searchIcon closeIcon
Batalkan
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

arti kata cenggur

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"
Romantis R18+Role PlayFantasiPerjodohanHubungan rahasiaBudak seksualPengurus rumahBeruntungTampanUrban
Unduh Buku di App

Jarum jam sudah menunjukan pukul 07:00 AM.

Seorang gadis bercadar tampak sibuk menjejal bekal nasi dan ponsel ke dalam tas. Kini Ia telah bersiap untuk berangkat kerja.

Ketika hendak keluar dari kamarnya, kakinya mendadak terhenti tepat di ambang pintu.

Kepalanya mendongkak menatap wanita paruh baya yang kini berdiri di hadapan dengan jarak dekat. "Ibu?"

"Tadi Sera datang buat jemput kamu. Tapi udah Ibu usir!" kata Ibu dengan nada yang terkesan ketus.

Mata gadis itu melebar. Ia tidak percaya jika Ibunya akan bersikap seperti itu pada teman kerjanya yang hendak memberi tumpangan motor. "Tapi kenapa, Bu? Aku kalau tidak naik motornya bisa telat," Gadis itu mulai terlihat gelisah. Wajah dibalik cadar itu tampak panik dan sesekali ia melirik Jam di dinding.

"Ibu sengaja mengusir dia biar kamu enggak usah kerja, Haura."

"Ya Allah ... Kok Ibu tega sih?" Haura merasakan pening di kepalanya. Sampai tangannya menyentuh kening yang mendadak terasa sakit. "Bu, Haura udah sering libur. Bisa -bisa gajinya dipotong besar. Padahal akhir bulan nanti, Kepengen Haura untuk melunasi hutang kasbon,"

Lea Nama Ibunya. Ia kerap kali meminta uang pada Haura dari hasil jeri payah selama kerja di toko Busana muslim. Kadang memaksanya untuk kasbon dengan jumlah melebihi dari gajinya pada majikan. Tentu saja Haura merasa keberatan. Tapi ia juga tidak bisa menolak permintaan Ibu lantaran takut dicap anak durhaka.

Haura adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya telah lama meninggal. Menjadikan dirinya pengganti tulang punggung dalam mencari nafkah untuk keluarga.

Kakak perempuan yang bernama Erin sudah menikah dan tinggal bersama suaminya di kota lain.

Jadi, tinggal Haura sendiri yang harus bertanggung jawab dalam membiayai sekolah TK adiknya yang bernama Choki yang usianya sekitar Lima tahun.

Bukan hanya itu saja, Ia juga membiayai kebutuhan sehari-hari seperti untuk kebutuhan dapur dan sebagainya.

Lea tidak bekerja lantaran sibuk mengurus Choki, anak bungsu yang paling manja. Mulai dari mengantarkan sampai menjemputnya di sekolah TK.

Lea sebagai Ibu kelihatannya pilih kasih dalam bersikap baik terhadap anak. Terbukti perlakuannya terhadap Haura sangat berbeda jika dibandingkan dengan Erin dan Choki yang selalu di sayang dan dimanja oleh Lea.

Tapi, apa boleh buat? Haura hanya bisa bersabar hati. Walau bagaimana pun Lea adalah Seorang Ibu yang melahirkannya, nan harus dihormati.

"Hallahhh ... Kasbon! Ngapain dipikirin? Kan bisa juga bulan depan?!"

"Iya bisa, Tapi aku keberatan dengan ini. Hutang itu Dosa, Bu."

"Jangan sok suci kamu! Pake bilang itu dosa-itu dosa! Dipikir Ibu enggak tahu kelakuan kamu diluar sana kaya apa?!"

"Astagfirulloh ... " tangan Haura bergetar lemas. Tidak menyangka akan penilaian Ibunya terhadap dirinya berprasangka buruk. "Istighfar, Bu!"

"Kalau tentang Video ituloh, bagaimana?"

Haura benar-benar tidak mengerti yang dimaksud Sang Ibu. "Video? Video apa?"

"Itu makanya Ibu gak nggak ngasih kamu izin untuk kerja hari ini karena ada yang ingin ibu bicarakan tentang video itu,"

Lea berbalik menghampiri kursi di ruang tamu. "Sebaiknya kita ngobrol sambil duduk saja. Kaki Ibu pegal kalau kelamaan berdiri di situ,"

Mau tidak mau, Haura mengikuti langkahnya hingga dirinya sampai menduduki sebuah kursi.

