/0/29596/coverorgin.jpg?v=9bec6c62baa21cbaf0bd7b6852e019ba&imageMogr2/format/webp)
Kegelapan mulai menyelimuti seluruh kota.
Hari ini, kedua putri dari Keluarga Revaldi akan menikah pada waktu yang bersamaan.
Mengenakan gaun pengantin berwarna putih, Natalia Revaldi menatap pantulan dirinya di cermin. Riasan wajahnya sangat cantik dan matanya berbinar dengan kebahagiaan.
Hari ini, dia akan menikah dengan Romli Oktario.
Mereka telah menjalin cinta selama satu tahun dan akhirnya akan mengucap janji suci hari ini.
"Kakak, kamu benar-benar beruntung. Kamu akan menikah dengan Keluarga Oktario, keluarga yang paling terpandang di Belora."
Mengenakan gaun pengantin yang sama persis, Alisa Revaldi masuk dan berbicara dengan nada sarkasme.
Melihat betapa cantik penampilan kakaknya, Alisa meradang karena rasa iri. Andai saja dia bisa mencakar wajah cantik itu!
Ekspresi Natalia mengeras. "Aku juga ingin mengucapkan selamat padamu, Alisa. Kamu akan menjadi istri keempat Jasper Bagaskara. Omong-omong, kudengar dia terluka parah karena kecelakaan mobil yang baru-baru ini dialaminya. Dia lumpuh dan kesehatannya memburuk dalam beberapa tahun. Aku khawatir jika kamu menikah dengannya, kamu akan menjadi janda muda."
"Natalia, kamu!"
Alisa sangat marah sehingga wajahnya berubah pucat. Dia mengepalkan tinjunya dengan erat, berpikir bahwa dia akan menikahi seorang pria cacat sementara Natalia akan menikah dengan Keluarga Oktario.
"Natalia, jangan terlalu percaya diri. Kamu tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa kamu akan selalu menjadi Nyonya dari Keluarga Oktario, oke?"
"Natalia, Alisa, kalian di sini!" Sambil membawa dua cangkir kopi, Fara Rohayati masuk dengan senyum di wajahnya. "Minum kopi dulu untuk menyegarkan tubuh kalian. Kedua mempelai pria masih dalam perjalanan."
Senyum munafik yang terukir di wajah ibu tirinya membuat Natalia mengernyit. Selama lebih dari sepuluh tahun, mereka tinggal di rumah yang sama. Bagaimana mungkin dia tidak tahu orang seperti apa Fara itu?
Namun, pemikiran bahwa dia akan segera keluar dari rumah dan tidak perlu melihat Fara dan putrinya lagi, membuatnya terhibur. Jadi, dia mengambil secangkir kopi, meski sedikit ragu.
"Terima kasih." Natalia kemudian menyesapnya.
"Sama-sama, Sayang." Melihat Natalia menyesap kopi yang ditawarkannya, Fara menghela napas lega. "Meskipun kamu bukan putri kandungku, aku selalu menganggapmu seperti anakku sendiri. Aku sedih karena kamu akan meninggalkan kami."
Mata Fara berkaca-kaca ketika dia berbicara.
Dalam hati, Natalia mencibir. Pantas saja wanita ini berhasil menyabet gelar Aktris Terbaik, bakat aktingnya benar-benar menakjubkan.
Ketika Natalia berusia delapan tahun, ibunya meninggal dunia. Belum sebulan setelah kematian sang ibu, ayahnya membawa pulang Fara dan Alisa. Adik tirinya itu hanya satu bulan lebih muda dari Natalia.
Baru saat itulah Natalia menyadari bahwa ayahnya telah mengkhianati ibunya sejak lama.
"Nyonya, Keluarga Oktario sudah tiba." Seorang pelayan mengetuk pintu dan memberi tahu Fara.
"Oh, oke," ucap Fara sambil menyeringai. Dia mengedipkan mata pada pelayan itu dan memerintahkan, "Eva, bawa Natalia ke mobil."
Mendengar ini, Natalia kemudian berdiri, tetapi dia tiba-tiba merasa sedikit pusing. Penglihatannya kabur, jadi dia hanya bisa membiarkan pelayan itu memapahnya.
Sebuah mobil hitam sudah terparkir di gerbang. Sang pelayan, Eva, menempatkan Natalia di kursi belakang kendaraan itu.
Dari balkon, Fara menyaksikan mobil itu menghilang di kejauhan. Seringainya menjadi semakin lebar.
"Ibu, apa Ibu yakin ini akan berhasil? Bagaimana jika Natalia menyadari ada yang tidak beres?" tanya Alisa yang gelisah dalam gaun pengantinnya.
"Jangan khawatir, sayangku. Aku sudah mengurus semuanya. Dia akan menggantikanmu untuk menikah dengan Keluarga Bagaskara."
Ternyata mobil hitam itu adalah milik Keluarga Bagaskara, bukan Keluarga Oktario.
Akan tetapi, Alisa masih khawatir. "Tapi bagaimana caraku menipu Romli malam ini?"
Fara menatap putrinya dan memberi tahu dengan hati-hati, "Asalkan kamu tidur dengan Romli malam ini, Keluarga Oktario tidak akan bisa berbuat apa-apa. Ingat, jangan sampai mereka melihat wajahmu."
"Oke, Bu." Kemudian, ekspresi Alisa berubah suram, matanya dipenuhi dengan perasaan iri dan kebencian. "Ibu, aku harus membuat hidup Natalia menderita. Dengan begitu, dia akan tahu apa akibatnya merebut priaku."
Fara menyeringai dingin. "Aku ragu Natalia akan selamat malam ini. Apa kamu tahu apa yang terjadi pada semua mantan istri Jasper sebelumnya? Mereka semua menghilang secara misterius."
....
/0/10512/coverorgin.jpg?v=a855cfd9c3d4c9518eda2bee00a4c957&imageMogr2/format/webp)
/0/22021/coverorgin.jpg?v=40ba8dce77cf7c4da1bd8af23dfd3d9b&imageMogr2/format/webp)
/0/3517/coverorgin.jpg?v=3462e1a574e19158fc2fcdcee6e93998&imageMogr2/format/webp)
/0/12218/coverorgin.jpg?v=5514558b29fa101734c6702af9de4e2b&imageMogr2/format/webp)
/0/24661/coverorgin.jpg?v=629f8f88baba399a125ab8ef389ce989&imageMogr2/format/webp)
/0/7039/coverorgin.jpg?v=11b52d2710f09d733e8cc6a62e4a9af2&imageMogr2/format/webp)
/0/2923/coverorgin.jpg?v=68d2838c3ce6df5b17da8ebe41d681e7&imageMogr2/format/webp)
/0/24784/coverorgin.jpg?v=2f8224f0742e71367de30d7f48d128c9&imageMogr2/format/webp)
/0/3515/coverorgin.jpg?v=7d1e6e18019b4b7e908f97e45de34b56&imageMogr2/format/webp)
/0/5946/coverorgin.jpg?v=793dfdd997f00e3285becf733b6cfc44&imageMogr2/format/webp)