Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
My Posessive Gay Husband

My Posessive Gay Husband

Defri yH17

5.0
Komentar
364
Penayangan
2
Bab

Menikahinya hanya sekedar untuk memanfaatkan. Apa yang akan dilakukan Cathrine, saat dia mengetahui kalau pria yang menikahinya adalah seorang gay? "Aku tidak pernah tergoda oleh tubuh mu!" "Kita lihat saja nanti, aku pastikan kau akan mengemis pada tubuhku!"

Bab 1 Menikah Diatas Kertas

"Besok kita akan menikah!"

Cathrine mengangkat sebelah alis, mendengar ucapan pria yang tengah menyesap champanye nya santai. Model cantik itu hanya bisa pasrah menerima semua keputusan laki laki kejam, namun sayangnya tampan itu. Kalau saja perusahaan sang Daddy tidak dipertaruhkan disini, Cathrine juga tidak akan sudi duduk berdua bersama pria tampan yang tengah memaksa untuk menikahinya.

Entah kenapa laki laki bertubuh sempurna itu, memaksa untuk menikahinya besok? padahal mereka baru kenal beberapa hari yang lalu, diacara yang diselenggarakan oleh sang Daddy. Disanalah Cathrine dan laki laki ini bertemu. Lelaki yang menjabat sebagai CEO, disalah satu perusahaan yang bergerak dibidang permodelan- meminta langsung pada Tuan Branett untuk meminang Cath menjadi istrinya.

Sungguh mencurigakan bukan? dan ternyata perasaan janggal Cath terbukti benar. Saat dia hendak menolak pinangan laki laki ini, perusahaan sang Daddy menjadi incarannya. Laki laki ini mengancam, akan menarik seluruh sahamnya, dari perusahaan kecil milik Tuan Branett. Apa bila Cathrine menolaknya, dan tanpa ampun akan langsung membuat perusahaan sang Daddy bangkrut tak tersisa.

Sebenarnya apa yang diinginkan oleh laki laki sempurna yang ada dihadapannya sekarang ini? bahkan dengan seenaknya laki laki yang Cath kenal sebagai CEO MILLANO CORP itu, mengatur seluruh karir yang sudah Cathrine rintis sejak dia usia belia.

"Kenapa kita harus menikah? bukannya anda pernah mengatakan ketidaksukaan anda pada saya saat berada dipesta itu? lalu kenapa sekarang anda memaksa saya untuk menikah dengan anda BESOK! dan dengan tidak tahu malunya anda meminta saya pada Daddy seperti tengah mememinta barang!"

Cathrine mengeluarkan semua kekesalannya, pada laki laki yang terlihat sama sekali tidak menampilkan wajah bersalah, atau pun malu- saat Cathrine terus saja mencecarnya. Laki laki ini memang tampan dan sangat sempurna, mungkin kalau laki laki ini mau menjadi model, bisa saja karirnya langsung melejit tinggi. Lihatlah otot otot lengannya yang kekar itu, terjepit kemeja berwarna navi hingga begitu menonjol meminta dibelai.

Sh*iit

Cath mengumpat didalam hati, saat otak liarnya seketika bekerja. Ini semua gara gara Casandra, yang selalu mendoktrin otaknya untuk berfikiran mesum. Wanita yang berstatus sebagai teman modelnya itu, memang agak sedikit gila- bila berurusan dengan laki laki sexy dan hot.

"Kau tenang saja Nona Willson, kita menikah hanya diatas kertas. Kau bisa memanfaatkan ku demi menaikan karirmu, dan aku bisa memanfaatkan mu demi jat--, pokoknya kita menikah hanya diatas kertas! tidak ada cinta, tidak ada kemesraan saat kita berdua saja. Jangan mencampuri urusan masing masing, kau dengan hidupmu dan aku dengan hidupku. Apa kau paham Nona?"

Cathrine tidak bisa berkata apa pun lagi. Wanita itu hanya mampu menganga, mendengar kata demi kata yang diucapkan oleh laki laki, yang memaksa untuk menikahinya. Bahkan masih dengan ekspresi santai, laki laki yang bernama lengkap Axton Millano Redix, terlihat sangat tenang sekali dalam berucap.

Jangan mencampuri urusan hidupnya, tidak ada cinta, tidak ada kemesraan disaat mereka sedang berdua? pernikahan macam apa itu? Cathrine memang wanita bebas, namun soal harga diri dan pernikahan, wanita yang berusia 27 tahun itu tidak akan pernah main main. Dan kini dengan seenaknya Axton, si pria angkuh dan kejam- memporak porandakan alur hidupnya, yang sudah tertata rapih selama ini.

"Apa kau tid-,"

"Ah ya satu lagi-" Axton menjeda sejenak

"Tidak ada yang namanya hubungan badan, aku tidak tertarik dengan tubuhmu itu. Jadi, bila kau menginginkan hak mu, maaf aku tidak bisa memberikannya untuk mu. Nikmati harimu calon istri,baku harus kekantor lagi. Ingat, besok kita akan menikah,vjadi persiapkan dirimu!" Axton mengakhiri percakapan.

