Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pernikahan Darurat (Yunma Adelia)

Pernikahan Darurat (Yunma Adelia)

Izma

5.0
Komentar
131
Penayangan
5
Bab

Yunma Adelia sebagai mahasiswi magang di perusahaan teknologi diundang dalam acara pernikahan Pak CEO perusahaannya. Seketika takdir mempermainkan hidup Yunma saat menjadi tamu undangan, ia dipaksa menikah dengan Pak CEO bernama Reno untuk menebus kebaikannya membayar semua biaya tagihan rumah sakit. Yunma tidak memiliki harta yang banyak, dengan terpaksa menikah dalam pernikahan darurat dan menjerat masa depannya penuh rasa benci dari Pak CEO. Kehidupan Yunma berubah drastis, hidupnya semakin sulit saat kedua orang tuanya tak menyetujui pernikahannya dan Reno mengusirnya dari kehidupannya. Yunma sedang mengandung anak Reno saat masa kuliah, ia memilih pergi dari kehidupan Reno dan membesarkan anak di kandungnya. Kebaikan Yunma melayani suaminya membuat Reno merindukan kasih sayang Yunma, ia mencari Yunma ke seluruh negara hingga penyesalan mengajarkannya untuk bersyukur atas apa yang dimilikinya. Pada akhirnya, satu kesempatan mempertemukan mereka kembali bersama anak-anaknya. Tapi, anak-anak Reno tak menginginkan Reno masuk ke dalam kehidupannya. Apakah Reno berhasil menemukan Yunma dan membujuk anak-anaknya agar hidup bersamanya? Atau Apakah Reno tetap berlarut dalam penyesalannya?

Bab 1 Part 1 Terpaksa Menikah

Di sebuah ruangan mewah yang bernuansa putih dan dihiasi dengan berbagai dekor pelaminan pernikahan. Tampak terlihat seorang wanita cantik yang terlihat mengatur deru nafasnya saat memasuki ruangan mewah itu. Namanya Yunma Adelia merupakan mahasiswi magang semester 6 diundang untuk menghadiri acara pernikahan CEO perusahaan Teknologi yang terkenal dingin dan kejam.

Yunma menatap ke sekeliling ruangan untuk mencari sahabatnya untuk bergabung bersama mereka.

"Dimana Lena dan Aura? Bukankah aku meminta mereka menungguku di meja makan?" tanya Yunma sambil menoleh ke kiri dan ke kanan mencari keberadaan kedua sahabatnya.

Suara dentuman nyanyian artis papan atas menggema di seluruh ruangan membuat telinga Yunma merasa sakit. Ketahuilah, Yunma tipikal wanita introvert yang tidak suka kebisingan. Tapi, keadaan dirinya sebagai mahasiswi ilmu komunikasi membutuhkan tipikal ekstrovert dan friendly.

"Daripada aku berdiri terlalu lama disini. Lebih baik, aku duduk saja di kursi kosong itu." Akhirnya Yunma memilih melangkah pergi menuju ke tempat kursi VVIP kosong dan menelpon sahabatnya saja karena pesannya belum dibaca.

Baru saja, Yunma berjalan tiga langkah, ia merasakan tangannya ditarik oleh seseorang. Hal itu, membuat Yunma menoleh ke arah belakang.

"Bukankah pria tampan ini CEO di perusahaan magangku." batin Yunma menatap intens menuju ke arah wajah dingin dan tatapan tajam dari pria tampan yang mengenakan pakaian pengantin pria berwarna biru yang senada dengan warna gamisnya.

"Ada apa pak CEO?" tanya Yunma sopan di hadapan Pak CEO.

"Kamu pasti mahasiswi magang di perusahaanku?" Reno tak menghiraukan pertanyaan Yunma, ia bertanya balik dengan posisi memegang pergelangan tangan Yunma.

Yunma menatap pergelangan tangannya yang terlihat memerah karena cengraman kuat dari Reno membuat Yunma meringis kesakitan.

"Benar pak, mohon tangan saya dilepas dulu, cengraman tangan bapak terlalu kuat." bukannya tangan Yunma dilepas tetapi tangannya dicengram semakin kuat.

"Jangan banyak bicara kamu! Kamu pasti menginginkan nilai yang baik dari saya, maka ikuti perintah saya!" titah Reno tanpa bantahan.

Yunma menyerhitkan keningnya merasa binggung, ia tidak mengerti dengan sikap pak CEO memberikan perintah pada dirinya. Ia hanya mahasiswi magang saja dan tidak terikat dengan peraturan resmi perusahaan. Tetapi, Pak CEO menganggapnya sebagai karyawan bekerja di perusahaannya.

"Perintah seperti apa pak CEO?" tanya Yunma ingin tahu.

Sikap Pak CEO membuat Yunma benar-benar merasa kesal. Bagaimana tidak merasa kesal? Yunma yang mengajukan pertanyaan dengan Pak CEO tapi tidak mendapatkan jawaban apapun, selain tangannya ditarik secara paksa untuk mengikuti langkah tegas Pak CEO.

Yunma mendengus sebal dengan sikap kasar Pak CEO yang tidak memikirkan dirinya yang susah payah mengikuti langkah kaki cepat Pak CEO.

"Pak CEO, saya mau dibawa kemana?" tanya Yunma berusaha mensejajarkan langkah kaki cepat Pak CEO di hadapannya.

"Diamlah! Ikuti saja perintahku menjadikan kamu sebagai pengantin pengganti wanitaku," ucap Reno dingin dan tegas.

