/0/16778/coverorgin.jpg?v=d263286d0088975b3cbdee6a62f23d5f&imageMogr2/format/webp)
Alayna Liora Setiawan duduk membatu di ruang kerja pengacara keluarganya, jari-jarinya mencengkeram lengan kursi kulit yang dingin. Hatinya berdebar tak menentu, sementara matanya menatap tajam ke arah amplop cokelat di atas meja. Isinya sudah tak asing lagi-wasiat terakhir ayahnya, pria yang selama ini memegang kendali atas hidupnya.
"Jadi, maksud Anda... saya harus menikah dengannya?" Suaranya terdengar serak, nyaris bergetar saat ia berusaha memahami kata-kata sang pengacara.
Leonard Pratama, pria berusia lima puluhan dengan rambut yang mulai memutih, menyesap kopi di depannya sebelum mengangguk. "Benar, Nona Alayna. Wasiat ini dengan jelas menyebutkan bahwa jika Anda menolak pernikahan ini, seluruh aset almarhum Ayah Anda akan jatuh ke tangan keluarga lain."
Alayna menggigit bibirnya. Ini gila. Tidak masuk akal. Pernikahan? Dengan Zariel Vian Karyan?
Sosok pria itu langsung muncul dalam benaknya-tatapan dinginnya, sikapnya yang selalu kaku, dan kehadirannya yang bagai bayangan gelap dalam hidupnya. Zariel bukan sekadar kakak angkatnya. Dia pria yang selama ini nyaris tidak berbicara dengannya kecuali perlu. Pria yang tak pernah menunjukkan ekspresi selain ketenangan yang mengintimidasi.
"Ayah pasti bercanda," gumamnya, lebih kepada dirinya sendiri.
Namun, Leonard hanya menggeleng. "Ayah Anda sangat serius. Beliau sudah menandatangani surat ini sebelum meninggal. Jika Anda menolak, warisan akan jatuh ke tangan keluarga jauh dari pihak ibu Anda. Anda akan kehilangan semua harta, rumah ini, saham-saham, semuanya."
Alayna merasakan darahnya berdesir. Kehilangan semua itu? Tidak mungkin. Seumur hidupnya, ia terbiasa hidup dalam kemewahan. Ia tidak pernah harus memikirkan keuangan atau hidup tanpa fasilitas kelas atas. Semua kebutuhannya terpenuhi tanpa ia harus berusaha. Dan sekarang, hanya karena keputusan bodoh ini, ia bisa kehilangan semuanya?
Ia menggeleng kuat. "Tidak. Pasti ada cara lain."
/0/23475/coverorgin.jpg?v=82fc79cb6fb79f9898250130a7ba1458&imageMogr2/format/webp)
/0/3570/coverorgin.jpg?v=d5742184555360c3885488556c45dfc7&imageMogr2/format/webp)
/0/21618/coverorgin.jpg?v=a7b5668813765121b2e786b3df0b999a&imageMogr2/format/webp)
/0/22531/coverorgin.jpg?v=0149ec8c84830a945b76e9e908cd93ed&imageMogr2/format/webp)
/0/19239/coverorgin.jpg?v=be300e83521b6b4a326118cd359263a8&imageMogr2/format/webp)
/0/12938/coverorgin.jpg?v=af5c1dca62de2aae0e73df5ce39733d6&imageMogr2/format/webp)
/0/2898/coverorgin.jpg?v=bc0319a5e0a053b987f3d8a8a160fa3b&imageMogr2/format/webp)
/0/8338/coverorgin.jpg?v=810c2c2a05cc4ef5f8d2ddd2f58f704c&imageMogr2/format/webp)
/0/16783/coverorgin.jpg?v=6f5af9220dd74d8a2e32f1388e982978&imageMogr2/format/webp)
/0/8828/coverorgin.jpg?v=9f0cb9a48303b3fe771a93609807e46a&imageMogr2/format/webp)
/0/7370/coverorgin.jpg?v=00309cc73bf41177261dc1503e2463a9&imageMogr2/format/webp)
/0/6523/coverorgin.jpg?v=8e0004fc35f893d47a86f931aafe544d&imageMogr2/format/webp)
/0/15159/coverorgin.jpg?v=3a71ec34291e2bd259b4575096d502d8&imageMogr2/format/webp)
/0/3089/coverorgin.jpg?v=0ea2572eb873c3ee6e372fcdbf92fd1c&imageMogr2/format/webp)
/0/13527/coverorgin.jpg?v=d165abf67620b08b551b5432c07a8280&imageMogr2/format/webp)
/0/26240/coverorgin.jpg?v=662fe648190aa082e7081b5f60cf8b56&imageMogr2/format/webp)
/0/4760/coverorgin.jpg?v=5b5d159c31f41b5b4c23c4a193c5afd1&imageMogr2/format/webp)
/0/7535/coverorgin.jpg?v=ae17e37198eb7df76e60deca15aa6276&imageMogr2/format/webp)
/0/9350/coverorgin.jpg?v=21e0d69022641272cf38427fb07a2578&imageMogr2/format/webp)
/0/17123/coverorgin.jpg?v=31efb5ecddd9f400cc439783ff87d800&imageMogr2/format/webp)