/0/13428/coverorgin.jpg?v=f5f1ee039192fbc2be110670d4476ba9&imageMogr2/format/webp)
Sabila masuk kelas dengan terburu-buru, semalam dia bergadang menonton televisi sehingga dia telat bangun. Dia kini sudah diambang pintu kelas, bersyukur gurunya hari ini belum datang.
Sabila masuk dan duduk di sebelah sahabatnya. Dia bernama Amara, dia gadis yang pemalu dan jarang bergaul dengan teman yang lain selain Sabila.
Dia menatapkm Sabila aneh, karena Sabila tidak pernah telat masuk sekolah. Sabila tergolong siswi yang rajin dan pandai. Sabila selalu peringkat pertama di kelas. Teman Sabila juga banyak dari mulai kelas satu hingga kakak kelas.
"Tumben kamu telat, semalam ngapain?" tanya Amara.
"Nonton bola sama Papa," jawab Sabila santai sambil Mengeluarkan buku Pelajaran.
"Oh pantesan, tapi sejak kapan suka bola?" tanya Amara tak percaya Sabila menonton bola.
"Papa memaksaku, karena Kak Fahmi tidak di rumah. Mama nggak mau menemani Papa, jadi aku sasaran terakhirnya," jawab Sabila.
Guru sudah masuk ke kelas, seketika kelas menjadi hening. Pelajaran sekolah di mulai, semua antusias menyimak termasuk Sabila dan Amara.
"Ra, nanti sepulang sekolah kamu temani aku," kata Sabila pelan agar guru tidak dengar.
"Kemana lagi? Aku malas kalau menemani kamu cari buku lagi," sahut Amara. Pandangannya masih lurus ke depan agar guru tidak curiga.
"Bertemu pacar ku," jawab Sabila.
"Pacar!" pekik Amara keras. Mungkin dia terkejut karena Sabila diam-diam punya pacar.
Ya, Sabila punya pacar sebulan yang lalu. Sabila dan Jordi bertemu di toko buku. Merema berkenalan lalu bertukar nomor. Merema jadian lewat ponsel, ini adalah kedua kalinya merema bertemu setelah jadian. Yang pertama Sabila menemui sendiri.
"Amara, apa yang kamu katakan?" tanya Bu Fika yang sejak tadi menerangkan pelajaran matematika.
"Oh itu, tidak Bu. Aku hanya salah bicara saja," kilah Amara.
Beruntung Bu Fika tidak memperpanjang masalah ini. Jadi mereka semua melanjutkan pelajaran.
Waktu istirahat, Amara memberondong Sabila dengan banyak pertanyaan masalah pacar Sabila. Dia tidak percaya Sabila punya pacar.
"Aku pacaran diam-diam, makanya kamu nggak tahu, " jawab Sabila.
mereka sedang makan di kantin sekolah, selain bergabung dengan Amara. Sabila juga bergabung dengan teman yang lain.
"Aku dengar kamu punya pacar tadi?" tanya Sofi pada Sabila.
"Iya, baru sebulan. Kami pacaran lewat ponsel," jawab Sabila sambil meminum es sirupnya.
"Hati-hati, nanti kebablasan. Kamu tahu nggak Kakak kelas kita ada yang hamil karena pacaran," kata Sofi.
"Kamu tenang saja, aku pacarannya masih dalam batas wajar kok," sahut Sabila. Sabila memang tidak akan mau jika sampai Jordi meminta lebih.
Mereka segera ke kelas, karena waktu istirahat telah habis.
**
Sepulang sekolah Sabila mengajak Amara bertemu Jordi. Mereka bertemu di taman, yang tidak jauh dari sekolahan. Di sana juga banyak siswa yang nongkrong, ada juga yang berpacaran.
"Jordi, maaf ya kamu nunggu lama," kataku mendekati Jordi yang duduk seorang diri.
Sabila ke taman berjalan kaki, jadi agak lama. Karena jarak taman dan sekolah cukup dekat.
"Tidak apa-apa, aku kira kamu sendiri," kata Jordi tampak kecewa karena Sabila membawa teman.
"Kenalin ini Amara, dia sahabat aku," ucap Sabila pada Jordi. "Dan Amara, ini Jordi pacarku," kata Sabila pada Amara.
Mereka bertiga mengobrol cukup lama, setelah itu Amara mengajak pulang karena dia ada acara. Dengan berat hati Jordi mengizinkan Sabila segera pulang.
**
Amara hanya diam saja sepanjang perjalanan pulang. Kami pulang naik angkutan. Rumah Sabila dan Amara hanya beda RT saja.
Sabila turun duluan, karena rumahnya lebih dekat.
"Ra, sampai jumpa besok!" ucap Sabila sebelum turun dari angkutan.
"Iya," balas Amara.
Sabila berjalan menuju gerbang rumah, terlihat sepeda motor Kak Fahmi ada di rumah. Itu tandanya Kak Fahmi sedang di rumah.
"Assalamualaikum," salam Sabila saat membuka pintu.
/0/10912/coverorgin.jpg?v=05752965a9db2860cd3d89c35693dae9&imageMogr2/format/webp)
/0/15165/coverorgin.jpg?v=7b67ac5a6b079e1ea8e63e17a56dbda1&imageMogr2/format/webp)
/0/7618/coverorgin.jpg?v=f392caf1dbc66cac871fe3a4e40b87a6&imageMogr2/format/webp)
/0/8054/coverorgin.jpg?v=6150d9a9449774c2451ea4b3a210dbc2&imageMogr2/format/webp)
/0/2365/coverorgin.jpg?v=a5867b1f35e4deb9ec89d001bba90224&imageMogr2/format/webp)
/0/10955/coverorgin.jpg?v=69772ca41bef2e53ed297222af23b379&imageMogr2/format/webp)