Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
19
Penayangan
3
Bab

Masa yang tak pernah terulang adalah kali pertama bertemu denganmu, siapa sangka hati ini berlabu sangat jauh bahkan terlalu dalam. Tapi itu semua telah Selesai.

Bab 1 Jalang

Hai semoga suka dengan karya ku ya, kalau suka jangan lupa di follow, komen sama di like ya biar author nya makin happy😍

Jangan lupa follow sosial media Alchabel ya🫶🏻

Bakisah @Alchabel @florentinaaspientii

Instagram @Alletha_chalinda🎀 @florentinaaspientii

Happy reading🧸⏳

---------------------------------------------------------------

"Tarik napas dalam-dalam bu, iya seperti itu ucap Bidan memimpin persalinan. buang perlahan bu, dan dorong."

oekk oekk

Seluruh ruangan di penuhi tangis bayi

seorang perempuan meneteskan air mata bahagianya setelah mendengarkan tangis si bayi

.....

Bagaimana bu bidan ke adaan anak saya dan cucu saya, apakah berjalan dengan baik? tanya perempuan itu

"Puji tuhan baik bu, silahkan masuk." ujar bidan

Ma, panggilnya.

kenapa sayang? ujar wanita itu

"Mas Andre mana ma? dia tidak kemari?" tanya wanita itu.

Tidak, dia tidak kemari balasnya.

"Ah ngomong - ngomong cucu nenek sangat cantik sekali, nanti kalau sudah cukup besar kita bermain bersama ya sayang nenek," sambil mengelus halus pipi bayi itu.

perasaan wanita itu campur aduk apakah dia bahagia atau sedih dengan kehadiran anak nya sekarang.

.....

Setibanya di rumah, wanita itu di sambut dengan hangat bahkan mereka memberikan pesta kecil kecilan padanya

"Selamat datang putri cantik, sini paman gendong," Ia bergegas menggendong ponakannya itu.

"Terimakasih abang, sudah mau menerima," ucap wanita itu sedih.

Laki - Laki itu melihat adiknya yang sudah ia diamkan sejak awal pernikahannya

"Mau bagaimana pun kamu, dia tetap keponakanku," tukasnya

.....

Dik, ini ada soup dan bubur dimakan ya selagi hangat biar tenaga mu pulih ucap wanita yang umurnya tidak jauh di atasnya.

"Terimakasih calon kakak ipar," jawabnya menggoda perempuan itu.

Jangan gitu, ucap nya seraya menoel pipi bayi itu, menahan malunya hingga membuat pipinya memerah.

"Udah jangan di tahan, toh yang di katakan Martha ada benarnya," sambil mendekatkan bibirnya ke arah ceruk leher perempuan itu.

"Ken, jangan gitu malu, ada adik kamu,"

Martha hanya tersenyum dengan perilaku abangnya tersebut.

"Nak, udah mau malam tidur disini aja ya," ujar wanita itu.

"Tapi ma, mas Andre pasti mau ketemu sama anaknya," ujar Martha

"Udah martha dengar apa kata mama, nginap disini aja sepertinya sejak pernikahan kalian, kamu sudah tidak mau berlama lama dirumah ini. Semua orang nya juga tau bagaimana suamimu, balas ken.

"Bukan begitu kak,tapi,

"Jika kamu melangkahkan kaki mu satu langkah saja, kamu tidak akan aku anggap saudara," Ucap Ken memotong pembicaraan.

"Ken ayolah, adikkmu sudah berkeluarga jangan kek kanak-kanak kan," ucap Herta menenangkan.

"Ken," ucap wanita itu

Tapi ma,

Hargai keputusan Adik mu dia sudah bukan anak lagi

Ma, dia belum tau mana yang baik untuknya dia masih 18 tahun ma balas ken

Dia sudah menjadi ibu ken, dia yang bertanggung jawab atas dirinya dan anaknya sekarang, ucap wanita itu.

