Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gara-Gara Taruhan
5.0
Komentar
241
Penayangan
22
Bab

Delapan pria yang masih perjaka tampan tiba-tiba saja disuruh menikah dengan orang tuanya masing-masing. Namun mereka tidak memiliki jodoh sama sekali. Ketika tahu masa lajangnya sudah ditentukan kapan berakhir oleh orang tua mereka. Apa yang mereka lakukan? Apakah mereka mencari wanita yang mau? Atau mereka akan melakukan berbagai cara agar tidak dijodohkan? Saksikan kisah kedelapan pria tersebut.

Bab 1 DIKEJAR DEADLINE.

Bagaimana jadinya kalau kalian mendengar kata mafia? Apakah kalian takut dengan mafia? Atau sebaliknya kalian menjadi tegang. Bahkan kalian akan lari terbirit-birit ketika bertemu dengan mereka.

Di sini aku bercerita tentang kedua kakak beradik yang notabenenya kembar. Mereka adalah Bayu dan juga Fendy. Meskipun mereka kembar dan juga tampan. Namun mereka adalah pria yang terkejam dan juga dingin seperti es batu. Eh... salah... seperti gunung es yang berada di antariksa. Salah lagi deh Antartika.

Pada malam itu Fendy yang selesai melakukan aktivitas fisik terganggu dengan ponselnya. Lalu Fendy segera mengangkat ponsel itu tanpa melihat namanya.

"Hallo," sapa Fendy yang duduk di sofa.

"Kapan kamu pulang???" tanya suara pria paruh baya yang berada di seberang sana.

"Ini siapa ya?" tanya Fendy yang benar-benar tidak tahu.

"Aku bapakmu," jawab pria itu.

"Tumben papa menelpon. Ada apa Pa?" tanya Fendy.

"Di mana adikmu?" tanya pria itu lagi.

"Ada. Bayu sedang latihan bersama di markas," jawab Fendy.

"Besok malam kalian harus sudah berada di rumah. Kalau tidak kalian akan tanggung akibatnya!" titah pria itu.

"Baiklah," ucap Fendy yang melemah.

Sambungan terputus.

Fendy menghela nafasnya tanda kesal. Fendy tahu apa yang akan dibicarakan kali ini. Fendy bingung mau menjelaskan masalah ini ke Bayu.

"Pasti pembahasannya adalah kapan kalian menikah?" gumam Fendy yang kesal.

Tak lama kemudian datang saudara kembarnya itu yang bernama Bayu. Dengan wajah dinginnya Bayu masuk ke dalam kamar Fendy. Bayu melemparkan tubuhnya di ranjang king size milik Fendy.

"Apakah kamu dapat telepon dari Papa?" tanya Bayu yang malas.

"Dapat," jawab Fendy yang duduk.

"Memangnya kenapa kita disuruh pulang ke Jakarta?" tanya Bayu.

"Ya biasalah. Papa ingin menagih janji kita," jawab Fendy.

"Janji apa?" tanya Bayu yang menyelidik.

"Kamu enggak tahu janji itu?" tanya Fendy yang kesal.

"Jujur aku enggak tahu," jawab Bayu.

"Kamu tahu tiga bulan ke depan usia kita sudah menginjak dua puluh delapan tahun. Kalau dalam tiga tahun ini kita enggak dapat cewek. Maka papa mama akan menjodohkan kita dengan perempuan aneh," ucap Fendy yang kesal.

Seketika Bayu teringat akan janji itu. Matanya membelalak sempurna. Bayu segera bangun dari tidurnya.

"Apa!!" seru Bayu.

"Iya itu benar. Itulah perjanjian yang sudah kita tanda tangani. Sebelum kita ke tanah Finlandia sini," jawab Fendy.

"Sial bener ya kita. Gara-gara tanda tangan itu kita dikejar deadline," ujar Bayu yang lemah.

"Kamu kira ini deadline?" tanya Fendy yang kesal.

"Anggap saja kita dikejar deadline. Bagaimana kita bisa mencari dalam tiga bulan ke depan? Apakah kita harus menculik dua wanita untuk dinikahi?" tanya Bayu balik.

"Bisa saja. Kalau aku mudah. Tinggal culik, sekap selama beberapa bulan lalu nikahi," jawab Fendy yang asal.

"Kalau kamu enggak suka?" tanya Bayu.

"Ya tinggal cerai saja. Balikin ke rumah orang tuanya dengan baik-baik," jawab Fendy enteng.

"Kamu itu Fen... Sifatmu yang satu itu tidak bisa berubah ya?" tanya Bayu.

"Lebih baik kamu pulang. Aku tetap di sini berkarir sebagai gitaris dan juga produser musik. Kalau pun mereka mencari aku bilang saja sibuk!" perintah Fendy.

"Terserahlah. Kalau aku enggak balik gimana?" tanya Bayu.