Cath membelalakan kedua matanya mendengar ucapan Axton. Pernikahan macam apa yang akan dia hadapi besok? Cathtrine mencoba menghirup nafasnya dalam, agar emosi yang sudah siap meledak didalam otaknya tidak sampai keluar, dan meluluh lantahkan tempat ini.

"Dasar Laki laki gila! berani sekali dia menghinaku dengan cara seperti ini! Awas saja kau!"

🌺MPGH🌺

Cathtrine menarik nafasnya dalam. Saat ini, wanita cantik itu tengah berada didalam sebuah kamar hotel. Satu jam yang lalu dia dan Axton telah melakukan resepsi pernikahan, saat ini mereka berdua masih berada di hotel mewah, yang menjadi tempat keduanya bermalam.

Cathrine meliarkan pandangannya kesetiap juru kamar. Wanita itu mendesah kasar, saat melihat suasana kamar hotel yang sangat indentik dengan kamar pengantin baru. Suasana dikamar itu sedikit redup, dengan aroma lavender yang sangat lembut membuat siapa pun bisa terhanyut saat masuk kedalamnya.

Namun tidak bagi Cath. Wanita itu berdecak sebal melihat semua dekorasi ini. Memangnya dia mau malam pertama? dengan siapa? suaminya saja tidak tahu dimana rimbanya. Axton tidak memberitahukan mau kemana, setelah acara selesai- bahkan Cathrine ditinggalkan begitu saja. Bukankah laki laki itu yang memaksanya menikah? lalu kenapa Axton malah meninggalkannya tanpa alasan seperti ini?

Apa laki laki yang sudah sah menjadi suaminya dimata agama serta hukum itu, benar benar tidak ingin melihat bahkan menikmati tubuhnya?

Kalau benar seperti itu, Cathrine tidak akan tinggal diam. Memangnya siapa dia? mentang mentang tampan, bisa seenaknya menrendahkan harga diri seorang Cathrine Scarlate Willson.

"Tunggu saja tanggal mainnya!"

Karena terlalu lelah, Cath segera merangkak diatas tempat tidur. Dia tidak peduli dengan tatanan kelopak bunga, berserakan diatas tempat tidur yang terlihat sangat nyaman dan mewah.

Sementara ditempat lain, dua orang laki laki tengah berada didalam sebuah club besar yang ada dikota. Keduanya tengah menegak habis minuman yang dibuatkan oleh bartander.

"Kenapa kau malah kesini,Vbukannya hari ini kau menikah, Ax?"

Axton menyedikan bahunya acuh, laki laki yang berusia 31 tahun itu kembali menegak habis minuman beralkoholnya. Sementara teman laki laki yang ada disebelahnya, menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah temannya.

"Kau tidak kasihan pada istrimu. Seharusnya kau dan istrimu itu sedang making love bukan, kenapa malah kemari?" cecarnya.

Axton berdecak kesal. Bartander yang tengah menyiapkan minuman untuknya ikut bersuara. Sementara, kedua laki laki yang terus saja mencecar Axton, tertawa jahil melihat wajah kesal laki laki itu.

"Kalian pasti tahu bukan, kenapa aku tidak berada disana malam ini? melihatnya saja aku sudah jijik, apa lagi making love dengannya. Biar pun dia telanjang dihadapanku, aku tidak akan pernah tertarik dengan tubuh wanita itu. Dia ku nikahi hanya sebagai tameng, kalian mengerti kan?"

Kedua laki laki yang sedari tadi menjadi pendengar yang baik untuk Axton, hanya menghela nafasnya pasrah. Sudah berkali kali mereka berdua memperingatkan Axton agar bisa kembali menyukai wanita. Namun usaha keduanya sia sia, mereka berdua bahkan pernah membayar seorang wanita untuk bertelanjang bulat dihadapan Axton. Namun ternyata laki laki angkuh itu, malah menyeret sang wanita keluar- bahkan sampai membuatnya tersungkur dilantai, dalam keadaan telanjang bulat.

"Sudahlah, aku pulang. Kalian berdua membuatku semakin pusing."

Axton meraih jas yang tergantung disandaran kursi. Oaki laki tampan nan gagah itu keluar dari club. Banyak wanita sexy yang menatapnya liar, bahkan sampai ada yang berani menyentuh area sensitif milik Axton ketika mereka berpas pasan. Namun apa yang Axton rasakan, bukannya terangsang pria itu justru berdecih jijik dalam hati, alih alih tersenyum tipis pada wanita yang dengan sengaja menyentuh ke*jan*tan*annya.

"Kenapa banyak sekali wanita yang menjijikan disini? aku harus berendam dan mandi setelah keluar dari tempat ini!"

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku