/0/15466/coverorgin.jpg?v=61f388f015d702f5b62256a150c5e2a8&imageMogr2/format/webp)
“Semoga bahagia dengan wanita pilihan mas itu.“ Sera menjabat tangan Dino mantan suaminya sejak putusan sidang beberapa menit yang lalu
Pernikahan yang telah berjalan selama dua tahun antara Sera dan Dino harus berakhir di pengadilan agama akibat adanya orang ketiga alias pelakor.
Pernikahan yang terjadi atas dasar cinta awalnya harus berakhir penih dusta. Perselingkuhan Dino dengan Alena sejak awal pernikahan terlalu menyakitkan buat Nayra yang selalu mencoba untuk bertahan dan berjuang sendiri. Semua itu Sera lakukan demi orang tua Dino. Mantan mertuanya yang sangat menyayangi Sera meminta Sera untuk tetap bertahan dengan Dino. Sera merasa iba melihat kesehatan papa Dino yang terus menurun saat mengetahui perselingkuhan anaknya sejak satu tahun lalu.
Sera akhirnya menyerah dan melepaskan pernikahannya. Sera hanya manusia biasa bukan robot yang bisa menahan rasa sakit bertahun tahun.
Pernikahan yang berlangsung dua tahun terasa seperti penjara untuk Sera. Dino selalu mengekang Sera dalam pergaulan namun Dino tidak pernah membatasi pergaulannya sendiri. Satu keuntungan buat Sera setelah menyandang status janda adalah Sera masih perawan ting ting.
Entahlah!
Sera juga bingung dengan suaminya ralat mantan suaminya yang tidak mau menyentuhnya sama sekali selama masih terikat pernikahan. Padahal dulu waktu masih pacaran Dino selalu romantis dan kontak fisik dengan Sera walau hanya sebatas cium pipi kening dan tangan.
Perubahan Dino terjadi setelah menikah dan bertemu dengan Alena.
Semuanya kini sudah berlalu dan ketuk palu hakim sudah memutuskan ikatan pernikahan Dino dan Sera. Sera menguatkan hati untuk bersalaman dengan Dino karena Sera ingin berpisah secara baik-baik dengan mantan suaminya namun Dino bersikap dingin ke Sera.
Dino pergi meninggalkan Sera tanpa membalas jabat tangan Sera. Melihat hal itu Candra menghampiri adiknya yang sedang tidak baik-baik saja.
“Ngapain juga kamu masih baik sama dia Ra.“ ucap Candra mengelus punggung Nayra
“Niat Sera baik kak. Sera ingin berpisah baik-baik.“
“Belum tentu niat baik kita dianggap baik Sera. Bisa aja kan dia mikir kamu nggak bisa move on.“
“Maafin Sera kak.“
“Ayo pulang.“ Candra menggandeng tangan Sera keluar ruang sidang menuju parkir mobil
Sera merebahkan tubuhnya dikasur berukuran king size di kamarnya yang luas dengan furniture yang lengkap.
“Terima kasih untuk pembelajarannya selama dua tahun. Aku nggak pernah menyesal menikah dengan kamu. Aku juga nggak pernah menyesal berpisah dengan kamu. Aku pastikan kamu yang akan menyesal menyia-nyiakan aku. Kamu akan menyesal lebih percaya wanita rubah itu daripada aku.“ Sera merapikan semua barang-barang pemberian Dino
Satu minggu berlalu sejak ketuk palu perceraiannya, Swra mulai kembali bekerja sebagai pengajar di SMA Harapan Bangsa setelah 1 minggu mengajukan cuti. Sekolah swasta bonafide diibukota tempat anak orang kaya sekolah disana.
“Pagi bu Sera.” ucap Nala guri bahasa Inggris
“Pagi bu Nala. Apa kabar?” balas Sera sopan
“Baik bu Sera. Yang sabar ya bu Sera.”
“Iya Bu Nala. Saya tidak apa-apa.”
“Eh.. Kamu udah masuk Sera?” tukas Alma saat masuk ke kantor
“Iya Al.” balas Sera singkat
“Bukannya kamu masih cuti sampai lusa ya Sera?”
“Aku sudah bosan di rumah Al. Sudah sarapan belum Al?”
“Belum Sera. Kantin yuk. Mumpung jam pertama kita nggak ada jam hari ini.”
“Siap.”
Sera dan Alma berjalan menuju kantin untuk sarapan pagi. Setelah memesan makanan mereka melanjutkan mengobrol.
/0/6184/coverorgin.jpg?v=194b40e8392dadad7c00bfd92f240f64&imageMogr2/format/webp)
/0/3379/coverorgin.jpg?v=6bc187d431596e2a88388566fb53191f&imageMogr2/format/webp)
/0/16397/coverorgin.jpg?v=22532312abb581bb0af87ccc4a8b6038&imageMogr2/format/webp)
/0/14878/coverorgin.jpg?v=f1789e32a08695f90ced8ab678df5963&imageMogr2/format/webp)
/0/16994/coverorgin.jpg?v=45534e54ad36109b6f207435dbe4052f&imageMogr2/format/webp)
/0/2683/coverorgin.jpg?v=f0fb6ab5fe94a3265a6787f6af96ec4e&imageMogr2/format/webp)
/0/10670/coverorgin.jpg?v=45a4d54bad546b4aa4a30bb95b9e29e5&imageMogr2/format/webp)
/0/28380/coverorgin.jpg?v=71ce02a2a21af5ef27699765a9af621e&imageMogr2/format/webp)
/0/13543/coverorgin.jpg?v=8846bdb9db5d18cdda9060516855f9c1&imageMogr2/format/webp)
/0/20625/coverorgin.jpg?v=80dc8f5bb8543b75828ec4f7da8ee091&imageMogr2/format/webp)
/0/2472/coverorgin.jpg?v=1f978e01dcc271143061e6e2d194ee3f&imageMogr2/format/webp)
/0/15978/coverorgin.jpg?v=3ee8cd1589f0b780ec0bd78cd1672ecf&imageMogr2/format/webp)
/0/2941/coverorgin.jpg?v=a113f933c51b68be507cce6d077e3c5a&imageMogr2/format/webp)
/0/29606/coverorgin.jpg?v=43de8d7d2e394f3d3f370d1b2566c8f7&imageMogr2/format/webp)
/0/5053/coverorgin.jpg?v=b7288fd582e717b7e191b077dd23abc5&imageMogr2/format/webp)
/0/17149/coverorgin.jpg?v=9e8822e567909a5e504ab1ee583fe92b&imageMogr2/format/webp)
/0/5487/coverorgin.jpg?v=5f14fba69636ed885f8b73f7a02fe96c&imageMogr2/format/webp)