Shenafyta Maurer (Shena) tak pernah menyangka bahwa memiliki seorang kekasih seperti Andrio Mahesa (Rio) ternyata lebih memicu adrenalinnya dibandingkan menaiki Roller Coaster . Andrio selayaknya jelmaan musim dingin paling tak dirindukan ketika ia marah, tapi terkadang menjadi musim semi yang paling dinantikan ketika lelaki itu memberi banyak perhatian untuk Shena. Pertengkaran dalam hubungan memang tidak bisa dihindarkan, tapi jika terus – terusan bertengkar dengan cara yang sama, rasanya cukup membuat Shena kelelahan dan berkali – kali ingin berhenti. Namun, jauh dari itu Shena tidak pernah bisa melupakan sosok Rio yang selalu mengulurkan tangannya ketika ia membutuhkan. Andrio Mahesa ternyata sudah mengambil tempat sangat banyak dihatinya. "Hati itu seperti kertas bukan ? sekali kau meremukkannya, maka ia akan tetap ada bekasnya, sekalipun kamu berusaha mengembalikannya ke bentuk semula" -Shena-
Bab 1 Blurb
Shenafyta Maurer (Shena) tak pernah menyangka bahwa memiliki seorang kekasih seperti Andrio Mahesa (Rio) ternyata lebih memicu adrenalinnya dibandingkan menaiki Roller Coaster . Andrio selayaknya jelmaan musim dingin paling tak dirindukan ketika ia marah, tapi terkadang menjadi musim semi yang paling dinantikan ketika lelaki itu memberi banyak perhatian untuk Shena.
Pertengkaran dalam hubungan memang tidak bisa dihindarkan, tapi jika terus – terusan bertengkar dengan cara yang sama, rasanya cukup membuat Shena kelelahan dan berkali – kali ingin berhenti. Namun, jauh dari itu Shena tidak pernah bisa melupakan sosok Rio yang selalu mengulurkan tangannya ketika ia membutuhkan. Andrio Mahesa ternyata sudah mengambil tempat sangat banyak dihatinya.
"Hati itu seperti kertas bukan ? sekali kau meremukkannya, maka ia akan tetap ada bekasnya, sekalipun kamu berusaha mengembalikannya ke bentuk semula"
-Shena-
***
Mengerti seorang Shena terkadang adalah hal yang berusaha untuk seorang introvert seperti Rio, ia terkadang terlalu kikuk untuk menyampaikan apa yang ia rasa tentang gadis yang sudah 1 tahun ini menghuni hatinya.
Bagi Rio, menemani Shena rasanya sudah cukup, walau terkadang gadis itu menguji kesabarannya lebih dari yang dibayangkan. Shena adalah perempuan paling baik yang pernah Rio temui, tapi ia adalah perempuan paling tidak peka juga yang sejauh ini Rio dapati.
Diam, adalah salah satu cara untuk Rio menghukum kesalahan Shena, dengan harap diamnya dapat membuat kekasihnya itu sadar dan berubah, namun rupanya ia keliru, bukannya sadar.. shena bahkan berspekulasi liar.
"Tidak ada yang salah dari kamu, hanya tidak sesuai denganku"
-Rio-