Ken terdiam sejenak

Keputusan ada di tangan mu Martha dan konsekuensi tetap berjalan, Ucap ken meninggalkan ruangan.

.....

Martha terpaku melihat kearah jendela kaca mobil tanpa menghiraukan bayi yang ada di gendongannya

"Mba, itu adiknya di tenangin kasian," ucap pria paru baya itu

"Dia anak saya pak," Balas Martha dengan jelas

Tangis bayi itu mengusik pendengaran sepanjang jalan

.....

Mba, sudah sampai di alamat ujar pria paru baya itu.

Ah iya, Terimakasih pak selebihnya sama bapak saja balas Martha.

Ia melangkahkan Kakinya masuk kedalam rumah besar itu

"Martha, dari mana saja? kamu lahiran? kok ga kabari keluarga?" Tanya Wanita itu

Iya kak, telepon mas Andre tidak bisa di hubungi kak Balas Martha.

Wanita itu mendekat melihat bayi di gendongan martha

"Bayinya perempuan?" Tanya wanita itu datar

Martha terdiam

"Iya kak," Balas Martha

Aduh kalau begini garis keturunan bisa terputus, adik saya udah mending milih kamu tapi hasilnya apa? Kami berempat sudah berharap pada Andre, apa jadinya ini, Tukas wanita itu.

Tapi kak,

Ah yasudah, sana beres beres, besok Kak Ester mau berkunjung

Tapi kak, saya habis lahiran balas Martha.

"Heh martha, harusnya yang bersyukur itu kamu, untung kami mau nerima kamu apa adanya jangan bertingkah. Ingat ya kalian berdua sama anak kamu itu hanya numpang di rumah ini," Ujar Trias.

.....

Kennet melihat adikknya lebih memilih tinggal di rumah suaminya membuat dia kecewa

"Martha, sepertinya peranku sebagai kakak mu sudah tidak kamu perdulikan, aku tau kamu dengan suamimu sekarang tidak pernah baik dalam rumah tangga," ucapnya dalam hati melihat foto mereka pada saat masih kecil.

Herta yang melihat kennet sefrustasi itu melihat keadaan adiknya membuat ia menjadi sedih

Herta come here baby, I know you're there ucapnya sambil meletakkan foto itu di atas nakasnya.

I'm just here, I'm sorry to follow you here kennet ucap herta

No need to apologize I need you right now baby ucap Kennet menyudutkan herta semakin intim.

Kennet, are you ok?

Kennet tak menjawab, tetapi semakin memperdalam pagutannya dengan kekasihnya.

.....

Mas andre, udah pulang? darimana aja? tanya Martha

Bukan urusanmu, balas Andre

Aku habis lahiran mas, ucap Martha

Ya, aku tahu dan anakmu seorang perempuan Right?

Tapi mas, dia Anakmu juga ucap Martha frustasi

Plak

Satu tamparan melayang ke pipi martha

Sudah ku bilang, itu bukan anakku jalang itu anakmu sama laki laki lain bentak Andre Sudah jangan ganggu aku, aku capek butuh istrahat.

Martha bangkit berdiri

Capek apa? selama pernikahan kita hingga aku melahirkan kamu selalu di rumah mengandalkan peninggalan orang tua kamu balas Martha.

Katakan sekali lagi, Andre menarik rambut Martha dan menjatuhkannya ke lantai. Sekali lagi kau bicara leher mu ku tebas ucap Andre.

.....

oekk oekk

Tangisan Bayi itu menggema di seluruh penjuru kamar

Martha, tenangkan anakmu jalang, aku mau istrahat.

shuss shuss, Martha menepuk nepuk punggu bayinya sambil menangis.

---------------------------------------------------------------

Hai readers Setelah ini kita akan lanjut pada Alletha pada saat sudah beranjak dewasa ya, jangan bosan🥹

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Florentinaaspientii

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku