Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalinya Marsha yang Tercinta
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Namaku Yumira. Jujur saja, jika aku ini bukanlah gadis baik yang mungkin dipikirkan orang-orang. Kehidupanku begitu rumit sampai tak ada jalan untuk merasakan kebahagiaan. Setiap malam aku selalu keluar untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman. Minum, bermain, dan tidur dengan para pria yang aku sebut sebagai pacar. Semua itu semata mata aku lakukan hanya untuk menghilangkan rasa penat yang selalu aku rasakan ketika di rumah.
Ayah dan ibu selalu bertengkar setiap waktu. Entah apa yang mereka masalahkan, sampai perceraian pun tidak bisa terhindarkan. Sekarang, aku sudah menginjak 25 tahun. Mungkin ini cukup menjadi satu alasan untuk aku mencari jalan hidup sendiri, tanpa membebani mereka.
Kehidupan menjadi seorang anak yang broken Setelah perceraian ayah dan juga ibu, aku belum bisa menemukan kebahagiaan yang aku harapkan. Sekian lama aku tinggal sendirian, hanya sebuah kesenangan dunia saja yang aku dapatkan, dan sisanya adalah penderitaan yang setiap saat menghantuiku.
Namun suatu hari, seorang teman lama mengajakku pergi ke luar kota. Dia juga menawarkan sebuah pekerjaan dengan gaji yang begitu besar. Sungguh, aku langsung tertarik tanpa memikirkan bagaimana resikonya. Lagi pula sekarang ini aku butuh uang banyak, memulai sesuatu dari nol itu bukanlah hal gampang. Hidup tanpa ada siapapun yang memberiku banyak uang sangatlah sulit. Jadi tidak ada jalan lain kecuali mencoba pekerjaan ini, walaupun masih belum jelas bagaimana asal usulnya itu.
Keesokan harinya aku tiba di tempat tujuan. Mina, temanku mengenalkan aku pada bosnya. Dia cukup tampan, tapi matanya itu membuatku bergidik ngeri. Laki-laki mesum! Aku tahu itu.
Seketika aku mulai mengerti sedikit, pekerjaan apa yang mungkin akan Mina berikan padaku. Apakah dia berfikir jika aku ini benar-benar seorang gadis murahan? Sangat kejam.
"Perkenalkan, namaku Johnny," ucapnya sembari menatap tajam mataku.
"Ah iya, aku Yumira."
Mata itu terlihat sangat mesum, sudah sering aku melihat lelaki seperti ini. Mina hanya cengengesan seolah aku tidak mengerti apa pun. Padahal sekarang aku paham, pekerjaan apa yang dia berikan. Dia ini rupanya ingin main-main denganku.
"Yumira, ikutlah bersama Bos Johnny. Dia akan menjelaskan semuanya," ucap wanita licik itu.
"Lalu kau?" tanyaku.
"Aku akan mengambil barang-barang dulu, sana kau duluan saja! Nanti aku menyusul," ucap Mina padaku.
Aku hanya mengagguk, jahat sekali si Mina itu! Memberikan aku pada lelaki yang sudah jelas pasti akan menghajarku dengan pedangnya. Lelaki bernama Johnny ini membawaku ke sebuah ruangan yang cukup luas, disana aku melihat beberapa alat yang begitu asing. Entah apa itu, bentuknya mirip alat kelamin lelaki tapi mungkin lebih besar dan panjang.
"Duduklah," ucap lelaki itu padaku.
"Sebenarnya kita mau apa di sini?" tanyaku padanya.
Johnny duduk di hadapanku, dia menatap tajam ke arah rok mini yang aku pakai. Ini mengerikan. Sesuatu buruk pasti akan terjadi sekarang, tapi apa yang bisa aku lakukan sekarang? Tidak ada hal lain kecuali diam.
"Jujur saja, temanmu itu telah menawarkan dirimu padaku," ucap lelaki bernama Johnny itu padaku.
"Maksudmu? Mina menjualku? Sudah kuduga si jalang itu!" ucapku kesal.
"Hahaha hey Nona, rupanya kau tidak sepolos yang aku kira!" sahut lelaki itu dengan tawa jahatnya.
"Kau pun tau itu! Dia pasti memiliki dendam padaku! Huh menyebalkan!" bentak aku kesal.
"Aku tidak terlalu mengerti dengan urusan kalian, yang jelas sekarang kau adalah milikku. Jadi jangan pernah berani untuk pergi atau pun membuat masalah denganku Nona."
Aku tidak terlalu terkejut dengan sikap Mina, dia memang seperti itu. Memanfaatkan penderitaan orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri. Sekarang? Bagaimana lagi? Jiwaku sudah jadi milik lelaki bernama Johnny ini. Apakah aku harus menerima pekerjaan kotor ini? Namun bagaimana jika ayah dan ibu tahu? Tapi apakah mereka akan perduli? Rasanya tidak mungkin.