Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
30
Penayangan
4
Bab

"Kisah kita emang aneh namun aku yakin kau jodohku" Lama sudah aku memendam rasa ini padamu dan selama itu pula kisah ini mulai kurajut indah sampai pada saatnya kau mengucap ijab kabul atas namaku di dalamnya. Aku pernah membaca sebuah kata yang bertulis 'bersamamu itu sakit tapi jika tak bersamamu akan lebih sakit' dan aku percaya dengan kata-kata itu, aku tak peduli berapa banyak luka yang tertoreh di kisah kita tapi aku yakin kaulah akhirnya. Meski kita menikah dengan kau yang harus dipaksakan tapi aku percaya kau akan jatuh cinta padaku. Kisah seorang Raya yang tak pernah kenal kata menyerah untuk terus mendapati cinta tulus dari Tana.

Bab 1 Prolog

"Aku suka kamu Tama" tutur Raya, gadis 17 tahun dengan gaun warna pink muda yang terbalut cantik ditubuhnya.

Tama yang sedang berdiri lantas menoleh kearah Raya yang berada disampingnya, pria itu tak menjawab ia hanya menatap wajah Raya yang kini sudah berubah merah karena malu.

Raya yang merasa ditatap lantas mendongak menatap balik pria itu, "Nggak perlu dijawab aku tau kamu tidak menyukaiku, maaf" ucap Raya lalu ia berniat untuk pergi namun tangannya sudah ditahan oleh Tama.

Raya menatap tangannya yang dipegang oleh Tama setelahnya ia menatap wajah pria yang ia cintai.

"Ada apa?" tanyanya pelan.

"Sudah berapa lama?" Tama bersuara.

"Kamu sudah tau kan, kenapa pakai tanya-tanya lagi sih" ucap Raya sedikit emosi karena perihal sukanya pada pria ini sudah terkenal seantero sekolah.

Tama mendekat pada Raya yang sontak membuat gadis itu ikut mundur karena semakin dekat Tama semakin jauh pula kakinya melangkah mundur namun naas punggungnya sudah tersantuk dengan dinding yang membuat dirinya dan Tama menjadi dekat.

"RAYA BUTUH ASUPAN OKSIGEN TUHAN!!" jeritnya dalam hati karena perilaku Tama yang tak berperikemanusiaan padanya.

"Tama mundur dikit! kita terlalu dekat" tutur Raya dengan wajahnya yang menunduk tak punya nyali untuk menatap mata Tama.

"Aku bukan pria baik" pungkas pria itu lalu berjalan mundur menjauh dari Raya yang sudah sesak napas disana.

Setelah Tama menjauh Raya lantas menormalkan denyut jantungnya sebelum ia mencoba mendekat lagi pada Tama.

"Aku tau kamu pria baik-baik karena itu aku suka sama kamu Tama!" tekan Raya.

"Jangan cepat menyimpulkan karena lo suka sama gue" ketusnya lalu pergi meninggalkan Raya seorang diri dibalkon Hotel tempat dimana mereka melangsungkan pesta perpisahan sekolah.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Tulisan Pearl

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku