ntah kenapa, tidak ada satupun yang bisa sunguh-sungguh memenangkan hatiku. Berbeda dengan Marissa, begitu mengen
ngan Marissa berjalan bahagia. Hingga memasuki tahun ke enam,
ah. Aku tahu dalam hati kecilny
ng sedang tertawa dipangkuan Ibunya. Atau, saat bercerita tentang Diva, anak Nanik, te
Tante Marissa dengan benar. Atau, ketika Diva merayakan ulang tahunnya yang ke e
, Mas?" Marisa memandangi kedua boneka di hadapannya. Aku hanya tersenyum meli
suka." Marissa hanya mengangguk-angguk mendengar jawabanku. Walaupun, pada akhirnya
rmal. Namun, dokter mengatakan satu hal yang membuatku sangat terpukul. Bahwa jumlah sperma y
mang aku pernah berbuat salah, atau Engkau ingin memberiku hukuman, ku mohon ... cukup aku yang menanggungny
kan, bahwa mereka tidak terlalu suka padaku, mungkin karena terlalu menyayangi Mariss
, Mas!" kata Marissa waktu
benar beg
nya karena takut orangtuaku tidak suka sama mas Hendra! Lagipula, sudah kubilang, itu hanya pera
i istriku. Asalkan kamu mau jadi istriku, aku rela melakukan apapun buat kamu. Jadi,
asa begit
, pada kami berdua. Saat dimana kami belum ju
kas laporan, ketika tiba-tiba telepon seluler mi
pak terdengar ditelepon. Buru-buru aku melet
pa Bapak menelpon Hendra siang-sian
s pulang kerja nanti, kamu tidak sibuk, Bapak ingin kamu
ah Bapak sekitar pukul setengah enam, setelah saya menjemput Marissa dul
berdua dengan kamu saja, kamu telpon saja Marissa, kamu bilang ada meeting. Untuk hari ini, m
memintaku untuk pergi sendirian ke rumah nya. Selama
⚜️