Haura sangat penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh Ibu. Jari-jemarinya sudah nampak berkeringat tengah meremas gaun gamis yang sedang dikenakan.

Entah, kenapa ia merasakan tidak enak hati. Seperti ada sesuatu yang buruk bakal terjadi padanya.

Haura menatap lekat-lekat ke arah sang Ibu yang tengah sibuk dalam mengotak-atik ponsel.

Kemudian, Lea menyerahkan ponselnya pada Haura. "Nih, kamu lihat ini!"

Dengan wajahnya yang diliputi oleh kebingungan dan rasa penasaran yang sudah di ubun-ubun, ia meraihnya dan segera menatap layar ponsel.

DEG!

Layar ponsel itu telah menampilkan adegan tak senonoh, membuatnya terkejut!

Sontak saja ia buru-buru menutup bola matanya dengan perasaan serba salah.

Berkali-kali suaranya terdengar tengah beristighfar.

Ponsel yang masih dalam genggaman tangan Haura tampak ikut bergetaran mengikuti perasaan gadis itu, lemas.

Lea buru-buru merebut ponsel itu. Membuat bola mata Haura membulat.

"Ini kamu kan yang ada di video ini?" tuduh Lea seraya mengacungkan ponselnya.

Haura menggeleng cepat. Ia membantah kalau pemerannya itu bukanlah dirinya. "Bukan Bu. Demi Allah, aku tidak pernah melakukan itu,"

"Bohong!" ucap Ibu tak percaya. Ia melirik lagi pada layar ponsel yang masih menampilkan adegan syurnya Seorang lelaki dengan perempuan bercadar. Namun, setengah telanjang dengan gamis bagian bawahnya yang di tilap ke atas. "Ini Rainer lagi main sama kamu. Gak usah mengelak deh, hanya karena kamu telah tertangkap basah sama Ibu,"

Di balik cadar bibir bawah Haura tampak bergetar. Menahan rasa sakit hati atas tuduhan yang tidak pernah ia lakukan. "Ibu, itu bukan aku. Ibu harus percaya sama aku," mohonnya dengan suara lirih.

"Bagaimana Ibu mau percaya sama kamu," Sembari menunjuk layar ponsel. "Ini aja terbukti, nih! Ini bukannya pakaian gamis dan cadar warna merah itu punya kamu?"

Haura membenarkan Bahwa Gamis bermotif kotak-kotak warna merah senada dengan cadar yang dikenakan pemain wanitanya sama persis seperti miliknya. Ia pernah kehilangan pakaian itu satu bulan yang lalu. Tapi, ia bersumpah bahwa wanita itu bukanlah dirinya.

"Udah ngaku aja, ngapain malu sama Ibu? Ibu akan minta pertanggung jawaban sama Rainer biar kamu segera dinikahin!"

DEG!

Badan rasanya mulai lemas.

Bahunya tampak menurun.

Jantung yang tiada hentinya berdetak lebih cepat.

Sosok Rainer dimatanya bukanlah pria yang diidamankan. Ia merasa keberatan dengan keinginan sang Ibu.

Reiner kerapkali bersikap kasar terhadapnya meski keduanya tidak ada hubungan apa-apa.

Seringkali Haura mendapat ancaman dari Rainer hanya karena dirinya menolak cinta. Dari jauh sebelumnya sudah terlihat tanda Redplag pada diri Reiner membuatnya ragu untuk menerimanya.

Sungguh, saat itu hingga kini Haura tidak menginginkan hubungan seperti pacaran.

Baca Sekarang
Arti Dalam Pernikahan

Arti Dalam Pernikahan

Seli agustin
Kisah Seorang gadis yang bernama Haura dengan tegas menentang perjodohan. Haura memantapkan diri untuk menolak pernikahan dengan Rainer. Terlebih gadis itu telah memiliki Pria yang dicintainya bernama Ali. Mengetahui itu, Rainer merasa cemburu dan sakit hati. Ia telah melakukan sesuatu untuk memb
Lainnya R18+MenegangkanSukuPerjodohanCinta yang dipaksakanImutPengurus rumahMenarikBeruntungTempat kerja
Unduh Buku di App
Yuk, baca di Bakisah!
Buka
close button

arti kata cenggur

Temukan buku-buku yang berkaitan dengan arti kata cenggur di Bakisah