Kisah ini adalah kisah tentang sebuah ketulusan penantian, kesetiaan hati dan cinta sejati yang awalnya mempertemukan Rengga dan Flaura dalam suatu sekolah dan akhirnya membuat Flaura menemukan cinta sejatinya, Rifan. Tentang pencarian Flaura untuk menemukan Rifan Pradipta Permana yang pernah hilang dalam kehidupannya dimasalalu hingga akhirnya Flaura mengerti banyak hal yang belum diketahuinya tentang sebuah cinta yang bermakna yaitu mendekat kepada Sang Pencipta. Dan tentang ketulusannya menanti Rifan yang penuh dengan cobaan dan ujian yang banyak dengan lika-liku kehidupan. Namun sebelum pertemuannya kembali dengan Rifan yang hilang dalam ingatannya dia dipertemukan dengan Reza pujaan hatinya semasa SMA dan kemudian membuat Flaura pun benar-benar melupakan Rifan karena Reza yang banyak mengubah hidupnya. Kemudian saat Flaura menjalani ujian kesabaran yang membuatnya menjadi wanita yang lebih dekat kepada Sang Pencipta kemudian disitulah titik terang pencarian Rifan mulai terlihat.
BAB 1 INGATAN
Desiran angin di pantai hari itu membuat gadis itu menatap dengan penuh harap akan hadirnya kembali cinta yang sempat hilang dimasalalu.
"Akankah aku bertemu dengannya kembali?" batin Flaura
*****
Gadis itu bernama Flaura Florensia Agatha dia adalah seorang gadis dengan kemampuan yang tinggi namun sikapnya yang pecicilan dan serba kocak menjadi ciri khasnya dalam bersikap. Dia juga orang yang sangat percaya diri dengan kemampuannya. Satu hal yang tidak bisa dipungkiri dari dirinya yaitu sikap nyentrik dan eksisnya itu. Dia adalah seseorang yang selalu percaya pada apa yang dilakukannya termasuk ketika dia berusaha untuk selalu membuat seseorang tersenyum dengan tingkahnya dan ucapannya yang sedikit konyol dan nyeleneh. Namun ada satu hal yang ingin ia miliki di dunia ini. Dan itu adalah Cinta
*****
Flashback
Hari itu adalah hari yang paling menentukan bagi gadis remaja itu, karena hari itu adalah hari pertamanya masuk SMA.
"Duh ini dasi kemana sih kok belum juga ketemu? Ma, mama liat dasiku nggak?" tanya Flaura dipagi itu dengan seragam putih abu-abu miliknya yang sudah lengkap dengan tas dan topi di tangannya.
"Gak tau dek, adek taruh dimana loh? Coba cari di belakang pintu dek kali aja ketemu." Gumam Bu Liera yang pagi itu sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk suami dan anak anaknya itu.
Tiba-tiba,
"Brakkk." Flaura menabrak pintu yang tak sengaja terkunci akibat ulahnya sendiri tadi.
"Ya ampun ini pintu juga kenapa sih ke kunci gini perasaan tadi belum aku kunci deh," gerutu Flaura.
"Adek ini belum tua udah pikun, tadi kan adek sendiri yang ngunci pintu kamarnya, gara- gara takut ditinggal Ifa yang lagi nunggu diluar tuh." Ucap mama sambil terkekeh pelan.
Pak Ridho yang melihat ulah Flaura yang dari tadi berputa putar didalam ruangan dan kamar hanya bisa geleng geleng dan tersenyum, dia memaklumi ulah anaknya itu karena ini baru pertama dia masuk sekolah SMA.
" Kamu gak sarapan dulu dek? Itu Riko aja udah selesai minum susu, kamu sarapan gih sana dek," ucap Bu Liera yang sembari mencuci gelas.
"Gak usah ma Flaura makan roti aja. Ya udah ma pa Flaura berangkat dulu ya ke sekolah doain anakmu ini pa biar dapet jodoh yang ganteng biar gak jomblo melulu," pamit Flaura sambil mencium tangan kedua orang tuanya.
"Iya dek mama doain kamu jadi juara kelas ya, kamu kan masih muda dek jangan mikir yang aneh aneh fokus sekolah dek," ucap Bu Liera
Ifa teman Flaura yang saat itu menonton adegan drama keluarga yang terlihat di depan matanya hanya bisa tersenyum saja.
Kemudian Flaura dan Ifa berangkat ke sekolah bersama.
Flaura yang mulai menaiki sepeda motor hari itu berkata pada ifa,
"Fa kali ini selow aja ya lagi pula sekarang masih jam setengah tujuh masuknya masih lama kok," ucap Flaura pada Ifa.
