Story Kaila
rr
ulur untuk mengambil benda yang berada di atas kursi depan sebuah mobil, di samping kursi kemudi lebih tepatnya
apai benda tersebut hingga membuatnya harus menunduk
ngan arah tatapan mata yang tertuju pada layar ponsel itu, sang pengemudi sampai ta
gsung kaget saat melihat lampu yang menyala merah dan juga ada dua orang yang tengah menyeberang j
R
iang lampu lalu lintas hingga me
ras. Ponsel yang tadinya berada di tangannya kini telah terlempar entah ke mana. Bagian depan mobil juga ringsek. Dan hal itu tentu
♧
dor sebuah rumah sakit dengan air mata yang terus mengalir membasahi waja
ersebut terbuka dan seor
k?" Wanita itu segera mendekati
itu telah kami atasi. Pasien tadi juga sempat mengalami masa kri
ien terkena gegar otak ringan dan kami tidak bisa mengatakan kapan pasien akan sadar." Tubu
ang ada di sana membawa tubuh sang
♧
mendekat ke arah gadis tersebut. Sang gadis mencoba untuk mendud
mendekat ke arah gadis tersebut. Sang gadis mencoba untuk mendud
untuk sementara kamu harus pakai tongkat ya." Dokter p
gadis itu. Wajah senang dokter it
kamu dinyatakan lumpuh permanen karena sistem saraf pada kaki nenek kamu sudah ti
u kembali mengelus kepala sang gadi
euangannya pun kini tengah menipis, tabungan juga tinggal sedikit. Jadi, bagai
●
di atas kasur yang telah lusuh itu terbuka. Namun saat matanya sudah sepenuhnya terbuk
tas
a merasa jika dirinya kini sedang dalam pelukan seseorang. Pad
Kehangatan saat dirinya berada dalam pelukan s
embali lagi, hanya ada dirinya seorang dalam kamar berukuran dua setengah kali t
ra menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Meskipun ia berjalan masi
kamarnya untuk membantu neneknya yang menggunakan
akinya berjalan tanpa memakai tongkat ket
baik aja di rumah, Assalamualaikum." Gadis tadi
dokter dua hari yang lalu, gadis bernama lengkap Kaila Oktaviana i
rang membuat gadis it
ang tadi berseru menyebut nama Kaila it
la menjawab dengan c
?" Vera, gadis itu kembali bertanya. Namun pertanyaan
tampak kesulitan saat berjalan menggunakan
pasti akan semakin membuat Kaila kesulitan. Beruntung
setelah melalui perjalanan yang cukup menguras keringat. Ia
ati meja Kaila dan Vera untuk menanyakan periha
dengan jawaban, 'kemarin jatuh
. Para siswa yang tadinya masih berkumpul di meja Ka
oleh beberapa orang guru. Kini jam sudah menunjukkan pukul d
jamaah. Tak terkecuali Kaila, meskipun kakinya sakit dan ia berjalan menggunakan tongkat, tap
," ucap Kaila setelah mereka berdua telah sampai di teras musho
ue duluan? Nanti
ama wudhunya, kaki aku kan masih sakit. Aku nanti juga nanti
k di teras mushola sambil meluruskan kakinya. Lelah juga berjalan da
bukan sentuhan. Itu malah terasa seperti genggaman. Kaila langsung menarik tangannya dan la
pa di teras mushola ini karena para siswa tadi kini
yang menggeng