/0/28057/coverorgin.jpg?v=f3b4efcf5a91765b6e671e1a7eb8bdcb&imageMogr2/format/webp)
"Jahat kamu! Jahat ..." Rayya berbisik lemah di antara isak tangis. Bisikan yang bahkan tidak mungkin terdengar oleh siapa pun, karena suaranya langsung tersapu oleh angin laut.
Tsurayya Abhimana, biasa dipanggil Rayya, sedang menikmati sapuan angin malam di helideck kapal pesiar yang sedang ditumpanginya.
Ia mengesap anggur yang diraihnya dari salah seorang pelayan yang melintas di depannya tadi. Bukannya meraih sebuah gelas, ia malah menarik sebuah botol dan menegaknya langsung dari sana.
Sebenarnya, Rayya bahkan tidak sadar bahwa botol yang ia raih itu adalah minuman beralkohol. Gadis itu tidak pernah melihatnya sebelum ini. Lagi pula, ia terlalu kalut untuk memperhatikannya.
Rayya hanya merasa tenggorokannya kering dan haus, lalu asal tarik saja ketika melihat botol minuman mewah melintas di hadapannya.
Di lantai dasar, semua karyawan The Crown, perusahaan tempat Rayya bekerja, sedang merayakan kesuksesan hasil kerja mereka pada tahun ini. Keuntungan yang melebihi ekspektasi yang direncanakan membuat pemilik perusaha memberikan reward liburan ke Bali dengan menggunakan kapal pesiar mewah yang di booking khusus.
Rayya sendiri tidak terlalu bersemangat untuk bergabung bersama mereka. Ia ikut dalam pelayaran ini juga karena desakan kedua sahabatnya, Ratna dan Ayumi.
“Gue benar-benar nggak mood untuk ikut. Serius. Kalian aja deh, ya?” ujar Rayya beberapa hari yang lalu pada kedua sahabatnya yang datang membujuk wanita itu untuk ikut berlayar.
Bukannya Rayya tidak tertarik. Siapa sih yang tidak mau naik kapal pesiar?
Gratis pula!
Namun, berita pernikahan Rendra masih menghancurkannya. Lelaki yang sudah menjalin hubungan dengannya selama setahun belakangan itu diam-diam menikah. Tanpa pemberitahuan apapun.
Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja badai itu menghantamnya kuat!
Padahal mereka tidak sedang terlibat masalah apa-apa. Semua baik-baik saja. Berita itu begitu mendadak dan memukulnya dengan begitu telak. Hatinya hancur.
Rendra yang sejak dulu mengejarnya, terus meyakinkan betapa lelaki itu mencintainya, kini malah mengkhianati kepercayaan Rayya.
Saat dirinya luluh dan mulai mencintai lelaki itu semakin dalam, tiba-tiba saja ketulusan perasaan Rayya dihancurkan dengan begitu kejam.
Sikap Rendra sendiri bahkan masih sangat romantis padanya. Ia tahu tentang pernikahan itu setelah satu minggu lelaki itu sah menjadi suami wanita lain.
Kejam! Tega sekali dia!
Jika saja video itu tidak dikirimkan ke ponselnya oleh sebuah nomor asing, Rayya mungkin masih menjalani hubungan dengan Rendra. Hubungan terlarang yang membuat Rayya menjadi sosok selingkuhan! Hal yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Bahkan, sampai kemarin pun, mantan kekasihnya itu masih saja menghubungi, menelpon dan mengirimkan puluhan pesan yang tidak lagi ia balas.
Akhirnya Rayya memutuskan untuk mengganti nomor ponsel demi menghindari Rendra.
Hatinya sakit. Siapa sih yang nggak sakit diperlakukan seperti itu?
Rasanya susah sekali mengakhiri hubungan yang sudah membuat dirinya nyaman. Menyangka bahwa ia dan Rendra memang diciptakan untuk terus bersama.
Bahkan Ratna dan Ayumi pun tidak percaya. Mereka melihat sendiri bagaimana selama ini Rendra memperlakukan Rayya dengan begitu manis dan romantis. Rayya dan Rendra adalah double R yang dinobatkan sebagai couple goal dan berhasil membuat orang-orang yang melihat menjadi iri.
“Ayo dong, Rayya. Pokoknya lo harus ikut! Gak pantas banget lo meratapi lelaki pengecut kaya Rendra!” sergah Ayumi dengan wajah kesal.
“Ayumi benar, Rayya. Rendra nggak pantas menerima kekecewaan lo yang kaya gini. Lo harus ngebuktiin sama Rendra bahwa lo bisa banget bahagia walau nggak sama dia.” tambah Ratna lagi. Tegas dan menggebu-gebu. Mereka juga ikut panas dan sakit hati melihat Rendra mempermainkan perasaan Tsurayya.
“Dan sayang banget nggak sih kalu kita sampi melewati liburan kali ini. Kapan lagi kita bisa naik kapal pesiar mewah secara gratis?” sambung Ayumi kemudian dengan nada mengompori.
Rayya menghela napasnya dengan berat. Kedua sahabatnya itu benar. Rendra memang tidak pantas diratapi. Dan begitulah, akhirnya ia setuju untuk ikut.
Wanita cantik dengan hidung bangir dan kulit kuning langsat itu mulai merasakan kepalanya berkunang. Efek minuman keras yang ia minum dari tadi mulai menunjukkan hasil. Membuat tubuhnya seperti melayang.
Pandangannya bahkan mulai buram dan bergoyang. Rasanya, air laut yang dingin itu memanggil-manggilnya untuk melompat. Membenamkan diri ke dalamnya hingga Rayya dapat melupakan semua rasa sakit.
“Aaaaaaaa!” Rayya berteriak kencang ke arah laut lepas. Setidaknya ia bisa membuang semua gumpalan sakit di dalam dadanya. Berharap, setelah ini ia dapat merasa lebih baik, membuang Renda dan semua kenangan yang diberikan lelaki itu padanya jauh ke di tengah samudra.
Angin laut menyapu wajah dan tubuhnya dengan kencang. Dingin malam menusuk hingga ke dalam sumsum tulang, namun sama sekali tidak dapat mengalihkan sakit yang ia rasakan di dalam dada.
Dress tanpa lengan sebatas lutut membuat roknya yang kembang melambai dan menyingkap. Rayya bahkan tidak sempat memperdulikan itu semua. Paha mulus yang sesekali mengintip di baliknya pun dibiarkan begitu saja. Plus kain merah segitiga kecil yang menjadi penutup bagian tubuhnya yang paling rahasia.
Lagi pula siapa sih yang akan melihat? Semua orang sedang bersenang-senang di bawah. Hanya dirinya saja yang sedang merutuki nasib di sini.
Pandangannya semakin nanar, entah karena air mata atau karena kesadaran yang mulai hilang.
“Renda sialan! Bajingan kamu. BRENGSEEEKKKK! Apa kamu pikir cuma kamu satu-satunya cowok di muka bumi ini? Hah? Masih banyak lelaki lain yang jauh lebih baik dari kamu!” teriak wanita itu sambil terhuyung-huyung di pinggir pagar pembatas.
“AAAAGGGRRHHHH!!” teriaknya lagi sekuat tenaga.
Rayya menangis kencang. Membiarkan segala emosinya lepas, agar hatinya lega. Walau sudah lebih satu jam ia di sana, rasa lega itu tak kunjung datang.
/0/12545/coverorgin.jpg?v=e9a4b8c2bd2e144747540658821e8a0c&imageMogr2/format/webp)
/0/6182/coverorgin.jpg?v=c7eb6339b460f4d6f3071f6aa592e859&imageMogr2/format/webp)
/0/18165/coverorgin.jpg?v=260cd81cbdd1805847c00895f713f5bd&imageMogr2/format/webp)
/0/9294/coverorgin.jpg?v=85a08f1da45d6cfa7e71bf2e4ddae670&imageMogr2/format/webp)