"Iya tenang aja Ra, gak bakal nabrak kok", Balas ifa.
Di perjalanan Flaura komat kamit baca doa kayak mbah dukun mau nyantet orang. Tapi bedanya yang dibaca Flaura doa doa kebaikan dan yang paling banyak dia baca adalah sholawat dan istighfar karena saat itu Ifa melajukan motor dengan kecepatan yang sangat tinggi.
*****
Sesampainya di sekolah Flaura menghembuskan nafas dengan lega.
"Alhamdulillah, nyampe juga akhirnya." Batin Flaura.
"Kamu kenapa ra?" ucap Ifa terkekeh.
"Kamu ini hampir aja bikin jantung aku copot gara gara ngebut ala rosi tadi itu, ya ampun Ifa untunglah aku masih hidup jadi aku masih bisa ketemu jodoh aku, tapi jodoh aku dimana ya?" gerutu Flaura.
"Udah yuk ke kelas, bentar lagi masuk." Lanjut Ifa.
Sambil berjalan ke kelas masing-masing mereka berdua bersenda gurau dan tertawa.
Sesampainya dikelas Flaura bertemu dengan banyak teman baru yang belum dikenalnya sama sekali kebetulan waktu itu jam pelajaran kosong karena ada rapat guru disekolah SMA Cahaya Harapan makanya banyak anak-anak yang bersantai didepan kelas tiba-tiba Flaura melihat seorang pria berseragam SMP dari atas, dan kemudian salah satu gadis remaja menghampirinya.
"Namanya Reza, dia adalah idola di sekolah kita. Diantara banyaknya anak SMP dan SMA Cahaya Harapan dia yang paling populer disini. Perkenalkan namaku Rida aku baru datang dari luar kota, harusnya aku bersekolah di SMA Pelita Bintang namun karena aku terlalu lama diluar kota seleksinya sudah ditutup dan akhirnya aku sekolah disini." Gumam gadis tadi.
"Oh jadi kamu yang namanya Rida si bintang kelas yang terkenal itu di SMP Cahaya Harapan. Perkenalkan namaku adalah Flaura aku juga murid baru disini salam kenal, semoga kita bisa berteman dengan baik disekolah ini." Ucap Flaura pada gadis tadi.
"Triiinnnnggg, triiiinngggg" bunyi bel sekolah tanda pergantian jam sudah dimulai.
Murid-murid mulai memperkenalkan diri masing masing didepan kelas.
Kemudian akhirnya pelajaran berlangsung.
Lalu beberapa saat kemudian ada seorang pria menatap tajam pada Flaura sepertinya pria itu tertarik pada Flaura namun Flaura tak menanggapinya.
Pelajaran berlangsung dengan sangat menyenangkan banyak siswa yang berdiskusi seusai pelajaran berlangsung.
Lalu,
"Permen, permen yuk yuk siapa yang mau permen," kata seorang gadis yang menyuguhkan banyak permen ditangannya.
"Aku minta satu donk." ungkap Flaura
"Iya ini ambli aja masih banyak, nama aku...." kata gadis itu.
"Udah tau kali tadi kan udah kenalan pas jam kedua, kamu Rita kan?" balas Flaura
"Iya salam kenal ya." kata Rita.
Pria di sudut kelas itu tetap melihat dengan tatapan mata yang tak biasa namun Flaura yang risih dengan tatapannya tak mengabaikannya.
Lalu dia bertanya pada teman sebangkunya "Rid itu siapa sih yang duduk dipojokan kok wajahnya nyeremin banget, apalagi matanya kayak mau mencolot gitu deh." Bahas Flaura pada Rida.
"Oh itu namanya Rengga dia temen sekelas aku dulu di SMP dia itu pacarnya tuh di bangku sebelah." Ucap Rida sambil memakan permen dari Rita.
Flaura heran melihat sikap Rengga padanya karena selama ini tak pernah ada pria yang melihatnya seperti itu padanya. Namun Flaura berfikir positif mungkin Rengga ingin berteman dengannya saja, tidak lebih.
*****
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan.
Cinta yang berawal dari hati yang tulus akan terjaga dalam cinta yang sejati.
Perpisahan pasti terjadi namun hanya hati dan rasa yang abadi yang akan menyatu di akhirat nanti.
Cinta yang berawal dari hati akan membuat rasa menjadi indah meski terkadang hanya sebuah senyuman hangat yang menyapa dari kejauhan.
Hanya cinta sejati yang mampu untuk membawa kedua raga untuk bertemu dan menyatu dalam indahnya semesta berbalut rasa bahagia.
Disanalah letak cinta berada, didalam hati yang indah.
*****