/0/20791/coverorgin.jpg?v=e65667aa7d62f9ca14b86f6ae32ad138&imageMogr2/format/webp)
Malam yang dingin di padukan dengan sinar rembulan yang terang, nampak seorang gadis cantik yang sedang duduk merenung di balkon rumahnya. Dengan kepala di tegakkan memandangi sang rembulan sambil menatap dengan tatapan redup. Rambut pirangnya yang indah ikut tersapu angin malam yang dingin. Tangannya gemetar memegang sebatang rokok yang masih menyala. Asap yang keluar dari sebatang rokok itupun cukup menggambarkan tentang bagaimana perasaannya saat ini.
Puas menatap sang rembulan, Ia pun beralih menatap ponsel yang terletak di meja sampingnya. Tanpa berpikir lagi, ia pun mengambil ponsel itu lalu menelepon seseorang. Di tekannya tombol berwarna hijau, kemudian tak lama dari itu seseorang pun menjawab.
"Kau bermimpi tentang hal buruk itu lagi, Nona?" ucap seseorang di balik sambungan telepon itu.
"Hmm... kau hanya seorang bawahanku Yuna, dan itu juga bukan suatu hal yang perlu menjadi urusanmu," cibirnya sambil menghisap lagi setengah batang rokok yang sudah hampir habis.
"Maafkan aku, Nona," ujar seseorang itu, terdengar dari nada suaranya seperti ketakutan karena telah melakukan suatu kesalahan.
"Yuna, aku ingin melakukan misi itu besok!" ucapnya dengan tegas sambil menatap lurus ke depan, entah apa yang ada dalam pikirannya.
"Kau yakin, Nona?" tanya Yuna tampak sekali, ia sedikit meragukan perkataan dari Atasannya itu.
"Iya, aku yakin Yuna, jadi bersiaplah untuk besok!" jawabnya dengan penuh keyakinan, lalu mematikan sambungan telepon tersebut.
__________________________________
10 TAHUN YANG LALU.....
DOR!!.......,
DOR!...,
Kebisingan dari luar cukup membangunkan gadis kecil cantik berambut pirang yang sedang tertidur lelap. Ia terbangun dengan nafas tidak beraturan, seolah-olah ia telah mengalami mimpi buruk, itu terlihat dari raut wajahnya yang sangat ketakutan. "Kau sudah bangun?" tanya seorang wanita cantik yang duduk di samping tempat tidurnya. Gadis kecil itu pun menoleh ke arah wanita itu tampa mengeluarkan sepatah katapun.
"Namaku adakah Mina, dan kau gadis kecil siapa namamu?" sahut wanita itu dengan ramah.
"Na..na..namaku, adalah Mireya," jawab Mireya kecil dengan terbata-bata.
"Mireya?, nama yang cukup bagus," ungkap Mina sambil memeriksa keadaan Mireya.
"Bibi, saat ini aku berada dimana," tanya Mireya pada Mina.
"Nak, saat ini kau berada di barak militer, kau di temukan hanyut di sungai oleh para prajurit dan tidak sadarkan diri selama lima hari," jawab Mina berusaha menjelaskan kejadian sebenarnya pada Mireya.
"Apakah aku boleh pulang ke rumah, Bibi?" ucap Mireya pada Mina dengan nada penuh permohonan.
/0/15176/coverorgin.jpg?v=4fef4ccc51868c9e5c720564e7943dd8&imageMogr2/format/webp)
/0/29605/coverorgin.jpg?v=5cd06dbce145c08841abadbc718cc0b5&imageMogr2/format/webp)
/0/2164/coverorgin.jpg?v=4609f02bc0d1db4396142e2ddfdff2cd&imageMogr2/format/webp)