"Enggak usah balik sekalian. Kamu tahu Asco Group butuh kamu," jawab Fendy.

"Apakah kamu enggak mau di Asco?" tanya Bayu yang duduk tegak.

"Aku tidak cocok dibidang properti," jawab Fendy yang duduk bersantai.

"Ya udah kalau itu keputusanmu. Aku juga tidak akan memaksamu. Aku besok akan pulang ke Jakarta," ujar Bayu yang mengalah.

Akhirnya Bayu memutuskan untuk pergi meninggalkan Fendy. Dengan berat hati Bayu mengalah untuk menikah di usia 28 tahun. Melihat kepergian Bayu, Fendy tidak tega dengan Bayu. Namun apa daya Fendy masih ingin hidup bebas.

"Maafkan aku. Jujur sampai saat ini aku belum kepikiran untuk nikah. Kalau pun ingin menikah itu juga harus dari dasar hatiku," batin Fendy.

Bayu segera mengemasi barang-barangnya. Tak lama kemudian ada seorang pria yang seumuran mendekatinya, "Tuan."

"Ya," balas Bayu. "Siapkan aku tiket pesawat untuk kembali ke Jakarta!"

"Kenapa tuan tidak memakai jet pribadi saja?" tanya Arga nama sang asisten.

"Aku malas menggunakan jet. Aku ingin belajar bersosialisasi. Selama ini hidupku berkutat pada dokumen-dokumen sialan itu," geram Bayu.

"Baiklah kalau begitu saya siapkan dulu. Apakah Tuan mengajak saya?" tanya Arga.

"Terserah kamu. Kamu mau ikut apa tidak?" tanya Bayu.

Setelah mengemasi barang-barangnya, Bayu melemparkan tubuhnya di ranjang king size-nya itu. Mata Bayu terpejam dan mengingat surat perjanjian yang sudah ditandatanganinya. Jika diingat-ingat surat perjanjian itu sudah memberikan waktu yang cukup lama kurang lebih delapan tahun. Selama delapan tahun Bayu sibuk dengan pekerjaannya yang menumpuk.

Bayu memang sengaja mendirikan perusahaan Stars Corps bersama Fendy beberapa tahun lalu. Hasilnya cukup menggiurkan dan enggak segede Asco Group. Stars Corps sendiri bekerja di bidang seni untuk menaungi beberapa band metal dunia. Dengan kecerdikannya dan kejeniusannya, Stars Corps sendiri bisa menyaingi label-label rekaman besar di dunia. Bayu sangat kecewa ketika kariernya sudah berada di angin malah dipatahin oleh papanya itu. Namun apa daya Bayu harus pulang. Ketimbang papanya yang menghancurkan Stars Corps lebih baik Bayu mengalah.

Beberapa hari kemudian Bayu sudah sampai Jakarta. Saat berada di bandara beberapa Pengawal White Eragon sudah menunggu kepulangannya.

"Selamat datang kembali Tuan," sapa Bayu.

"Ya," sahutnya dengan tegas. "Antarkan aku ke markas!"

"Baik Tuan," balas yang lainnya.

Setelah itu para Pengawal mengajak Bayu ke markas. Bayu tidak mau kalau kepulangannya memberikan kehebohan pada keluarganya itu. Di dalam perjalanan Bayu mendapatkan amplop dari kepala pengawalnya, "Apa ini?"

"Maaf Tuan. Tuan March menitipkan ini. Karena di mansion utama ada seorang perempuan yang terobsesi pada anda," jawab Ray.

"Siapa dia?" tanya Bayu.

"Saya kurang tahu Tuan. Kata Tuan March semua data-data sudah ada di situ semua," jawab Ray.

Sesampainya di markas besar White Eragon. Bayu disambut oleh teman-teman seperjuangannya. Bayu hanya menghela nafasnya dengan kasar.

"Syukurlah kalian di sini," ucap Bayu.

"Ada apa memangnya?" tanya Saga.

"Ada apa di mansion?" tanya Bayu yang menghempaskan bokongnya di sofa single.

"Di mana Fendy?" tanya Irwan.

"Fendy tidak pulang. Fendy memutuskan untuk tinggal di Helsinki," jawab Bayu.

"Syukurlah kamu cepat pulang. Kalau tidak pulang Asco akan jatuh," ucap Joko.

"Maksudmu apa?" tanya Bayu yang tidak mengerti.

"Ya kamu harus tahu apa yang terjadi selama ini dengan Asco," jawab Andi.

"Apakah kamu sudah menerima amplop dari March?" tanya Joko.

"Ya aku sudah menerimanya," jawab Bayu. "Yang jadi pertanyaan ke mana March?"

"March mengejar musuh ke Den Haag," jawab Irwan.

"Sebenarnya ada apa sih?" tanya Bayu yang makin pusing.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Sischa Daniasri

Selebihnya

Buku serupa

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku