Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
"Mil, ini jatah belanja bulanan untuk kamu. Lima juta rupiah. Cukup, 'kan?" tanyaku pada Mila, wanita muda yang baru sebulan lalu kunikahi dan kujadikan istri kedua.
Kuangsurkan selembar amplop berwarna coklat padanya yang segera diterima dengan senyum tipis terkembang di bibirnya.
Mila memang cantik. Ia selalu bisa memanjakan mata ini dengan penampilannya yang menyenangkan dan sedap dipandang. Ia juga tak pernah menolak setiap kali aku membutuhkan pelayanan darinya.
Tak salah jika akhirnya aku mengambil keputusan untuk menjadikannya istri kedua guna melengkapi hidup yang selama ini terasa bosan dan menjemukan.
Mila mengambil amplop gaji di tanganku lalu menyimpannya sedikit tak bersemangat.
Melihat ekspresinya yang tampak tak bersemangat itu, aku pun memicingkan mata dan bertanya heran.
"Kenapa? Kurang ya?" tanyaku sembari meneliti paras cantik di depanku itu.
Perempuan itu memandangku sekilas lalu menundukkan kepalanya, menyembunyikan raut wajahnya.
"I ... iya sih, Mas ... tadinya aku berencana mau ke klinik kecantikan, beli baju baru dan nambahin koleksi perhiasan, tapi karena Mas cuma bisa ngasih lima juta ya terpaksa aku tunda dulu semua itu," ujar istri mudaku itu sambil menggandeng tanganku lalu menghela langkahku menuju ruang makan.
Mendengar kalimat bernada mengeluh dan manja darinya, aku pun memeluk wanita cantik itu lebih erat.
"Ya, udah nanti pertengahan bulan mas tambahin lagi ya, tunggu proyek cair dulu tapi. Jangankan lima juta, dua puluh juta juga pasti mas kasih!" sahutku sembari mencubit pipinya dan menggoda istri mudaku itu agar ia tak lagi sedih.
Benar saja. Mendengar jawabanku, Mila tersenyum girang lalu memelukku erat-erat.
"Janji ya, Mas! Mas baik banget deh. Nggak nyesel aku jadi istri walaupun cuma istri kedua kalau begitu," ucapnya lagi lalu dengan penuh semangat segera menghidangkan makanan yang barusan kupesan di sebuah rumah makan via ojek online dan segera menikmati makan siang berdua.