Yunma yang mendengar perkataan Reno membuat dirinya terkejut setengah jiwa. Bagaimana bisa dirinya datang menghadiri acara pernikahan CEO di perusahaan magangnya berakhir dengan dirinya sebagai pengganti pengganti wanitanya. Sungguh pernikahan darurat sekali, dirinya diajak menikah masih kuliah. Apa kata teman yang nantinya mengunjing dirinya menikah saat kuliah. Walaupun dirinya tinggal di Amerika dan menganut budaya barat. Tidak mempermasalahkan hal-hal ini yang dianggap biasa saja dan kebanyakan wanita tidak perawan lagi.

"Bapak, kenapa saya dijadikan sebagai pengantin pengganti wanitamu? Kalau Bapak menyukaiku bisa berbicara baik-baik dengan kedua orang tuaku untuk melamarku?" perkataan Yunma membuat langkah kaki Reno terhenti secara mendadak dan membuat tubuh Yunma menabrak tubuh bidang Reno.

"Haduh, Pak CEO kalau mau berhenti berjalan kasih tahu saya dulu, Kepala saya terasa sakit terkena tubuh seksi Bapak. Eh... maaf," Yunma langsung menutup mulutnya yang berbicara jujur tanpa filter.

Reno masih memasang wajah dinginnya di hadapan Yunma.

"Mahasiswi ini pintar pandai sekali berbicara, tidak ada takut sama sekali sama saya." kata Reno dalam hati. Ia menatap Yunma dari ujung kaki mengenakan sepatu fansovel berwarna hitam naik menuju ke bagian tubuh mengenakan gamis brukat berwarna biru yang kebetulan warnanya sama seperti dirinya hingga rambut panjangnya sebatas bahu diurai begitu saja.

"Menarik." Reno tersenyum tipis menatap Yunma yang terlihat kebingungan.

"Hadeh, Pak Ceo bukannya meminta maaf padaku. Malahan memujiku dengan kata menarik. Diriku memang menarik dan cantik sejak lahir." sahut Yunma tanpa merasa malu.

"Pak CEO benaran mau nikahin saya? Saya belum memiliki pekerjaan tetap dan belum lulus kuliah? Apa Pak CEO mau memiliki seorang istri belum sukses seperti bapak?" tanya Yunma to the point.

Yunma menunggu jawaban dari Pak CEO yang sepertinya terpesona akan paras cantiknya. Yunma menatap lekat menuju kedua bola mata Pak CEO tanpa berkedip.

"Pak CEO ini mencari kesempatan dalam kesempitan untuk memandangi wajah cantikku. Ini tidak boleh dibiarkan, takut dosa." batin Yunma.

Lihatlah, sikap Yunma yang terkenal hidupnya tidak suka diganggu oleh orang lain. Mengeluarkan jurus seribu kaki untuk kabur dari hadapan pria tampan yang sedang menatap dirinya.

"Sudah saatnya aku pergi." tanpa melakukan pemanasan, Yunma langsung melancarkan aksi melarikan diri dari kenyataannya.

Tapi, Pak CEO dengan sigap menarik tangan Yunma yang hampir terlepas dari cengraman tangannya.

"Berani-beraninya kamu ingin kabur dariku! Aku bilang ikut denganku tanpa menerima bantahan apapun." setelah mengatakan itu Reno langsung melanjutkan langkah kakinya sambil menarik tangan Yunma agar mengikuti langkah kakinya dari belakang.

Yunma dengan terpaksa mengikuti langkah kaki Reno karena ia tidak ingin tubuhnya terjatuh dan terseret oleh Pak CEO. Ia hanya menghela nafas kasar dikala banyak pasang mata memberikan tatapan kebencian dan iri dengki pada dirinya.

"Hem... Sungguh terlalu cobaan hidupku kali ini diberikan cobaan dengan tanganku sakit ditarik secara paksa dan dibenci oleh semua orang tanpa kesalahanku sendiri. Sungguh menguji mentalku sebagai mahasiswi yang berkompenten." kata Yunma dalam hati.

Bukan tarikan secara paksa saja yang Yunma dapatkan, pelukan hangat dari Reno secara mendadak membuat Yunma senam jantung.

"Pa, Ma, bisa dimulai acara ijab kabul pernikahannya?" ucap Reno di hadapan kedua orang tuanya di dalam ruangan khusus untuk memulai acara akad nikah Reno dengan wanita pilihan orang tuanya berubah menjadi Yunma.

Yunma merasa percaya dirinya hilang total, disaat ia melihat orang-orang kaya keturunan bangsawan menatap dalam menuju dirinya. Rasanya, ia ingin menggigit tangan Reno yang setia memegang tangannya sedari tadi dan tanpa berdosa mengajak anak gadis orang menikah tanpa meminta persetujuan dari kedua orang tuanya.

Yunma mencoba mengatakan sesuatu tapi nyalinya menciut dikala Reno memberikan tatapan tajam ke arah dirinya.

"Beginilah nasib, rakyat jelata seperti diriku yang seenaknya ditindas oleh orang kaya." Yunma hanya mengelus dada saat meratapi nasibnya tidak baik-baik saja. Ia memilih diam dan menunggu reaksi kedua orang tuanya pasti menolak keberadaan dirinya sebagai penggantin pengganti wanita.

"Pa, Ma, apa kalian mendengar perkataanku? Aku siap menikah," ucap Reno lagi.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku