/0/21862/coverorgin.jpg?v=a88c5225604ec327987d04c83aae65b5&imageMogr2/format/webp)
"Beri aku uang satu miliyar sekarang, Ma!"
"Apa yang kamu katakan? Kamu benar-benar gila!"
"Aku ini darah dagingmu! Bagaimana mungkin itu gila? Dia hanyalah anak tiri, Ma! Satu Miliyar atau lebih baik aku mati!"
Kelinting!
Sebuah ponsel dengan gantungan dari kunci membentuk love jatuh di lantai.
Intan syok mendengar percakapan sang mertua dengan seorang pria asing di kamar wanita itu.
Mama? Kening Intan mengerut. Bukankah suaminya anak tunggal?
"Siapa di sana?" teriak sang mertua lantang.
Mendengar itu, Intan sontak mengambil ponselnya cepat dan bersembunyi. Dia sungguh takut jika ketahuan menguping
Beruntung, Intan bergerak cepat.
Dari jauh, mertuanya tampak membuka pintu dan menengok ke kanan dan ke kiri.
Wanita tua itu sepertinya lega saat tak menemukan siapapun.
Dengan cepat, sang mertua menyuruh lelaki dengan masker dan topi hitam itu untuk pergi dari rumah.
"Kamu harus pergi sekarang juga! Nanti, wanita sialan itu bisa tahu," ucap mertua dengan wajah cemas, "oh iya, jangan sampai ceknya hilang."
Laki-laki misterius itu mengangguk.
Namun sebelum benar-benar pergi, keduanya tampak berpelukan.
Hal ini jelas sangat di luar nalar!
Bagaimana mungkin mertuanya yang sombong dan kikir bisa memberikan uang sebanyak itu kepada pria yang sepertinya seumuran dengan Franz, suami Intan?
"Aku harus menyelidikinya," batin Intan dalam hati, lalu ia berkata lagi, " Dan aku harus memberitahukan ini pada Mas Franz."
Kebetulan, suaminya yang sedang dinas itu akan pulang malam ini. Sungguh, rasanya Intan tak bisa bertahan di negara asing ini jika bukan karena anak dan suaminya di sini.
Terlebih, ibu mertuanya memperlakukannya dengan sangat buruk!
***
/0/16582/coverorgin.jpg?v=99237a32bbb0fd244ed6889983ed2a8e&imageMogr2/format/webp)
/0/12649/coverorgin.jpg?v=903995fe26e676f36bfbe4edae7404bc&imageMogr2/format/webp)
/0/18593/coverorgin.jpg?v=6e047c6fb701d65303e74f9099744b7b&imageMogr2/format/webp)
/0/5965/coverorgin.jpg?v=8ba9dbc281bfef5db056c575f7bdedd2&imageMogr2/format/webp)
/0/12161/coverorgin.jpg?v=333c9ef09c35e394c4d2782eb4030999&imageMogr2/format/webp)
/0/3067/coverorgin.jpg?v=eada346cd24d4f7dec76391d644d9db0&imageMogr2/format/webp)
/0/14667/coverorgin.jpg?v=fccb654b9c8177faf9297c0b8ec11b95&imageMogr2/format/webp)
/0/27186/coverorgin.jpg?v=3e8fce2b10140a6d406646eb10c87941&imageMogr2/format/webp)
/0/28100/coverorgin.jpg?v=6edda16c2599f96c1c5e03c55d7ad39a&imageMogr2/format/webp)
/0/5367/coverorgin.jpg?v=7b8c421c3023f29e2ed162a85458107c&imageMogr2/format/webp)
/0/15548/coverorgin.jpg?v=52203a4e7a3cff23a71dd41fd607aa6e&imageMogr2/format/webp)
/0/20601/coverorgin.jpg?v=c767a518547a1a5362b5171616e93730&imageMogr2/format/webp)
/0/18956/coverorgin.jpg?v=2258052c6712de3b45f9e2e7680aec04&imageMogr2/format/webp)
/0/4769/coverorgin.jpg?v=9fccc50e758603cff30640f79b5a6911&imageMogr2/format/webp)
/0/20678/coverorgin.jpg?v=5fbb8a76d766ebd1ace2b33e737af578&imageMogr2/format/webp)
/0/9285/coverorgin.jpg?v=2ea03bed058bb2f14a21dd07d1595e00&imageMogr2/format/webp)